Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jawa. Tampilkan semua postingan

Minggu, 14 April 2024

Benarkah Jawa Tengah Provinsi Termiskin? Yuk Simak dari Kondisi Kota-Kota di Sana

Jawa Tengah adalah salah satu provinsi terbesar di Indonesia. Jumlah populasi penduduk dari provinsi Jawa Tengah mencapai 37,95 juta jiwa. Angka tersebut menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi dengan populasi terbesar ketiga di Indonesia setelah provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur.

peta kabupaten dan kota di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi peta provinsi Jawa Tengah (kompas.com)

Belakangan ini sering muncul narasi bahwa Jawa Tengah merupakan provinsi termiskin. Hal tersebut berdasarkan data persentase penduduk miskin di provinsi Jawa Tengah yang mencapai 10,77 persen dari total populasi di sana. Namun perlu dibuktikan lagi apakah data tersebut sesuai dengan kondisi dilapangan atau tidak. Salah satunya dapat kita cek berdasarkan kondisi kota-kota di Jawa Tengah.

Jawa Tengah memiliki 6 wilayah kota otonom, yaitu Semarang, Surakarta, Pekalongan, Tegal, Salatiga, dan Magelang. Dari ke-6 kota tersebut, kota Semarang dan kota Surakarta adalah dua kota yang memiliki peranan paling signifikan di provinsi Jawa Tengah. 

Sebagai kota terbesar di Jawa Tengah, seringkali kota Semarang dijadikan gambaran bagaimana kondisi provinsi Jawa Tengah. Boleh dibilang data perekonomian kota Semarang menunjukan angka yang relatif bagus. Misalnya data persentase penduduk miskin yang berada diangka 4,23 persen. Angka tersebut jauh dibawah persentase penduduk miskin nasional yang berada diangka 9,36 persen. Begitupula dengan data PDRB (Produk Domestik dan Regional Bruto) dan pendapatan per kapita. Kota Semarang memiliki PDRB yang mencapai Rp227,619 triliun. Di Indonesia cuma kota Jakarta, Surabaya, Bandung, dan Medan saja yang memiliki PDRB diatas kota Semarang.


Semarang, kota terbesar di provinsi Jawa Tengah
ilustrasi kota Semarang (tribunnews.com)

Menurut data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,122 juta. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang berada diangka Rp75 juta. Bukan hanya Semarang, 3 kota lainnya di provinsi Jawa Tengah juga memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kota-kota tersebut adalah Surakarta, Magelang, dan Salatiga. Hanya kota Pekalongan dan Tegal yang memiliki pendapatan per kapita dibawah rata-rata nasional. Bila kita lihat dari persentase penduduk miskin, semua kota di Jawa Tengah tersebut memiliki persentase penduduk miskin dibawah rata-rata nasional. 

Meski sering disebut provinsi miskin, namun data tentang kota-kota di Jawa Tengah menunjukan angka yang tidak terlalu buruk. Tentunya kita tidak bisa hanya berkaca dari wilayah perkotaan saja. Ternyata besarnya angka kemiskinan di Jawa Tengah dipengaruhi oleh kabupaten-kabupaten di sana. Dari 29 kabupaten di Jawa Tengah, hanya kabupaten Kudus yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional. Kabupaten Kudus memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp103,88 juta. Sedangkan kalau dilihat dari angka kemiskinan, hanya kabupaten Sukoharjo, Pati, Kudus, Jepara, Semarang, Temanggung, Batang, dan  Tegal yang memiliki persentasi penduduk miskin dibawah rata-rata nasional dari 29 kabupaten di provinsi Jawa Tengah. 

Kesimpulannya kalau dilihat dari wilayah perkotaan di Jawa Tengah saja kita tidak akan menemukan angka kemiskinan yang terlalu mencolok. Namun wilayah kabupatennya yang membuat persentase angka kemiskinan menjadi tinggi di provinsi Jawa Tengah. Sebenarnya ini bukan hanya permasalahan di Jawa Tengah saja, tapi hampir semua provinsi dengan populasi yang besar mengalami hal yang serupa. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Sumber3

Senin, 08 April 2024

Meski Tak Berimbang, Beginilah Perbandingan antara Kota Jakarta vs Surabaya

Jakarta dan Surabaya, dua kota terbesar di Indonesia

Posisi kota terbesar di Indonesia dipegang oleh kota Jakarta. Kota ini merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki populasi diatas 10 juta. Selain sebagai kota terbesar, Jakarta juga merupakan satu-satunya kota di Indonesia yang memiliki status setingkat provinsi. Kota Jakarta memiliki luas 661,5 km².

Setelah kota Jakarta, posisi kota terbesar kedua di Indonesia dipegang oleh kota Surabaya. Surabaya merupakan ibu kota dari provinsi Jawa Timur. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, populasi kota Surabaya sangat jauh dibawah kota Jakarta. Bahkan populasi kota Surabaya tidak sampai sepertiganya dari populasi Jakarta.

Meski terkesan tidak berimbang, namun pada tulisan kali kita akan melihat perbandingan antara kota Jakarta vs kota Surabaya yang dilihat dari beberapa aspek. Bagaimana perbandingan diantara kedua kota? Yuk simak ulasan berikut ini.

Populasi

Seperti yang kita bahas sebelumnya, populasi kota Surabaya tidak sampai sepertiga dari populasi kota Jakarta. Surabaya tercatat memiliki populasi sekitar 2,88 jiwa. Jauh dibawah kota Jakarta yang populasinya mencapai 10,56 jiwa. Tentunya ini menjadi gambaran bahwa sangat jomplang perbedaan antara Jakarta dengan kota-kota lainnya di Indonesia.

Wilayah

Tidak hanya lebih besar dalam hal populasi, Jakarta juga lebih besar daripada kota Surabaya kalau dilihat berdasarkan luas wilayah. Luas wilayah dari kota Jakarta adalah 661,5 km². Sementara kota Surabaya memiliki luas wilayah 350,5 km². Jadi kota Jakarta memiliki wilayah yang luasnya hampir 2 kali lipat wilayah kota Surabaya.

PDRB

PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto merupakan gambaran besaran ekonomi suatu wilayah. PDRB adalah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh suatu wilayah dalam waktu tertentu. Untuk urusan PDRB, Jakarta unggul cukup telak dibandingkan Surabaya. Kota Jakarta memiliki PDRB yang mencapai 3.186,1 triliun. Sementara itu PDRB kota Surabaya jauh dibawahnya, jauh 655,6 triliun.

Pendapatan per kapita


Secara umum pendapatan per kapita dapat diartikan sebagai PDRB yang dibagi dengan jumlah populasi suatu wilayah. Berdasarkan besaran pendapatan per kapita, lagi-lagi kota Jakarta lebih unggul dibandingkan kota Surabaya. Jakarta tercatat memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp298,3 juta. Sementara itu kota Surabaya tercatat memiliki pendapatan per kapita sebesar  Rp227,1 juta. 

Infrastruktur


Kalau membandingkan infrastruktur antara kota Jakarta dengan Surabaya, ibaratnya bagaikan bumi langit. Semua infrastruktur terbaik yang dimiliki oleh Indonesia ada di Jakarta. Contohnya seperti bandara dan pelabuhan terbesar di Indonesia yang adanya di kota Jakarta. Begitupula infrastruktur yang berkaitan dengan transportasi dalam kota seperti MRT dan LRT. Bahkan Jakarta telah memiliki moda transportasi kereta cepat yang menghubungkan kota Jakarta dengan Bandung. Jadi untuk urusan infrastuktur Surabaya masih sangat jauh dibawah Jakarta.

