Tampilkan postingan dengan label Sumatera. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Sumatera. Tampilkan semua postingan

Senin, 06 Februari 2017

Kota Medan yang Semakin Mencakar Langit


Medan adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Tepatnya berada pada posisi kelima kalau dilihat berdasarkan jumlah penduduk. Namun untuk luar pulau Jawa, Medan adalah kota terbesar. Untuk tahun 2015 saja populasi kota Medan tercatat telah mencapai 2.210.624 jiwa. Jumlah yang tentunya sudah lebih dari cukup untuk menjadikan Medan sebagai salah satu kota metropolitan terpenting di Indonesia.

Kota Medan terus mengalami perkembangan yang pesat untuk terus memantapnya posisinya sebagai salah satu kota yang paling metropolis di Indonesia. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan infrastruktur di kota Medan. Selain infrastruktur, perkembangan pesat kota Medan juga dapat dilihat dari kehadiran gedung-gedung tinggi yang semakin menjamur di kota Medan. Dalam bahasa inggris, gedung tinggi ini dikenal dengan istilah highrise. Medan memang merupakan salah satu kota di Indonesia yang paling pesat mengalami pertumbuhan gedung-gedung tinggi.

Sumber foto : @laba-laba di Skyscrapercity.com

Gambar diatas merupakan penampakan kota Medan yang diambil pada bulan April 2014. Pada gambar tersebut terlihat Medan sudah memiliki gedung tinggi yang cukup banyak. Gedung tertinggi yang berada pada bagian kanan gambar tersebut bernama JW Marriott and B&G Tower. Gedung tersebut merupakan gedung tertinggi di kota Medan saat itu. Ketinggiannya mencapai 28 lantai.
Sumber foto : @laba-laba di Skyscrapercity.com

Sementara diatas ini merupakan gambar kota Medan yang diambil pada Oktober 2016 atau kurang lebih 2,5 tahun berselang dari gambar sebelumnya. Pada gambar tersebut terlihat Medan sudah kehadiran beberapa gedung tinggi baru. Walaupun gedung-gedung tersebut masih dalam tahap pembangunan, tapi dari segi struktur telah melampui ketinggian JW Marriott and B&G Tower. Setidaknya pada proyek tersebut akan ada 6 gedung yang ketinggian diatas 30 lantai. Namun gambar diatas hanyalah sebagian kecil area dari pusat kota Medan. Pada gambar dibawah ini merupakan penampakan pusat kota Medan secara lebih luas beserta beberapa proyek gedung tinggi lainnya yang sedang dibangun.

Sumber foto : @David MJ di Skyscrapercity.com

Gambar diatas merupakan penampakan terkini kota Medan. Perkiraan saya diambil pada bulan Februari 2017. Gedung-gedung yang sedang dibangun pada bagian kanan gambar tersebut merupakan proyek yang kita bahas sebelumnya. Proyek tersebut bernama Ponomoro City Deli. Sementara gedung-gedung yang sedang di bangun pada bagian tengah merupakan proyek yang bernama Grand Jati Junction. Untuk yang paling kanan merupakan proyek Medan Center Point. Ada pula proyek the Reiz Condo yang berada disebelah kanan proyek Podomoro City Deli. Hanya saja bangunan belum terlalu tinggi walaupun telah memasuki tahap pembangunan. Bila semua gedung yang sedang dibangun itu dijumlahkan, maka setidaknya pusat kota Medan akan ketambahan 12 gedung dengan ketinggian 30 lantai atau lebih. Padahal sekitar tiga tahun yang lalu sama sekali belum ada gedung dengan ketinggian 30 lantai di kota Medan.

Di luar gedung-gedung diatas, masih ada gedung-gedung lainnya yang sedang dibangun di kota Medan. Bahkan ada yang ketinggiannya mencapai 40 lantai. Namun lokasi gedung-gedung tersebut dibangun masih belum membentuk kumpulan gedung yang banyak, sehingga pemandangannya belum semetropolis pusat kota Medan.

Selasa, 24 Januari 2017

5 Kota Terkaya di Pulau Sumatera

Sumatera merupakan salah satu pulau terbesar di Indonesia. Dilihat dari segi jumlah penduduk, pulau Sumatera memiliki penduduk terbesar kedua di Indonesia. Jumlah penduduk pulau Sumatera sudah diatas 50 juta jiwa. Dengan jumlah penduduk yang relatif besar, membuat Sumatera memiliki daerah-daerah otonom yang cukup banyak, termasuk daerah perkotaan.

Bicara tentang kota, pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang 5 kota terkaya di pulau Sumatera. Tingkat kekayaan masing-masing kota diukur berdasarkan pendapatan per kapita. Bila kita lihat per provinsi, daftar 5 kota terkaya di Sumatera didominasi oleh provinsi Riau dan Kepulauan Riau. Untuk lebih jelas, berikut adalah daftarnya.