Indeks Pembangunan Manusia


Melalui Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kita dapat melihat capaian pembangunan sumber daya manusia suatu daerah. Surabaya kali ini lebih unggul dibandingkan Jakarta bila dilihat berdasarkan skor IPM. Angka IPM kota Surabaya menurut data BPS mencapai 83,45. Sementara IPM kota Jakarta sedikit dibawahnya, yaitu 82,46.

Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

Perbandingan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APDB) antara kota Jakarta dengan kota Surabaya memakai data tahun 2024. Kota Jakarta memiliki APBD yang mencapai Jakarta Rp81,71 triliun. Angka tersebut sangat jauh diatas APDB kota Surabaya. APBD kota Surabaya tercatat hanya mencapai 10,9 triliun. Melihat besar APBD dikedua kota, wajar saja bila pembangunan di kota Surabaya tidak segencar Jakarta. 

Itulah ulasan tentang perbandingan antara kota Jakarta dengan kota Surabaya yang dilihat berdasarkan beberapa sektor. Sebenarnya cukup miris melihat begitu jomplangnya perbandingan antara kota Jakarta dengan kota Surabaya. Ini bisa kita jadikan gambaran betapa tidak meratanya pembangunan di Indonesia. Semoga saja dimasa datang Surabaya bisa tumbuh menjadi kota yang bisa bersaing dengan kota Jakarta.


Rujukan :

Minggu, 31 Maret 2024

Beginilah Posisi Kota Jakarta ketika Tidak Lagi Berstatus Ibu Kota Negara

Jakarta adalah salah satu wilayah administrasi khusus yang ada di Indonesia. Status administrasi khusus tersebut dinobatkan karena posisi kota Jakarta sebagai ibu kota negara. Wilayah administrasi khusus kota Jakarta kita kenal dengan nama DKI (Daerah Khusus Ibu Kota).

Jakarta kota terbesar di Indonesia
ilustrasi kota Jakarta (Ajeng Dinar Ulfiana/Reuters)

Namun saat ini Jakarta sudah tidak lagi menyandang status sebagai Daerah Khusus Ibu Kota. Hal tersebut bertepatan dengan disahkannya Rancangan Undang-Undang (RUU) Daerah Khusus Jakarta menjadi Undang-Undang (UU) pada hari Kamis, 28 Maret 2024. Dalam UU yang terdiri dari 12 bab dan 73 pasal itu disebutkan bahwa Jakarta tidak lagi menyandang gelar sebagai Daerah Khusus Ibu Kota atau DKI setelah lahirnya Undang-Undang No. 3 tahun 2022 tentang ibu kota negara. 

Secara umum, isi dari Undang-Undang tersebut menyatakan bahwa ibu kota negara Indonesia telah dipindahkan dari provinsi DKI Jakarta ke IKN (Ibu Kota Nusantara). Wilayah dari IKN ini meliputi sebagian wilayah Penajam Paser Utara dan Kutai Kertanegara di provinsi Kalimantan Timur. 

Dengan tidak lagi bertatus sebagai ibu kota negara, lantas bagaimanakah posisi kota Jakarta kedepannya? Tentunya banyak yang berpikiran kalau Jakarta tidak lagi berstatus sebagai wilayah administrasi khusus.  Walau tidak lagi menjadi ibu kota negara, Jakarta akan tetap menjadi wilayah administrasi khusus. Sebagai daerah khusus, Jakarta tetap akan memegang peran penting penyelenggaraan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Peranan khusus yang akan dipegang oleh provinsi Jakarta adalah kewenangan terkait pelaksanaan fungsi sebagai pusat perekonomian nasional dan kota global. Jakarta akan diproyeksikan sebagai salah satu pusat ekonomi di Asia Tenggara. Hal ini tidak terlepas dari peran kota Jakarta yang memiliki kontribusi paling signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Kurang lebih 17 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh kota Jakarta.

Sebagai ibu kota baru Indonesia, IKN hanya akan difokuskan sebagai pusat pemerintahan. Bahkan populasi penduduk di IKN akan dibatasi agar tidak tumbuh menjadi kota yang padat. Sementara itu, kota Jakarta akan tetap memegang peranan penting sebagai pusat bisnis di Indonesia dan regional Asia Tenggara. 

Sebenarnya sudah banyak negara di dunia yang mengadopsi pemisahan pusat bisnis dengan pusat pemerintahan. Contohnya adalah negara tetangga kita Australia. Kota terbesar sekaligus pusat bisnis utama di Australia adalah Sydney yang merupakan ibu kota dari negara bagian New South Wales. Bahkan sangking populernya, banyak yang mengira Sydney merupakan ibu kota dari negara Australia. Padahal sebenarnya ibu kota negara Australia adalah kota Canberra. Canberra sendiri merupakan kota terbesar kedelapan di Australia dengan populasi yang mencapai 400 ribuan jiwa. 

Kurang lebih kendisi Indonesia akan sama seperti Australia ini. Jakarta akan tetap menjadi kota terbesar dan sekaligus pusat bisnis utama di Indonesia, sementara IKN akan berkembang menjadi kota yang tidak terlalu besar. 


Rujukan :
https://finance.detik.com/infrastruktur/d-7266233/tak-lagi-ibu-kota-negara-jakarta-bakal-jadi-pusat-ekonomi-asia-tenggara
https://travel.detik.com/travel-news/d-7267814/dear-warga-jakarta-kotamu-tak-lagi-berstatus-ibu-kota

Sabtu, 30 Maret 2024

10 Gedung Tertinggi di Kota Depok

Depok adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat. Kota ini merupakan bagian dari Jakarta Raya atau dikenal juga dengan istilah Jabodetabek. Jadi Depok merupakan salah satu kota yang berperan sebagai penyangga kota Jakarta.

Beberapa tahun belakangan ini kota Depok menunjukan pertumbuhan yang cukup pesat. Hal tersebut terlihat dari semakin menjamurnya gedung-gedung pencakar langit di kota Depok. Berkat menjamurnya gedung-gedung pencakar langit, Depok telah menjelma menjadi salah satu kota dengan skyline terbaik di Indonesia.

Bicara tentang pencakar langit, pada tulisan kali ini kita akan membahaas tentang 10 gedung tertinggi di kota Depok. Apa saja gedung-gedung masuk daftar bangunan tertinggi di kota Depok? Berikut ini adalah daftarnya.

1. Evenciio Apartment Margonda

Evenciio Apartment Margonda, gedung tertinggi di kota Depok
ilustrasi Evenciio Apartment Margonda (davysukamta.com)

Evenciio Apartment Margonda menjadi gedung tertinggi di kota Depok untuk saat ini. Sesuai dengan namanya, gedung berada di Jalan Margonda Raya. Gedung Evenciio ini memiliki ketinggian 126 m dan terdiri dari 37 lantai. Gedung ini selesai dibangun pada tahun 2020. Berkat posisinya sebagai gedung tertinggi di kota Depok, Evenciio Apartment telah menjelma menjadi salah satu ikon kota Depok.

2. Depok Town Square Residences

Depok town square residence, gedung tertinggi kedua di kota depok
ilustrasi Depok Town Square Residence (dijual.co.id)

Posisi gedung tertinggi kedua di kota Depok dipegang oleh Depok Town Square Residence. Depok Town Square sebenarnya salah satu pusat perbelanjaan di kota Depok. Jadi Depok Town Square Residences merupakan bangunan apartemen yang menjadi satu kesatuan dengan Depok Town Square. Bangunan ini terdiri dari 28 lantai dan memiliki ketinggian 115 m.

3. Saladin Mansion Apartment

Saladin Mansion Apartment, gedung tertinggi ketiga di kota Depok
ilustrasi Saladin Mansion Apartment (raywhite.co.id)

Saladin Mansion Apartment merupakan gedung yang terdiri dari 2 bangunan. Keduanya memiliki ketinggian yang sama, yaitu 109 m. Hal ini menempatkan Saladin Mansion Apartment sebagai gedung tertinggi ketiga di kota Depok. Kedua gedung ini terdiri dari 32 lantai. Sesuai dengan namanya, Saladin Mansion dioperasikan sebagai gedung apartemen. Gedung ini berlokasi di Jalan Margonda Raya.

4. Apartemen Taman Melati Margonda Tower A

Apartemen Taman Melati Margonda Tower A, gedung tertinggi keempat di kota Depok
ilustrasi Apartemen Taman Melati Margonda (tribunnews.com)

Sama seperti Saladin Mansion Apartment, Apartemen Taman Melati Margonda juga terdiri lebih dari 1 bangunan. Untuk gedung tertingginya dipegang oleh Apartemen Taman Melati Margonda Tower B. Gedung ini terdiri dari 26 lantai dan memiliki ketinggian 107 m. Ketinggian tersebut menjadi Apartemen Taman Melati Margonda Tower B menjadi gedung tertinggi keempat di kota Depok.

5. Atlanta Residence

Atlanta Residence, gedung tertinggi kelima di kota Depok
ilustrasi Atlanta Residence (hotels.com)

Atlanta Residence merupakan gedung tertinggi kelima di kota Depok. Gedung ini berada di Jalan Margonda Raya. Ketinggian gedung Atlanta Residence mencapai 105 m dan terdiri dari 28 lantai. Atlanta Residence dikenal juga dengan nama Atlanta Margonda Raya.

6. Depok Mall Apartment dan  Apartemen Taman Melati Margonda Tower B

Depok Mall Apartment, gedung tertinggi keenam di kota depok
ilustrasi Depok Mall Apartment (myhomes.id)

Posisi gedung tertinggi keenam di kota Depok ditempati oleh dua bangunan yang berbeda, yaitu Depok Mall Apartment dan Apartemen Taman Melati Margonda Tower B. Kedua gedung ini sama-sama memiliki ketinggian 103 m. Namun jumlah lantainya berbeda. Depok Mall Apartment terdiri dari 28 lantai, sedangkan Apartemen Taman Melati terdiri dari 25 lantai.

7. Apartemen Cinere Resort dan Pasar Kemiri Apartments B

Apartemen Cinere Resort, gedung tertinggi ketujuh di kota depok
ilustrasi Apartemen Cinere Resort (cinere-resort.com)

Apartemen Cinere Resort dan Pasar Kemiri Apartments B sama-sama memiliki ketinggian 99 m. Bukan hanya ketinggiannya yang sama, kedua gedung ini juga memiliki jumlah lantai yang sama. Kedua gedung ini sama-sama terdiri dari 24 lantai. Dengan Demikian, Apartemen Cinere Resort dan Pasar Kemiri Apartments B menduduki posisi sebagai gedung tertinggi ketujuh di kota Depok.

8. Apartemen Taman Melati Margonda Tower C dan Pasar Kemiri Apartments A

Apartemen Taman Melati Margonda Tower C, gedung tertinggi kedelapan di Kota Depok
ilustrasi Apartemen Taman Melati Margonda (mamikos.com)

Untuk posisi gedung tertinggi kedelapan di kota Depok juga diisi oleh dua gedung, yaitu Apartemen Taman melati Margonda Tower dan Pasar Kemiri Apartmenst A. Kedua gedung ini sama-sama memiliki ketinggian 94 m. Jumlah lantai kedua gedung ini juga sama, yaitu 23 lantai.

9. The Sky Cloud Tower A, The Sky Cloud Tower B, Urban Cinere A, dan Urban Cinere B

Ubran Cinere, gedung tertinggi kesembilan di kota depok
ilustrasi Apartemen Urban Cinere (cinerebellevuesuites.com)


The Sky Cloud Tower A, The Sky Cloud Tower B, Urban Cinere A, dan Urban Cinere B sama-sama menduduki posisi kesembilan sebagai gedung tertinggi di kota Depok. Keempat gedung terdiri dari 22 lantai dan memiliki ketinggian 90 m.

10. Universitas Gunadarma Depok

ilustrasi Universitas Gunadarma Depok (kedepok.com)

Posisi kesepuluh daftar gedung tertinggi di kota Depok dipegang oleh Universitas Gunadarma Depok. Gedung ini merupakan satu-satunya bangunan kampus yang masuk dalam daftar 10 besar gedung tertinggi di kota Depok. Gedung ini memiliki ketinggian 78 m dan terdiri dari 19 lantai.


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Rabu, 13 Maret 2024

Pesona Kota Bandung yang Tak Dimiliki oleh Kota Lainnya di Indonesia

Kota Bandung menjadi salah satu destinasi wisata paling populer di Indonesia. Daya tarik utama dari kota Bandung adalah karena lokasinya yang berada di dataran tinggi. Sepanjang tahun 2023, ibukota provinsi Jawa Barat ini dikunjungi oleh 7,7 juta wisatawan, dengan rincian 95 persen wisatawan nusantara dan 5 persen wisatawan mancanegara. Besarnya jumlah wisatawan berimbas terhadap kondisi jalanan di kota Bandung yang rawan macet. Apalagi saat memasuki akhir pekan. Harus sabar-sabar menghadapi parahnya kemacetan di kota Bandung. Sudah saatnya pemerintah kota Bandung memperhatikan akses transportasi massal untuk mengurai masalah kemacetan yang tak pernah usai.


skyline kota bandung
ilustrasi kota Bandung (skyscrapercity.com)

Tentunya bukan tanpa alasan mengapa kota Bandung banyak dikunjungi oleh wisatawan. Salah satunya didukung oleh akses transportasi yang memadai. Apalagi transportasi dari Kota Jakarta dan sekitarnya yang punya banyak pilihan kalau ingin berkunjung ke kota Bandung. Mulai dari jalan tol, kereta panoramic hingga kereta cepat. Tinggal disesuaikan saja dengan budget dan kebutuhan. Khusus kereta cepat, saat ini cuma Bandung satu-satunya kota yang dapat diakses menggunakan kereta cepat dari Jakarta. 


kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung
ilustrasi kereta cepat yang menghubungkan Jakarta-Bandung (bisnis.com)

Seperti yang kita bahas sebelumnya, kota Bandung berada di wilayah dataran tinggi. Kota ini berbentuk seperti mangkuk raksasa karena dikelilingi oleh daerah pegunungan. Titik tertingginya berada di bagian utara kota Bandung yang memiliki ketinggian 1050 meter. Karena dipengaruhi oleh iklim pengunungan yang lembab dan sejuk, suhu di kota Bandung rata-rata berada diangka 23,5 °C.