1. Batam


Foto : Bukausahayuk.com

Batam menjadi kota terkaya di pulau Sumatera bila dilihat berdasarkan tingkat pendapatan per kapita. Pendapatan per kapita kota Batam mencapai 95,216 juta rupiah. Kota Batam terkenal sebagai salah satu kota industri di Indonesia, terutama sektor industri galangan kapal. Secara geografis, Batam adalah salah satu kota yang berada di provinsi Kepulauan Riau. Meski tidak berstatus ibukota provinsi, Batam merupakan kota terbesar di Kepulauan Riau.

2. Dumai

kota dumai
Foto : Riau.go.id

Posisi kedua kota terkaya di pulau Sumatera dipegang oleh kota Dumai. Kota Dumai adalah salah satu kota yang berada di provinsi Riau. Kota ini dikenal juga sebagai kota minyak. Pendapatan per kapita kota Dumai mencapai 84,236 juta rupiah. Kota Dumai berstatus sebagai kota terbesar kedua di provinsi Riau setelah kota Pekanbaru.

3. Pekanbaru


Foto : Wisatapekanbaru.com

Pekanbaru adalah ibukota dari provinsi Riau. Kota Pekanbaru juga menyandang status sebagai kota terbesar di provinsi Riau. Pesatnya perkembangan kota Pekanbaru selama beberapa tahun belakangan ini, membuat Pekanbaru menjelma menjadi salah satu kota metropolitan di pulau Sumatera. Dari segi pendapatan per kapita, kota Pekanbaru berada di posisi ketiga diantara kota-kota yang berada di pulau Sumatera. Pendapatan per kapita kota Pekanbaru mencapai 73,591 juta rupiah.

4. Tanjungpinang

Foto : Indoplaces.com

Posisi keempat kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di pulau Sumatera dipegang oleh kota Tanjungpinang. Sama halnya seperti kota Batam, kota Tanjungpinang juga berada di provinsi Kepulauan Riau dan menyandang status sebagai ibukota dari provinsi Kepulauan Riau. Pendapatan per kapita kota Tanjungpinang adalah 73,229 juta rupiah.

5. Medan

Foto : Skyscrapercity.com

Medan merupakan kota terbesar di pulau Sumatera sekaligus merupakan kota terbesar di luar pulau Jawa. Dari segi pendapatan per kapita, Medan berada diposisi kelima di pulau Sumatera. Ibukota Sumatera Utara ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 67,237 juta rupiah.

Kamis, 19 Januari 2017

10 Gedung Tertinggi di Kota Medan

Medan adalah ibukota dari provinsi Sumatera Utara (Sumut). Dilihat dari segi jumlah penduduk, Medan merupakan kota terbesar keempat di Indonesia setelah Jakarta, Surabaya dan Bandung. Penduduk kota Medan berjumlah 2.210.624 berdasarkan data BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2014. Untuk luar pulau Jawa, Medan adalah kota dengan jumlah penduduk terbesar. Dengan jumlah penduduk sebesar itu tidak mengherankan kalau kota Medan mengalami perkembangan yang pesat layaknya seperti kota-kota metropolitan lainnya. Salah satunya adalah perkembangan dalam pembangunan gedung-gedung tinggi.

Medan merupakan salah satu kota di Indonesia yang memiliki banyak gedung tinggi. Bicara tentang gedung, pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Medan. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

JW Marriott and B&G Tower


Foto : Booking.com

JW Marriott and B&G Tower merupakan sebuah gedung di kota Medan yang terdiri dari 28 lantai. Gedung ini merupakan gedung tertinggi di kota Medan dan di provinsi Sumatera Utara untuk saat ini. JW Marriott and B&G Tower difungsikan sebagai hotel dan kantor.

Grand Swiss-Belhotel


Foto : Saehotel.com

Posisi kedua gedung tertinggi di kota Medan dipegang oleh Grand Swiss-Belhotel. Gedung ini difungsikan sebagai hotel dan merupakan salah satu hotel bintang 5 di kota Medan. Gedung Grand Swiss-Belhotel terdiri dari 27 lantai.

Cambridge City Square


Foto : Jelajahmedanku.com

Camridge City Square berada pada posisi ketiga hingga kelima sebagai gedung tertinggi di kota Medan. Gedung yang berada di Kecamatan Medan Petisah ini terdiri dari tiga tower. Masing-masing tower terdiri dari 26 lantai. Camridge City Square difungsikan sebagai condominium. Sekedar informasi, Grand Swiss-Belhotel juga berada dalam kompleks Camridge City Square ini.

Adi Mulia Hotel


Foto : Skyscrapercity.com

Posisi keenam gedung tertinggi di kota Medan dipegang oleh Adi Mulai Hotel. Adi Mulai Hotel merupakan salah satu gedung baru di kota Medan. Gedung yang berfungsi sebagai hotel ini baru diresmikan pada tahun 2016 lalu. Adi Mulia Hotel merupakan hotel bintang 4. Jumlah lantai yang dimiliki oleh Adi Mulia Hotel adalah 18.