Meski berada di cekungan yang dikelilingi oleh pegunungan, ternyata kota Bandung merupakan kota terbesar ke-4 di Indonesia. Populasinya mencapai 2,7 juta jiwa. Dengan populasi sebesar itu,   kota Bandung sudah bisa dikategorikan sebagai kota metropolitan. Sebagai kota metropolitan tentunya Bandung menjanjikan berbagai hal yang dapat memenuhi segala kebutuhan wisatawan. Mulai dari kebutuhan belanja, hiburan, penginapan dan lain sebagainya. Sekedar informasi, Bandung merupakan satu-satunya kota metropolitan di Indonesia yang berada di wilayah dataran tinggi. Jadi cuma di kota Bandung kita dapat merasakan suasana metropolis wilayah perkotaan yang berpadu dengan sejuknya iklim pegunungan. 

Kota Bandung memiliki destinasi wisata yang sangat beragam. Rasanya tidak mungkin diulas satu per satu karena sangking banyaknya. Namun yang paling menonjol dari kota Bandung adalah wisata belanjanya. Maklum, Bandung merupakan pusat fashion di pulau Jawa. Jadi belum afdol rasanya bila kita mengunjungi kota Bandung namun belum menikmati wisata belanja. Apalagi sambil menikmati pemandangan gedung-gedung bergaya eropa peninggalan Belanda.


Jalan braga bandung
Ilustrasi bangunan bergaya Eropa di kota Bandung (indonesia.travel)

Bangungan-bangungan peninggalan Belanda di kota Bandung memiliki gaya art deco. Desain bangunan bergaya eropa ini telah melekat dengan kota Bandung dan menjadi salah satu identitas kota Bandung. Bahkan Bandung merupakan kota dengan bangunan bergaya art deco terbanyak di dunia. Hal tersebut mendapat pengakuan langsung oleh UNESCO pada tahun 2014 silam. Beberapa daerah di kota Bandung yang memiliki bangunan bergaya art deco seperti Braga, Asia Afrika, dan Setia Budi. 

Hal yang paling melekat lainnya dari kota Bandung adalah sektor pendidikan. Kota ini menjadi lokasi bagi banyak universitas terbaik di Indonesia, baik universitas swasta maupun negeri. Institus Teknologi Bandung atau ITB yang merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia yang berada di kota ini. Selain ITB, beberapa universitas terbaik lainnya yang berada di kota Bandung antara lain Universitas Pendidikan Indonesia (UPI), Universitas Telkom, Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati, Universitas Katolik Parahyangan (Unpar) dll. Karena memiliki banyak universitas, Bandung dijuluki juga sebagai kota pendidikan.

kampus ITB kota Bandung
Ilustrasi kampus ITB (itb.ac.id)


Itulah sederet pesonan kota Bandung yang akan sulit kita temui di kota-kota lainnya di Indonesia. Semoga informasinya bermanfaat dan menambah referensi kita semua.

Perbandingan Kota Bandung dengan Surabaya, Dua Kota Terbesar di Indonesia setelah Jakarta


Bandung dan Surabaya merupakan dua kota terbesar di Indonesia setelah Jakarta. Kedua kota tersebut sama-sama berada di pulau Jawa. Kota Bandung berada di provinsi Jawa Barat sementara kota Surabaya berada di provinsi Jawa Timur. Kedua kota sama-sama merupakan ibukota di provinsi masing-masing.

Sebagai dua kota terbesar setelah kota Jakarta, tentunya menarik melihat seperti apa perbandingan diantara kedua kota ini. Tentunya perbandingan tersebut dilihat berdasarkan beberapa hal. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah uraian tentang perbandingan antara kota Bandung dengan kota Surabaya dalam beberapa hal.

Populasi dan luas wilayah


Seperti yang pernah dibahas sebelumnya, kota Bandung dan Surabaya merupakan kota terbesar di Indonesia setelah kota Jakarta. Hal tersebut dilihat berdasarkan populasi penduduk. Berdasarkan sensus tahun 2010, populasi kota Bandung adalah 2,395 juta jiwa. Sedangkan pupulasi kota Surabaya berdasarkan sensus tahun 2010 adalah 2,765 juta jiwa. Sementara untuk luas wilayah, kota Bandung memiliki wilayah dengan luas 167,7 kilometer persegi. Luas kota Bandung tersebut jauh lebih kecil dibandingkan luas kota Surabaya. Kota Surabaya memiliki wilayah dengan luas 374,8 kilometer persegi.

Perekonomian


Perbandingan tingkat perekonomian kota Bandung dan Surabaya memiliki perbedaan yang cukup mencolok, baik itu dilihat perdasarkan PDRB atau dilihat berdasarkan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB Rp172,629 triliun, sedangkan kota Surabaya memiliki PDRB Rp365,073 triliun rupiah. Berdasarkan data diatas, kota Surabaya memiliki PDRB yang besarnya lebih dari dua kali lipat PDRB kota Bandung.

Hal serupa juga dapat dijumpai pada perbandingan PDRB per kapita. Kota Bandung memiliki PDRB per kapita yang mencapai Rp69,868 juta rupiah. Sementara untuk kota Surabaya, PDRB per kapitanya adalah Rp128,822 juta. Jadi, secara umum kota Surabaya memiliki tingkat perekonomian yang lebih baik dibandingkan kota Bandung.

Infrastruktur


Salah satu yang membuat tingkat perekonomian kota Surabaya lebih baik dibandingkan kota Bandung adalah karena ditunjang oleh infrastruktur yang lebih baik. Surabaya terkenal sebagai salah satu kota perdagangan utama di Indonesia yang ditopang oleh infrastruktur pelabuhan yang memadai. Salah satunya adalah pelabuhan Tanjung Perak yang merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priok. Sementara kota Bandung sama sekali tidak memiliki pelabuhan karena kota ini berada di kawasan pegunungan.

Selain memilik pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia, kota Surabaya juga memiliki bandara tersibuk kedua di Indonesia yang bernama Bandara Internasional Juanda. Bahkan rencananya Bandara Internasional Juanda akan memiliki terminal bandara termegah di Indonesia yang pembangunannya diperkirakan selesai pada tahun 2019. Kota Bandung sebenarnya juga memiliki bandara internasional yang bernama Bandara Internasional Husein Sastranegara. Sayangnya bandara ini persis berada di tengah-tengah kota Bandung sehingga sulit untuk dilakukan pengembangan. Kapasitasnya hanya sekitar 3,4 juta penumpang per tahun. Jauh dibawah kapasitas Bandara Internasional Juanda yang mencapai 14 juta penumpang per tahun.

Untuk infrastruktur perkotaan, kota Surabaya juga lebih unggul. Contohnya infrastruktur jalan. Kota Surabaya memiliki infrastruktur jalan yang relatif lebih lebar dibandingkan kota Bandung. Selain itu kota Surabaya juga telah terhubung jalan tol dengan hampir semua daerah-daerah penyangga disekitarnya.