Grand Aston


Foto : Bisniswisata.co.id

Sama Halnya seperti Adi Mulai Hotel, Grand Aston juga difungsikan sebagai hotel. Gedung ini juga berdesain klasik seperti Adi Mulia Hotel. Gedung Grand Aston ini terdiri dari 16 lantai. Grand Aston berada pada posisi ketujuh dalam daftar gedung tertinggi di kota Medan. Grand Aston sendiri merupakan hotel bintang lima.

Citi Internasional


Foto : Skyscrapercity.com

Citi Internasional merupakan sebuah hotel berbintang 3 di kota Medan. Hotel ini terdiri dari 16 lantai dan berada pada posisi kedelapan sebagai gedung tertinggi di kota Medan.

Royal Residence


Foto : Urbanindo.com

Posisi kesembilan dan kesepuluh gedung tertinggi di kota Medan dipegang oleh Royal Residence. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen. Royal Residence terdiri dari 2 tower yang masing-masing memiliki 15 lantai.

Rabu, 21 Desember 2016

Daftar Kota di Sumatera Barat Berdasarkan Pendapatan per Kapita

peta wilayah kabupaten dan kota di sumatera barat


Sumatera Barat atau Sumbar merupakan salah satu provinsi yang berada di pesisir barat pulau Sumatera. Sumatera Barat memiliki wilayah dengan luas 42.297,30 kilometer persegi atau 2,17% dari luas Indonesia. Sementara populasi provinsi Sumatera Barat berdasarkan data kependudukan tahun 2014 adalah 5,132 juta jiwa. Dilihat dari jumlah penduduk, Sumatera Barat menduduki posisi ke-11 di Indonesia sebagai provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak. Ibu kota dari provinsi Sumatera Barat adalah kota Padang dan sekaligus merupakan kota terbesar di provinsi Sumatera Barat. 

Kalau dilihat dari total populasi, penduduk Sumatera Barat memang tidak terlalu banyak. Masih kalah bila dibandingkan dengan populasi provinsi Tetangga seperti provinsi Riau dan provinsi Sumatera Utara. Namun Sumatera Barat merupakan salah satu provinsi pemilik kota terbanyak di Indonesia. Untuk saat ini terdapat 7 wilayah kota di Sumatera Barat. Kota-kota tersebut adalah  Padang, Payukumbuh, Bukittinggi, Solok, Sawahlunto, Padangpanjang dan Pariaman.

Pada tulisan kali ini kita akan membahas tentang daftar kota di Sumatera Barat berdasarkan angka pendapatan per kapita. Sekedar informasi, pendapatan per kapita merupakan nilai uang yang didapatkan oleh masing-masing orang pada suatu wilayah tertentu. Seperti apakah urutan kota-kota di Sumatera Barat berdasarkan pendapatan per kapita? Berikut adalah daftarnya.

1. Bukittinggi

Posisi pertama kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di provinsi Sumatera Barat dipegang oleh kota Bukittinggi. Bukittinggi merupakan kota terbesar ketiga di Sumatera Barat setelah kota Padang dan kota Payakumbuh. Bukittinggi juga menjadi salah satu destinasi wisata andalan provinsi Sumatera Barat. Pendapatan per kapita kota Bukititnggi adalah 83,345 juta rupiah berdasarkan data BPS tahun 2022.

2. Padang

Kota Padang menduduki posisi kedua di Sumatera Barat berdasarkan nilai pendapatan per kapita. Dilihat dari segi jumlah penduduk, kota Padang merupakan kota terbesar di provinsi Sumatera Barat. Kota ini berlokasi di pesisir barat Pulau Sumatera.  Pendapatan per kapita kota Padang berdasarkan data BPS tahun 2022 adalah 79,380 juta rupiah. 

3. Padangpanjang

Kota Padangpanjang menduduki urutan kedua sebagai kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di provinsi Sumatera Barat. Kota Padangpanjang dikenal juga dengan julukan Kota Serambi Mekah. Padangpanjang terkenal sebagai kota transit yang menghubungkan wilayah-wilayah di provinsi Sumatera Barat.  Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2022, pendapatan per kapita kota Padangpanjang adalah 70,640 juta rupiah.


4. Sawahlunto

Posisi keempat dipegang oleh kota Sawahlunto. Dahulu kota Sawahlunto sangat terkenal sebagai salah satu penghasil batubara terbaik di Indonesia. Namun saat ini kota Sawahlunto lebih terkenal sebagai kota wisata. Pendapatan per kapita kota Sawahlunto adalah 66,100 juta rupiah.

5. Solok

Solok berada pada urutan kelima. Kota ini berada diposisi strategis karena berada dijalan antar provinsi dan antara kabupaten/kota. Pendapatan per kapita kota solok tercatat 63,193 juta rupiah berdasarkan data BPS tahun 2022.


6. Pariaman

Kota Pariaman berada diposisi keenam di Sumatera Barat berdasarkan nilai pendapatan per kapita. Sama seperti kota Padang, kota Pariaman juga berada dipesisir pantai Sumatera Barat. Pendapatan per kapita kota Pariaman adalah 60,814 juta rupiah.