Penataan Kota


Kota Surabaya terkenal sebagai salah satu kota yang paling tertata di Indonesia. Bahkan telah meraih berbagai penghargaan. Bagusnya penataan kota Surabaya dapat dilihat dari kawasan bisnis dan pemukimannya yang terkluster cukup baik. Selain itu pemerintah kota Surabaya juga gencar melakukan penghijauan kota dengan membangun banyak taman dan membenahi jalur pedestrian hampir diseluruh sudut kota.

Kota Bandung juga mulai melakukan banyak pembenahan dalam penataan kota. Sejumlah pedestrian mulai direvitalisasi dan ruang publik terus ditambah. Hanya saja PR terbesar pemerintah kota Bandung adalah membenahi sejumlah pemukiman padat yang masih belum tertata. Selain itu, masalah lainnya yang harus dibenahi pemerintah kota Bandung adalah mengembalikan kawasan Bandung Utara sebagai daerah resapan air. Selama ini banyak kawasan resapan air di Bandung Utara yang beralih fungsi menjadi kawasan pemukiman.

Senin, 11 Maret 2024

Fakta Tentang Kota Depok, Kota Paling 'Underrated' di Indonesia

Kota Depok

Depok adalah salah satu kota yang berada di provinsi Jawa Barat. Kota ini berbatasan langsung dengan kota Jakarta. Itulah sebabnya Depok dikenal juga sebagai salah satu penyangga dari Kota Jakarta dan menjadi bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabek. Jabodetabek merupakan sebuah kawasan metropolitan yang terdiri dari kota Jakarta sebagai kota inti, kabupaten Bekasi, kabupaten Bogor, kabupaten Tangerang, kota Bekasi, kota Bogor, kota Depok, kota Tangerang, dan kota Tangerang Selatan.


Ilustrasi lambang kota Depok (depok.go.id)

Sebelum menjadi wilayah perkotaan seperti sekarang ini, Depok merupakan bagian dari Kabupaten Bogor. Pengesahan berdirinya kota Depok dilakukan pada tanggal 20 April 1999. Seminggu sesudahnya, Depok secara resmi berdiri sebagai sebuah Kotamadya. Kota Depok berbatasan dengan kota Jakarta dan provinsi Banten di sebelah utara, kabupaten Bogor di sebelah selatan, kabupaten Bogor dan provinsi Banten di sebelah barat, serta kabupaten Bogor dan kota Bekasi di sebelah timur. 

Bagi kita yang sering berselancar di dunia pasti banyak menemukan informasi negatif seputar kota Depok. Mulai dari berita-berita mistis seperti babi ngepet, kemacetan, kriminalitas dll. Kota Depok juga sempat diolok-olok karena memutar lagu yang dinyanyikan dan diciptakan wali kota Depok saat lampu lalu lintas sedang merah. Hal ini dianggap sebagai puncak komedi dari kota Depok.

Semua hal negatif dan receh tersebut membuat orang-orang memandang remeh terhadap kota Depok. Padahal sebenarnya Depok merupakan kota yang patut diperhitungkan. Sebenarnya banyak kelebihan dari kota Depok yang jarang diketahui mayoritas orang. 

Selama ini Depok dianggap sebagai kota kecil yang tidak layak diperhitungkan. Padahal faktanya justru sebaliknya. Depok  merupakan kota yang besar dengan populasi yang mencapai lebih dari 2 juta jiwa. Dengan populasi yang sebesar itu, Depok masuk dalam daftar 10 besar kota dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.  Angka tersebut jauh diatas populasi kota Semarang atau Makassar. Hanya saja kota Depok memang memiliki wilayah yang tidak terlalu luas. Luas wilayah kota Depok hanya sekitar 199,9 km².

Boleh dibilang kota Depok memiliki perkembangan yang cukup pesat beberapa tahun belakangan ini. Salah satu kawasan yang paling berkembang dari kota Depok adalah daerah Margonda. Di kawasan ini terdapat banyak gedung-gedung pencakar langit yang menjadi simbol pertumbuhan dari kota Depok. Di wilayah Margonda ini kita dapat menjumpai berbagai gedung penting seperti ITC Depok, Kantor Wali Kota Depok, Margo City, Universitas Gunadarma, Hotel Margonda Residence dll. 


gedung-gedung pencakar langit di kota depok
Ilustrasi gedung-gedung pencakar langit di kota Depok (youtube.com/@cakrawaladrone)

Satu lagi yang paling menonjol dari kota Depok adalah sektor pendidikan. Sebagian besar orang Indonesia tentunya pasti tahu dengan Universitas Indonesia atau UI. Universitas Indonesia yang terkenal sebagai salah satu universitas terbaik dan terbesar di Indonesia berada di kota Depok, tepatnya berada di Jl. Lingkar, Pondok Cina, Kecamatan Beji. Sebagai salah satu universitas terbaik di Indonesia, tentunya UI menjadi tempat berkumpul para mahasiswa terbaik di negeri ini.


kampus universitas indonesia di kota depok
Ilustrasi kampus UI di kota Depok (ui.ac.id)

Dilihat dari kualitas SDM, kota Depok juga tidak buruk-buruk amat. Dalam hal Indeks Pembangunan Manusia atau IPM, kota Depok berada diurutan ke-23 dari 500 lebih kabupaten/kota di seluruh Indonesia. Indeks Pembangunan Manusia kota Depok memiliki skor 81,37. Masih lebih tinggi bila dibandingkan Indeks Pembangunan Manusia kota Medan dan Batam.

Kesimpulannya, walau melekat dengan stigma negatif namun kota Depok tidak seburuk yang diperkirakan. Kota ini masih layak untuk diperhitungkan sebagai salah satu terpenting di Indonesia. Ramainya stigma negatif tentang kota Depok tidak akan mengubah fakta-fakta yang kita telah kita ulas sebelumnya. 


Rujukan :

Sumber1

Sumber2



Senin, 04 Maret 2024

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa

Pulau Pulau Jawa terkenal sebagai pusat perekonomian Indonesia. Hampir 60 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh Pulau Jawa. Hal ini berbanding lurus dengan populasi pulau Jawa. Mayoritas penduduk Indonesia berdomisili di pulau Jawa. Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa. Dengan populasi sebesar itu, menjadikan pulau Jawa sebagai pulau dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Padahal dari 5 pulau besar di Indonesia, luas pulau Jawa berada pada posisi terakhir.

Dengan populasi penduduknya yang besar tentunya menjadikan wilayah urban atau perkotaan di Pulau Jawa lebih banyak dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Bicara tentang wilayah kota, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kota-kota terkaya di Pulau Jawa. Kekayaan kota-kota tersebut diukur berdasarkan pendapatan per kapita.

Kota Jakarta merupakan salah satu kota terkaya di Pulau Jawa
Ilustrasi Kota Jakara, salah satu kota terkaya di Pulau Jawa (thejakartapost.com)

Berbeda dengan kota-kota kaya di luar pulau Jawa yang didominasi oleh kota-kota yang kaya sumber daya alam, kota-kota kaya di Pulau Jawa justru didominasi oleh kota-kota industri dan jasa. Apa saja kota-kota terkaya di pulau Jawa? Berikut adalah 5 diantaranya.

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa


Kediri

Diurutan pertama ada Kota Kediri. Kediri adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota Kediri bukan hanya memegang status sebagai kota terkaya di Pulau Jawa, namun Kota Kediri juga merupakan kota terkaya di Indonesia. Hal tersebut dilihat berdasarkan tingginya pendapatan per kapita dari Kota Kediri.

Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Kota Kediri mencapai Rp527,9 juta. Dengan pendapatan per kapita sebesar itu, menjadikan pendapatan per kapita kota Kediri sudah setara dengan pendapatan per kapita Korea Selatan. Angka tersebut sangat jauh diatas pendapatan per kapita nasional. Pendapatan per kapita nasional Indonesia hanya mencapai Rp71 juta. 

Besarnya pendapatan per kapita Kota Kediri ditopang oleh hadirnya pabrik-pabrik skala besar di Kota tersebut. Salah satunya adalah pabrik PT Gudang Garam Tbk.

Jakarta

Kalau kita lihat berdasarkan PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto, tidak ada kota lain di Indonesia yang memiliki PDRB yang lebih besar daripada Kota Jakarta. Namun kalau dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Kota Jakarta berada pada posisi ketiga di Indonesia dan posisi kedua di Pulau Jawa setelah Kota Kediri.

Boleh dibilang Jakarta adalah pusat segalanya di Indonesia. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian, perdagangan, industri, keuangan, hiburan dll. Jadi tidak heran kalau Kota Jakarta tumbuh menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp298,3 juta. 

Cilegon

Posisi ketiga kota dengan pendapatan per kapita terbesar di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Cilegon. Kota yang berada di Provinsi Banten ini terkenal sebagai kota industri. Salah satu industri baja terbesar di Indonesia, yaitu Krakatau Steel berada di Kota Cilegon dan berkantor pusat di Kota Cilegon. 

Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp268,1 juta jiwa. Secara nasional, pendapatan per kapita kota Cilegon berada pada posisi keempat.

Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, tentunya Surabaya salah satu penggerak utama perekonomian di pulau Jawa. Sektor perdagangan menjadi salah satu penopang utama perekonomian ibu kota provinsi Jawa Timur tersebut.

Pendapatan per kapita Kota Surabaya berada pada posisi keempat di pulau Jawa dan kelima nasional. Surabaya memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp227,1 juta. 

Semarang

Posisi kelima kota terkaya di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Semarang. Semarang merupakan kota terbesar di provinsi Jawa Tengah dan sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,1 juta. Tingginya pendapatan per kapita Kota Semarang diantaranya ditopang oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan. 



Rujukan :

Minggu, 22 Desember 2019

Transportasi Jakarta Lebih Maju daripada Kuala Lumpur?



Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sekaligus ibukota negara memiliki perkembangan yang jauh lebih pesat dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan boleh dibilang perkembangan Kota Jakarta sangat timpang bila dibandingkan dengan kota lainnya di Indonesia. Namun bila dibandingkan dengan kota-kota terbesar di negara maju, tentunya Jakarta tidak ada apa-apanya.

Jangankan dengan kota-kota terbesar di negara maju, dengan kota-kota terbesar dibeberapa negara berkembang saja Jakarta boleh dibilang masih tertinggal. Namun untungnya saat ini Jakarta mengalami perkembangan yang cukup signifikan diberbagai bidang. Salah satunya adalah dibidang transportasi.

Selama berpuluh tahun Jakarta memiliki transportasi yang relatif kuno bila dibandingkan dengan kota-kota sekelasnya. Barulah beberapa tahun belakangan ini Jakarta mengalami transformasi besar-besaran. Kalau sebelumnya Jakarta tidak memiliki MRT (Mass Rapid Transit), sekarang Jakarta telah memilikinya dengan fasilitas yang cukup modern, walaupun saat ini baru memiliki satu jalur saja. Selain itu Jakarta juga sudah memiliki LRT (Light Rail Transit) yang juga satu jalur.

Kehadiran MRT dan LRT membuat Jakarta tidak tertinggal lagi bila dibandingkan dengan kota-kota di negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Singapura dan Bangkok. Hanya saja karena kita membangunnya belakangan, tentunya masih kalah dalam hal jumlah jalur. Contohnya dengan Kuala Lumpur yang saat ini telah memiliki 7 jalur MRT dan LRT.

Memang saat ini kondisi transportasi Kota Jakarta masih kalah bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Namun tentunya upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi di Kota Jakarta tidak berhenti di sini saja. Kedepannya akan terus dibangun jalur-jalur baru baik untuk LRT maupun MRT. Contohnya saat ini yang sedang dibangun dan akan rampung dalam 1-2 tahun kedepan adalah LRT Jabodebek. LRT ini akan menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bogor, Depok dan Bekasi.

Uji coba LRT Jabodebek (tangerangkota.go.id)

Transportasi Kota Jakarta bukannya tidak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Jakarta merupakan kota dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit) dan Commuter Line yang paling masif di Asia Tenggara. BRT merupakan sebuah sistem transportasi berbasis bus yang memiliki jalur khusus atau kita kenal juga dengan sebutan busway. Sementara Commuter Line merupakan layanan kereta api yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangganya. Layanan Commuter Line ini lebih kita kenal dengan sebutan KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek.

 Jakarta BRT (sefsed.com)

Hal yang perlu dikembangkan oleh pemerintah Indonesia maupun DKI Jakarta adalah mengintegrasikan berbagai moda transportasi di Kota Jakarta. Kalau semuanya sudah terintegrasi, bukan tidak mungkin sistem transportasi di Kota Jakarta mampu mengungguli Kota Kuala Lumpur di Malaysia.


Rabu, 10 Mei 2017

Jakarta, Surabaya, dan Bandung Masuk dalam Daftar Global City

Global city atau kota global merupakan sebutan untuk kota-kota yang dianggap memiliki peranan penting dalam perekonomian global. Beberapa hal yang menjadi faktor agar sebuah kota masuk dalam daftar kota global adalah perekonomian yang besar dan infrastruktur yang memadai. Selain itu tentunya harus menarik sebagai tujuan investasi sehingga banyak perusahaan multinasional yang menanamkan modal di sana.

Indonesia sendiri menempatkan tiga kotanya dalam daftar kota global untuk regional Asia Pasifik. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Seperti yang kita ketahui, Jakarta, Surabaya, dan Bandung merupakan tiga kota terbesar di Indonesia. Ketiga kota tersebut juga memiliki porsi terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Kota Jakarta memiliki kontribusi 16,95 persen terhadap PDB Indonesia. Sementara Surabaya dan Bandung masing-masing memiliki kontribusi 3,48 persen dan 1,68 terhadap PDB Indonesia.

Kota Jakarta (Foto : Dailystar.co.uk)

Beberapa negara lainnya di Asia Tenggara juga menempatkan kota-kota mereka dalam daftar kota global. Selain Indonesia, ada negara Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura yang juga memiliki kota global. Thailand diwakili oleh Kota Bangkok. Sementara Malaysia dan Vietnam masing-masing diwakili oleh Kota Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh. Diantara negara-negara ASEAN, hanya Indonesia yang memiliki lebih dari satu kota global.

Kita harapkan semoga terus bertambah kota-kota di Indonesia yang masuk dalam kategori kota global. Kalau perlu tidak hanya kota-kota di Pulau Jawa, namun juga kota-kota di luar Pulau Jawa seperti Medan dan Makassar.  Apalagi saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pemerataan pembangunan ke berbagai daerah di Indonesia.