7. Payakumbuh

Posisi terakhir dipegang oleh kota Payakumbuh. Dilihat dari segi jumlah penduduk, kota Payakumbuh merupakan kota terbesar kedua di provinsi Sumatera Barat setelah kota Padang. pendapatan per kapita kota Payukumbuh berdasarkan data BPS tahun 2022 adalah 57,564 juta rupiah.


Rujukan :
https://www.bps.go.id/id/publication/2023/06/14/99ca8a81cd97e69dc04a31bc/produk-domestik-regional-bruto-kabupaten-kota-di-indonesia-2018-2022.html

Sabtu, 26 November 2016

7 Hal yang Identik dengan Kota Medan

7 Hal yang Identik dengan Kota Medan


Medan merupakan kota terbesar ketiga di indonesia setelah Jakarta dan Surabaya. Untuk luar pulau Jawa, ibukota provinsi Sumatera Utara ini menyandang status sebagai kota terbesar. Tidak heran kalau Medan menjadi salah satu kota di Indonesia yang perkembangannya paling dinamis. Perkembangan kota Medan yang dinamis bisa dilihat dari beragamnya etnis  dan pola pikir masyarakatnya yang terbuka.

Etnis di kota Medan memang sangat beragam. Makanya kota Medan sering disebut-sebut sebagai kota yang paling heterogen di indonesia. Selain identik sebagai kota yang heterogen, terdapat beberapa hal lainnya yang identik dengan kota Medan. Berikut ini adalah 7 hal diantaranya.

Heterogen


Okezone.com

Seperti yang  dibahas sebelumnya, kota Medan disebut-sebut sebagai kota paling heterogen di Indonesia, baik dalam hal etnis maupun agama. Di kota Medan kita bisa dengan mudah menjumpai orang-orang dari berbagai suku utama di Indonesia. Seperti misalnya etnis Jawa, Sunda, Batak, Melayu, Minang, Aceh, Bugis dan sebagainya.

Selain suku-suku diatas, di kota Medan juga terdapat etnis Tionghoa dan India dalam jumlah masif. Untuk di Indonesia, kota Medan merupakan kota dengan jumlah etnis India terbanyak. Banyak diantara orang-orang keturunan India di kota Medan lebih memilih disebut sebagai keturunan Pakistan. Hal ini karena mereka memang berasal dari daerah-daerah yang saat ini masuk dalam wilayah Pakistan. Hanya saja ketika mereka datang ke Indonesia, saat itu India dan Pakistan masih menjadi satu negara. Karena banyaknya etnis India di kota Medan, kita juga dapat menjumpai orang keturunan India yang menganut agama sikh.


Suku Batak

suku batak medan
Tirto.id

Entah kenapa kota Medan sering diidentikan dengan suku Batak. Kalau seandainya orang luar Medan bertemu dengan orang yang berasal dari Medan, pasti sering disapa dengan sapaan "horas". Padahal kalau kita melihat dari sejarah, Medan merupakan sebuah kota yang diwariskan oleh salah satu kesultanan Melayu, yaitu Kesultanan Deli. Sementara bila kita lihat berdasarkan jumlah etnis, suku Batak juga bukanlah suku mayoritas di kota Medan. Suku mayoritas di kota Medan adalah suku Jawa. Populasi suku Jawa di kota Medan mencakup lebih dari 30 persen dari total populasi kota Medan. Disusul oleh suku Batak dan etnis Tionghoa.


Istana Maimun


Triptrus.com

Istana Maimun merupakan salah satu ikon wisata utama kota Medan. Istana ini merupakan warisan dari Kesultanan Deli, salah satu Kesultanan Melayu yang berada di provinsi Sumatera Utara. Istana Maimun ini mulai dibangun pada 26 Agustus 1888 dan selesai pada 18 Mei 1891.

Istana Maimun menarik dikunjungi bukan hanya karena nilai sejarahnya, namun juga karena desainya yang menarik. Desain Istana Maimun memadukan unsur-unsur Melayu, Moghul, Timur Tengah, Spanyol, India dan Belanda. Luas Istana Maimun adalah 2.772 meter persegi dan terdiri dari 30 ruangan.


Masjid Raya Al Mashun


Skyscrapercity.com

Sama halnya seperti Istana Maimun, Masjid Raya Al Mashun juga merupakan bangunan peninggalan Kesultanan Deli. Biaya pembangunan Masjid Raya Al Mashun ini diperkirakan mencapai satu juga gulden yang seluruhnya ditanggung oleh Sultan Deli. Alasan mengapa Masjid Raya Al Mashun ini dibangun sangat megah adalah karena Masjid ini merupakan masjid kerajaan. Sultan Deli berprinsip, kemegahan masjid lebih utama daripada istananya sendiri.

Masjid Raya Al Mashun dibangun pada 21 Agustus 1906 dan selesai pada 10 September 1909. Pembangunan Masjid Raya Al Mashun dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Ma'mun Al Rasyid Perkasa Alam. Desain masjid ini merupakan perpaduan antara arsitektur Timur Tengah, India dan Spanyol.