Dibawah ini merupakan daftar lengkap kota-kota di Asia Pasifik yang masuk dalam daftar kota global yang bersumber dari situs atkearney.


10 Gedung Tertinggi di Kota Malang

Malang adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Berdasarkan data tahun 2014, Kota Malang memiliki populasi penduduk yang mencapai 845.973 jiwa. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan sebutan Malang Raya.

Kota Malang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai pemandangan khas kota-kota besar dapat kita jumpai di kota ini. Salah satunya adalah keberadaan gedung-gedung tinggi. Bicara tentang gedung tinggi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di Kota Malang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

Malang City Point


Foto : Rumah.com

Malang City Point adalah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini terdiri dari 2 tower yang masing-masing memiliki 19 lantai. Jadi, Malang City Point menduduki posisi pertama dan kedua sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Malang City Point berlokasi di Jalan Raya Dieng, Malang.

Soekarno Hatta Apartment


Foto : Jurnalmalang.com

Sesuai dengan namanya, Soekarno Hatta Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung yang berada di Jalan Soekarno Hatta ini memiliki 17 lantai. Dengan demikian, Soekarno Hatta Apartment menduduki posisi ketiga sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Gedung Filkom Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Universitas Brawijaya memiliki beberapa gedung tinggi. Gedung tertinggi yang dimiliki oleh Universtias Brawijaya adalah gedung Filkom (Fakultas Ilmu Komputer). Gedung ini terdiri dari 13 lantai dan berada pada posisi keempat sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Aria Gajayana


Foto : Hotel-r.net

Aria Gajayana adalah sebuah gedung yang berada di Jalan Kawi, Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4. Aria Gajayana terdiri dari 12 lantai dan menduduki posisi kelima dalam daftar gedung tertinggi di Kota Malang.

Best Western OJ Hotel


Foto : Ixigo.com

Sama halnya seperti Aria Gajayana, Best Western OJ Hotel juga merupakan sebuah hotel berbintang 4. Hotel ini berada di Jalan Dr. Cipto, Malang. Best Western OJ Hotel menduduki posisi keenam sebagai sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FIA Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Gedung FIA (Fakultas Ilmu Adminstrasi) Universitas Brawijaya menduduki posisi tertinggi ketujuh di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FEB Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Posisi gedung tertinggi kedelapan di Kota Malang juga dipegang oleh Universitas Brawijaya. Gedung tersebut adalah Gedung FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Ibis Styles Malang


Foto : Booking.com

Ibis Styles Malang adalah sebuah hotel bintang 4 yang berada di Jalan Letjen S. Parman, Malang. Gedung ini memiliki 12 lantai dan merupakan gedung tertinggi kesembilan di Kota Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4.

Swiss-Belinn Malang


Foto : Realestate.com.au

Posisi gedung tertinggi kesepuluh di Kota Malang dipegang oleh Swiss-Belinn Malang. Swiss-Belinn Malang adalah sebuah hotel berbintang 3. Gedung yang memiliki 12 lantai ini berada di Jalan Veteran, Malang.


Selasa, 18 April 2017

10 Gedung Tertinggi di Kota Bekasi

Bekasi adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Jawa Barat. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Barat setelah Kota Bandung. Untuk di Indonesia, Bekasi adalah kota terbesar keempat setelah Kota Jakarta, Surabaya dan Bandung. Kota ini merupakan salah satu daerah penyangga Kota Jakarta. Dengan statusnya tersebut, tidak mengherankan Kota Jakarta memberikan imbas langsung terhadap perkembangan Kota Bekasi. Contohnya banyak orang yang bekerja di Jakarta memilih Bekasi sebagai tempat tinggal. Untuk memperlancar mobilitas mereka, dibangunlah sejumlah akses yang meningkatkan konektivitas antara Bekasi dengan Jakarta. Diantaranya adalah jalur kereta api dan jalan tol.

Dalam beberapa tahun belakangan ini, Kota Bekasi cukup gencar membangun gedung-gedung pencakar langit. Kondisi kota Jakarta yang semakin padat dan semakin mahalnya harga lahan di sana, membuat Bekasi menjadi alternatif investasi. Diantara semua gedung pencakar langit di Kota Bekasi, berikut adalah 10 yang tertinggi.

Grand Dhika City

Foto : App.id

Grand Dhika City adalah sebuah mixed use development yang berada di kawasan Bekasi Timur. Saat ini baru satu gedung dalam area Grand Dhika City yang telah selesai pembangunannya. Gedung tersebut diberi nama Cempaka Tower. Cempaka Tower merupakan gedung tertinggi di Kota Bekasi yang terdiri dari 28 lantai. Gedung ini difungsikan sebagai apartemen.

Kemang View Apartment

Foto : Rumahdijual.com

Sesuai dengan namanya, Kemang View Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini berada di Bekasi Barat. Kemang View Apartment memiliki 23 lantai dan merupakan gedung tertinggi kedua di Kota Bekasi.

Mutiara Apartment

Foto : Rukamen.com

Mutiara Apartment merupakan sebuah gedung apartemen yang berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi ketiga di Kota Bekasi. Mutiara Apartment terdiri dari 21 lantai.

M Gold Tower

Foto : Sewa-kantor.net

Status gedung tertinggi keempat di Kota Bekasi dipegang oleh M Gold Tower. Gedung ini terdiri dari 21 lantai. M Gold Tower merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai perkantoran. Lokasinya berada di Bekasi Barat.

Horison Hotel

Foto : Horison-group.com

Horison Hotel merupakan gedung tertinggi kelima di Kota Bekasi. Gedung ini merupakan sebuah hotel bintang 4 yang terdiri dari 18 lantai. Lokasi Horison Hotel berada di Bekasi Barat.

Harris Hotel

Foto : Istania.net

Gedung Harris Hotel berlokasi di kawasan Bekasi Barat. Sama Halnya seperti Horison Hotel, Harris Hotel juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 17 lantai dan merupakan gedung tertinggi keenam di Kota Bekasi.

Aston Imperial Bekasi

Foto : Skyscrapercity.com

Aston Imperial Bekasi adalah sebuah hotel yang berada di kawasan Bekasi Barat. Astion Imperial Bekasi merupakan hotel bintang 4. Gedung ini memiliki 15 lantai dan merupakan gedung tertinggi ketujuh di Kota Bekasi.

Amaroossa Grande Bekasi

Foto : Kompas.com

Amaroossa Grande Bekasi juga merupakan sebuah hotel bintang 4. Lokasinya berada di Bekasi Barat. Gedung ini merupakan gedung tertinggi kedelapan di Kota Bekasi yang terdiri dari 15 lantai.

Center Point Bekasi

Foto : Rumahdijual.com

Untuk posisi gedung tertinggi kesembilan dan kesepuluh di Kota Bekasi dipegang oleh Center Point Apartment. Bahkan Center Point Apartment juga mengisi posisi gedung tertinggi kesebelah dan keduabelas di Kota Bekasi. Pasalnya, Center Point Apartment ini terdiri dari 4 gedung dengan jumlah lantai yang sama. Masing-masing gedung Center Point Apartment terdiri dari 14 lantai. Lokasinya berada di Bekasi Barat. 