Bika Ambon


Sipendik.com

Bika Ambon terkenal sebagai oleh-oleh khas kota Medan. Salah satu lokasi yang paling terkenal sebagai pusat jajanan bika ambon  adalah Jalan Mojopahit di daerah Medan Petisah. Di sana setidaknya terdapat 30 toko yang menjual kue khas kota Medan ini. Setiap toko di lokasi ini bisa menjual lebih dari 1.000 bungkus bika ambon per hari ketika menjelang hari raya.

Merdeka Walk

merdeka walk medan
atourin.com

Merdeka Walk merupakan salah satu destinasi wisata yang paling sering dikunjungi di kota Medan. Lokasinya berada di pusat kota Medan di dalam Lapangan Merdeka. Merdeka Walk ini terkenal sebagai tempat nongkrong yang menyediakan beraneka ragam kuliner, hiburan hingga arena pertunjukan.

Merdeka Walk ini dibuka setiap hari minggu hingga jumat mulai pukul 11.00-00.00 dan Sabtu mulai dari pukul 11.00-02.00.

Logat Batak



Kendati bahasa Medan merupakan salah satu dialek dari bahasa Melayu Deli, namun kenyataannya orang Medan berbicara dengan logat Batak. Alasan mengapa orang Medan berbicara dengan logat Batak bisa jadi karena orang Batak merupakan suku asli Sumatera Utara yang terbesar di kota Medan. Sementara suku Melayu sendiri yang merupakan suku asli kota Medan jumlahnya kalah jauh dibandingkan suku Batak. Populasi suku Melayu justru lebih banyak di wilayah-wilayah luar kota Medan seperti Deli Serdang.


Senin, 07 November 2016

Bukittinggi, Kota yang Pernah Menjadi Ibukota Kabupaten hingga Ibukota Negara


Bukittinggi merupakan salah satu kota di provinsi Sumatera Barat. Di kota inilah salah satu proklamator Indonesia dilahirkan, yaitu Mohammad Hatta. Populasi kota Bukttinggi sekitar 117.097 jiwa. Sedangkan luas wilayahnya hanya 25,24 kilometer persegi. Dilihat dari Populasi dan luas wilayah, Bukittinggi bisa dikategorikan sebagai kota kecil. Namun walau tergolong kota kecil, Bukittinggi memiliki nilai sejarah yang besar bagi Indonesia. Sejarah mencatat, kota ini pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara. Mungkin cuma Bukittinggi satu-satunya kota di Indonesia yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi dan ibukota negara sekaligus. Kota ini juga pernah menjadi benteng pertahanan tentara Belanda dan Jepang untuk regional Sumatera.

Bukittinggi pernah menjadi ibukota Republik Indonesia pada masa PDRI (Pemerintahan Darurat Republik Indonesia). Pemerintahan ini dibentuk sesaat sebelum pemimpin Indonesia saat itu, Soekarno dan Hatta ditangkap oleh Belanda. Terbentuknya PDRI berlangsung pada 22 Desember 1948-13 Juli 1949 yang dipimpin oleh Syafruddin Prawinegara. Tujuan dibentuknya PDRI adalah untuk menunjukan bahwa negara Republik Indonesia masih berdiri kendati saat itu para pemimpin Indonesia ditangkap oleh Belanda.

Kota Bukittinggi memiliki peranan yang penting selama masa PDRI ini. Bukittinggi berperan sebagai ibukota negara setelah Yogyakarta yang merupakan ibukota negara Indonesia saat itu jatuh ketangan Belanda. Dari kota Bukittinggi inilah para pemegang mandat pemerintahan Republik Indonesia melanjutkan perjuangan Soekarno dan Hatta.

Bukittinggi juga pernah menyandang status sebagai ibukota provinsi. Pada awal kemerdekaan Indonesia, Sumatera menjadi salah satu provinsi yang mula-mula dibentuk  dengan gubernurnya Mr. Tengku Muhammad Hasan. Untuk status ibukota provinsi, dipegang oleh kota Bukittinggi. Kemudian dalam peraturan pemerintah pengganti undang-undang nomor 4 tahun 1949, Bukittinggi ditetapkan sebagai ibukota provinsi Sumatera Tengah yang meliputi keresidenan Sumatera Barat, Jambi dan Riau. Sekarang masing-masing keresidetan tersebut telah menjadi provinsi-provinsi sendiri.

Setelah keresidenan Sumatera Barat naik status menjadi provinsi, maka Bukittinggi ditunjuk sebagai ibukota provinsinya. Semenjak tahun 1958, secara de facto ibukota provinsi telah pindah ke kota Padang. Namun secara de jure, barulah pada tahun 1978 Bukittinggi tidak lagi menjadi ibukota provinsi Sumatera Barat. Hal tersebut dikukuhkan melalui peraturan pemerintah nomor 29 tahun 1979 yang memindahkan ibukota provinsi Sumatera Barat dari kota Bukittinggi ke kota Padang.

Selain pernah menjadi ibukota negara dan ibukota provinsi, Bukittinggi juga pernah menjadi ibukota kabupaten. Bukittinggi pernah menjadi ibukota dari kabupaten Agam, Sumatera Barat hingga tahun 1998. Ibukota kabupaten Agam kemudian dipindahkan ke kota Lubukbasung melalui peraturan pemerintah Indonesia nomor 8 tahun 1998.

Sekarang kota Bukittinggi telah menjadi kotamadya yang tidak memiliki status ibukota dari wilayah administarif manapun. Kendati demikian, sejarah akan selalu mencatat kebesaran kota Bukittinggi di masa lalu yang pernah menjadi ibukota kabupaten, ibukota provinsi hingga ibukota negara.

Jumat, 04 November 2016

10 Gedung Tertinggi di Kota Padang

Padang merupakan ibukota dari provinsi Sumatera Barat. Kota ini sekaligus menjadi kota terbesar di Sumatera Barat. Sebagai kota terbesar, tentunya Pembangunan di Sumatera Barat banyak terpusat di kota Padang. Salah satu contohnya bisa dilihat dari keberadaan gedung-gedung tinggi yang lebih banyak berada di kota Padang dibandingkan kota-kola lainnya di provinsi Sumatera Barat.

Bicara soal gedung-gedung tinggi, kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Padang. Namun perlu diingat, untuk saat ini baru satu gedung di kota Padang yang dikategorikan high rise. High rise merupakan istilah yang dipakai untuk gedung-gedung dengan ketinggian minimal 12 lantai. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftar 10 gedung tertinggi di kota Padang berdasarkan situs skyscrapercity.

1. Ibis Hotel



Ibis Hotel merupakan satu-satunya gedung di kota Padang yang masuk dalam kategori high rise. Sebuah gedung dikategorikan high rise apabila memiliki ketinggian minimal 12 lantai. Sementara Ibis Hotel memiliki ketinggian 13 lantai. Dengan demikian, Ibis Hotel menjadi gedung tertinggi di kota Padang untuk saat ini. Ibis Hotel ini berada di Jalan Taman Siswa.

2. Kyriad Bumi Minang


Wikimapia.org

Kyriad Bumi Minang merupakan salah satu gedung hotel yang terletak di Jalan Bundo Kanduang, Padang. Gedung ini memiliki atap bergonjong seperti atap rumah adat suku Minangkabau. Kyriad Bumi Minang terdiri dari 9 lantai.

3. Basko Hotel


Agoda.net

Gedung Basko Hotel terletak di Jalan Dr. Hamka. Dulunya lokasi tempat berdirinya Basko Hotel ini merupakan bekas gedung Minang Plaza. Basko Hotel terdiri dari 8 lantai.


4. Mercure Hotel

mercure hotel padang
accor.com

Gedung Mercure Hotel berada dekat dengan Pantai Padang, tepatnya di Jalan Purus IV. Gedung ini terdiri dari 8 lantai. Karena posisinya yang berada dekat dengan pantai, Mercure Hotel menawarkan pemandangan yang memukau bagi pengunjung hotel.

5. Rocky Hotel


Tripadvisor.com

Rocky Hotel berada dekat dengan Pasar Raya Padang, tepatnya di jalan Permindo. Gedung perhotelan ini memiliki 7 lantai.

6. Pustaka Universitas Andalas


perpustakaan unand
Unand.ac.id

Pustaka Universitas Andalas merupakan gedung tertinggi di kompleks kampus Universitas Andalas. Desainnya juga cukup unik. Gedung Pustaka Universitas Andalas ini terdiri dari 7 lantai.

7. Fava Hotel


Tripadvisor.com

Fave Hotel merupakan gedung hotel yang belum lama ini dioperasikan. Gedung ini berada di Jalan Belakang Olo. Gedung Fave Hotel terdiri dari 7 lantai.

8. Grand Zuri Hotel

grand zuri hotel padang
Hantaran.co

Gedung Grand Zuri Hotel berada di Jalan M. Thamrin. Hotel ini terdiri dari 7 lantai. Saat ini Grand Zuri berganti nama menjadi the ZHM Premiere.

9. HW Hotel


Tripadvisor.com

HW Hotel merupakan salah satu gedung hotel yang berada di Jalan Hayam Wuruk. Gedung dengan desain klasik ini terdiri dari 7 lantai.

10. Semen Padang Hospital


rumah sakit semen padang
Padang.go.id

Semen Padang Hospital merupakan rumah sakit dengan lantai tertinggi di kota Padang untuk saat ini. Rumah sakit swasta miliki PT Semen Padang ini terdiri dari 7 lantai. 


Minggu, 30 Oktober 2016

10 Gedung Tertinggi di Kota Pekanbaru

Pekanbaru merupakan ibukota dari provinsi Riau. Dari segi luas wilayah, Pekanbaru adalah salah satu kota besar dengan wilayah terluas di Indonesia. Luas kota Pekanbaru mencapai 632,3 kilometer persegi. Hampir menyamai luas kota Jakarta, yaitu 661,5 kilometer persegi. Sementara populasi kota Pekanbaru berdasarkan data kependudukan tahun 2014 adalah 1.093.416 jiwa. Dengan jumlah penduduk yang sebesar itu, menjadikan Pekanbaru sebagai salah kota metropolitan di Indonesia.

Bisa dikatakan saat ini Pekanbaru menjadi salah satu kota yang paling berkembang pesat di pulau Sumatera. Ini bisa dilihat dari gencarnya pembangunan fisik di kota Pekanbaru, diantaranya adalah pembangunan infrastruktur dan gedung tinggi. Bicara soal gedung tinggi, Pekanbaru merupakan salah satu kota pemilik gedung tinggi terbanyak di regional Sumatera. Posisinya hanya kalah dari Medan dan Batam. Pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di kota Pekanbaru. Berikut adalah daftarnya.

10 Gedung Tertinggi di Kota Pekanbaru

1. The Peak

Halloriau.com

The peak merupakan sebuah gedung di kota Pekanbaru yang difungsikan sebagai apartemen. Ini merupakan apartemen pertama di Pekanbaru sekaligus merupakan gedung tertinggi di kota Pekanbaru untuk saat ini. Gedung ini persis berada di pusat kota Pekanbaru yang terdiri dari 27 lantai.

2. Novotel

novotel pekanbaru, gedung tertinggi kedua di pekanbaru
Harianriau.co

Posisi kedua gedung tertinggi di kota Pekanbaru dipegang oleh Novotel. Novotel merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Gedung ini memiliki 17 lantai.

3. Menara Dang Merdu

menara dang merdu
Wahanabnews.co

Menara Dang Merdu merupakan gedung yang dimiliki oleh Bang Riau Kepri. Gedung ini dfungsikan sebagai kantor. Untuk saat ini, Menara Dang Merdu merupakan gedung perkantoran tertinggi di kota Pekanbaru. Gedung ini terdiri dari 16 lantai.

4. Tangram Hotel

tangram hotel pekanbaru
Bertuahpos.com

Sesuai dengan namanya, Tangram hotel merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai hotel. Tangram Hotel terdiri dari 15 lantai.

5. Weston Hotel 

weston hotel pekanbaru
Arsitag.com

Weston Hotel adalah sebuah gedung perhotelan yang terdiri dari 14 lantai. Gedung ini merupakan salah satu gedung terbaru di kota Pekanbaru.

6. The Premiere Grand Zuri

Grand Zuri Pekanbaru
Skyscanner.com

Sama seperti Tangram Hotel, The Premier Grand Zuri juga merupakan sebuah gedung perhotelan. Jumlah lantai yang terdapat pada the Premiere Grand Zuri adalah 12 lantai. 

7. Swiss-Belinn SKA

swiss belinn ska
klook.com

Swiss Belinn SKA juga memiliki 12 lantai seperti The Premiere Grand Zuri. Gedung ini difungsikan sebagai hotel.

8. Plaza Telkom


plaza telkom pekanbaru
Kompas.com

Plaza Telkom merupakan gedung perkantoran yang dimiliki oleh PT Telkom Indonesia. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

9. Pesonna Hotel

Pesonna Hotel
Salisma.com

Pesonna Hotel merupakan sebuah gedung perhotelan di kota Pekanbaru yang terdiri dari 12 lantai.

10. Graha Pena

Graha Pena Riau
Jawapos.com

Graha Pena adalah gedung perkantoran yang dimiliki oleh Riau Pos. Gedung ini memiliki 12 lantai. 

Senin, 17 Oktober 2016

Transformasi Kota Sawahlunto, Dari Bekas Tambang Menjadi Kota Wisata

Kota Sawahlunto merupakan salah satu kota yang berada di provinsi Sumatera Barat. Luas wilayahnya adalah 273,45 kilometer persegi. Dari segi jumlah penduduk, kota Sawahlunto tergolong kota kecil. Populasi kota Sawahlunto tercatat 59.821 jiwa berdasarkan data kependudukan tahun 2014. Mayoritas penduduk kota Sawahlunto berasal dari suku Minangkau dan Jawa. Terdapat juga komunitas-komunitas dari suku lain dalam jumlah kecil seperti suku Batak, Sunda, Bugis dan Tionghoa.

Di era kolonial Belanda, kota Sawahlunto sempat berjaya sebagai salah satu penghasil batubara di Indonesia. Cikal bakal Sawahlunto dijadikan sebuah kota juga berkat adanya penemuan tambang batubara di sana. Kota Sawahlunto mulai memproduksi batubara pada tahun 1889. Salah satu infrastruktur besar yang dibangun Belanda untuk mendukung aktivitas tambang batubara di kota Sawahlunto adalah membangun jalur kereta api yang menghubungkan kota Sawahlunto dengan kota Padang. Jalur kereta api tersebut selesai dibangun hingga kota Sawahlunto pada tahun 1894. Sejak angkutan kereta api dioperasikan, produksi Batubara di kota Sawahlunto terus meningkat hingga mencapai ratusan ribu ton per tahun. Sayangnya saat ini jalur kereta api Padang-Sawahlunto sudah banyak yang tidak aktif lagi. Rencananya pemerintah akan menghidupkan kembali jalur kereta api Padang-Sawahlunto sebagai salah bagian dari jalur kereta api trans Sumatera yang kelak akan menghubungkan kota Padang hingga kota Pekanbaru.

Sawahlunto tempo dulu (foto : pasbana.com)

Kejayaan kota Sawahlunto sebagai kota tambang akhirnya lenyap pasca habisnya produksi batubara di kota tersebut pada tahun 1998. PT Bukit Asam selaku pengelola tambang batubara di kota Sawahlunto menghentikan segala aktivitas pertambangannya di sana. Hal tersebut memicu arus manusia yang berbondong-bondong meninggalkan kota Sawahlunto. Sepanjang tahun 2002-2005, tercatat 8000 orang meninggalkan kota Sawahlunto. Angka kemiskinan di sana melonjak hingga 20% dan pertumbuhan ekonomi -6,7 persen.

Dengan menurunnya tingkat perekonomian kota Sawahlunto dan ramainya penduduk yang meninggalkan kota tersebut, kota Sawahlunto sempat dijuluki sebagai kota hantu. Namun pemerintah kota Sawahlunto tidak tinggal diam melihat kondisi miris yang dialami kotanya. Berbagai upaya dilakukan untuk menghidupkan kembali perekonomian kota Sawahlunto. Salah satunya adalah menggenjot sektor pariwisata.

Pemandangan kota Sawahlunto dari udara (foto : aktual.com)

Salah satu upaya pemerintah kota Sawahlunto untuk meningkatkan sektor pariwisata kota Sawahlunto adalah memanfaatkan bekas-bekas peninggalan Belanda sebagai destinasi wisata. Salah satunya adalah gedung Gluck Auf yang dijadikan sebagai Gedung Pusat kebudayaan Sawahlunto. Dulunya gedung ini merupakan sebuah gedung pertemuan. Selain itu ada juga bekas kantor pusat PT Bukit Asam yang dibangun pada tahun 1916 yang  telah menjadi salah satu ikon Sawahlunto. Dapur umum yang dijadikan tempat memproduksi makanan bagi pekerja paksa dan stasiun kereta tempat aktivitas pengangkutan batubara juga tidak luput dijadikan sebagai destinasi wisata. Kedua bangunan tersebut dijadikan sebagai museum yang masing-masing bernama Museum Gudang Ransum dan Museum Kereta Api Sawahlunto. Sedangkan bangunan pusat pembangkit listik yang didirikan pada tahun 1894, dijadikan sebagai bangunan masjid dengan nama Masjid Agung Nurul Islam. Masjid ini memiliki menara yang tingginya mencapai 80 meter. Menara tersebut juga bekas peninggalan Belanda. Ada juga bangunan Silo yang berdiri megah di pusat kota Sawahlunto. Silo ini merupakan tempat penimpunan batubara yang telah dibersihkan dan siap diangkut ke pelabuhan Teluk Bayur, Padang.


Kantor PT Bukit Asam Sawahlunto
Kantor PT Bukit Asam Sawahlunto (foto : ptba.co.id)

Objek wisata yang menjadi unggulan kota Sawahlunto adalah atraksi aktivitas tambang, dimana pengunjung dapat melakukan napak tilas pada areal bekas penampangan batubara. Objek wisata ini diberi nama Lubang Suro yang diambil dari nama seorang mandor pekerja paksa, Mbah Suro. Tidak jauh dari Lubang Suro, didirikan gedung info box yang menyediakan berbagai informasi tentang sejarah pertambangan batubara di kota Sawahlunto.

Kota Sawahlunto juga memiliki beberapa objek wisata lainnya. Diantaranya adalah kebun binatang yang memiliki luas sekitar 40 hektar dan Resort Wisata Kandi dengan luas 393,4 hektar. Sawahlunto juga memiliki tiga danau yang terbentuk dari bekas galian penambangan batubara. yaitu Danau Kandi, Danau Tanah Hitam, dan Danau Tandikek. Selain itu di kota Sawahlunto juga terdapat waterboom yang dikenal dengan nama Waterboom Sawahlunto.

Berkat perhatiannya terhadap bangunan-bangunan cagar budaya peninggalan Belanda, kota Sawahlunto mendapat penghargaan Real Wonder of World 2015 dari Kementrian Pariwisata sebagai destinasi wisata heritage. Selain mengandalkan destinasi wisata haritage, kota Sawahlunto juga gencar melakukan aneka pergelaran budaya untuk mendatangkan wisatawan. Salah satunya adalah Sawahlunto International Songket Carnival yang menghadirkan aneka kreasi dari songket Silungkang. Songket silungkang sendiri merupakan songket asli kota Sawahulunto. Selain itu ada juga Festival Wayang Nusantara yang menampilkan pertunjukan aneka wayang asli Indonesia.

Sawahlunto International Songkat Carnival (foto : rayapos.com)

Meningkatnya sektor pariwisata juga berimbas langsung terhadap perekonomian kota Sawahlunto. Saat ini kota Sawahlunto merupakan kota dengan penduduk miskin terendah kedua di Indonesia setelah kota Denpasar, Bali. Selain itu kota Sawahlunto saat ini telah menjadi kota dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua di provinsi Sumatera Barat.