Sabtu, 01 April 2017

Cilegon, Kota Terkaya di Provinsi Banten

Cilegon adalah salah satu kota otonom yang berada di Provinsi Banten. Kota Cilegon merupakan kota terkecil diantara semua kota yang berada di provinsi Banten. Berdasarkan data tahun 2014, jumlah penduduk kota Cilegon adalah 416.464 jiwa. Jumlah yang masih jauh untuk menjadikan Kota Cilegon sebagai kota metropolitan. Walaupun memiliki penduduk yang relatif kecil, namun kota Cilegon memiliki peranan yang besar bagi provinsi Banten. Salah satunya adalah karena posisinya yang strategis yang berada di ujung barat Pulau Jawa. Pelabuhan Merak yang merupakan salah satu pelabuhan penyeberangan paling terkenal di Indonesia berada di kota ini. Jadi, Cilegon merupakan salah satu gerbang utama yang menghubungkan antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera.

Cilegon pertama kali ditetapkan sebagai sebuah kota berdasarkan Pasal 3 Peraturan Pemerintah No. 40 tahun 1986. Saat itu kota Cilegon masih berstatus Kota Administratif yang berada dibawah Pemerintahan Kabupaten Serang. Berkat tumbuhnya sektor industri dan perdagangan, Kota Cilegon terus mengalami pertumbuhan yang pesat. Pertumbuhan yang pesat tersebut membuat pemerintah akhirnya menaikan status Kota Cilegon menjadi sebuah kotamadya. Kota Cilegon ditetapkan sebagai kotamadya setelah disahkannya UU No. 15 tahun 1999 tanggal 27 April 1999 tentang pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Depok dan Kotamadya Daerah Tingkat II Cilegon.

Cilegon dikenal juga dengan julukan Kota Baja. Pasalnya di kota ini berdiri industri baja terbesar di Asia Tenggara yang bernama PT Krakatau Steel. Setiap tahunnya, Cilegon menghasilkan 6 juta ton baja dari Kawasan Industri Krakatau Steel. Krakatau Steel sendiri merupakan sebuah BUMN (Badan Usaha Milik Negara) yang sudah berdiri di Kota Cilegon sejak tahun 1970.

Kawasan industri milik PT Krakatau Steel (Foto : Krakatausteel.com)

Cilegon merupakan kota yang kaya. Sektor industri menjadi penopang utama perekonomian Kota Cilegon. Berkat tingginya kegiatan industri di Kota Cilegon, menyebabkan Cilegon menjadi salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Di Indonesia, pendapatan per kapita Kota Cilegon berada diposisi keempat setelah Kota Bontang, Kediri dan Jakarta. Untuk di Provinsi Banten, Cilegon merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi. Berdasarkan data dari BPS (Badan Pusat Statistik) tahun 2015, Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 189,182 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang hanya sekitar 45,18 juta rupiah. Sementara PDRB (Produk Domestik Regional Burto) Kota Cilegon untuk tahun 2015 adalah 77,963 triliun rupiah. Di Provinsi Banten, hanya Kota Tangerang yang memiliki PDRB lebih besar dibandingkan Kota Cilegon. Hal ini wajar karena populasi Kota Tangerang mencapai 1,6 juta jiwa. Sementara populasi Kota Cilegon hanya 400 ribuan jiwa.

Jumat, 24 Maret 2017

Melihat Perkembangan Pesat Kota Surabaya

Surabaya adalah ibukota dari Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Surabaya memiliki populasi penduduk yang mencapai 3.110.187 jiwa berdasarkan data tahun 2012. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Sebagai sebuah kota metropolitan, tentunya Surabaya memiliki area metropolitan. Area metropolitan Surabaya bernama Gerbangkertosusila yang merupakan akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. Area metropolitan Gerbangkertosusila merupakan area metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah area metropolitan Jabodetabek. Berdasarkan data tahun 2010, Gerbangkertosusila memiliki populasi penduduk yang mencapai 9.115.485 jiwa dengan luas wilayah adalah 1.548,3 km persegi. Berbagai kerjasama terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah-daerah yang masuk dalam area metropolitan Gerbangkertosusila. Salah satunya adalah pengalihan sektor industri dari Kota Surabaya ke kota-kota penyangga seperti Gresik dan Sidoarjo. Dengan demikian, beban Kota Surabaya dapat terkurangi serta perekonomian Gresik dan Sidoarjo dapat lebih berkembang. Surabaya bisa lebih fokus lagi untuk mengembangkan perekonomian disektor jasa dan perdagangan.

Boleh dibilang Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari kehadiran gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur di Kota Surabaya. Memang, gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya belum sebanyak dan belum sejangkung gedung-gedung pencakar langit di Kota Jakarta. Namun setidaknya Kota Surabaya sudah bisa sedikit mendekati Kota Jakarta. Kota Surabaya telah memiliki gedung pencakar langit yang ketinggian mencapai 50 lantai. Kedepannya akan semakin banyak lagi gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggan 50 lantai atau lebih yang hadir di Kota Surabaya.

Baca juga : 20 Gedung Tertinggi di Kota Surabaya

Gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya (foto : ramaperdanasby di instagram)

Selain gencar membangun gedung tinggi, Kota Surabaya juga gencar dalam mengembangkan infrastruktur. Salah satu infrastruktur Kota Surabaya yang terkenal unggul dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia adalah trotoar atau jalur pedestrian (pedestrian way). Selama kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, Kota Surabaya memang sangat fokus dalam membenahi trotoar. Hingga tahun 2016 lalu, Kota Surabaya telah memiliki lebih dari 45 km trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki. Trotoar-trotoar tersebut dibuat lebar dan bebas dari PKL. Salah satu trotoar paling lebar di Kota Surabaya berada di Jalan Embong Malang. Trotoar tersebut memiliki lebar 5 meter dan kerap dimanfaatkan oleh sejumlah komunitas untuk melakukan aktivitas. Selain gencar membenahi trotoar, Tri Rismaharini juga terkenal gencar membenahi taman-taman di Kota Surabaya. Salah satu taman di Kota Surabaya yang bernama Taman Bungkul, sempat meraih predikat sebagai taman terbaik di Asia pada tahun 2013 lalu.

Baca juga : Beginilah Perbandingan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya

Salah satu trotoar di Kota Surabaya (foto : detik.com)

Infrastruktur jalan juga tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini ada beberapa proyek infrastruktur jalan yang sedang dikerjakan di Surabaya. Proyek-proyek tersebut antara lain Middle East Ring Road (MERR), Frontage Road (FR) sisi barat dan timur, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Saat ini yang tengah dikebut pengerjaannya adalah proyek Frontage Road sisi barat dan MERR II C. Diharapkan kedua jalan tersebut sudah selesai pengerjaannya pada tahun 2017 ini. Jalan-jalan baru tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Surabaya yang semakin hari semakin parah kondisinya.

Sebagai sebuah kota perdagangan, Surabaya tentunya memiliki infrastruktur pelabuhan yang memadai. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan penopang utama sektor perdagangan di Kota Surabaya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk menunjang kinerja Pelabuhan Tanjung Priok, pada tahun 2015 Surabaya juga meresmikan pelabuhan lainnya yang bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Pelabuhan ini disebut-sebut sebagai pelabuhan tercanggih di Indonesia. Pengoperasian pelabuhan ini sudah  menggunakan komputerisasi sehingga minim pemanfaatan tenaga manusia secara langsung. Pelabuhan ini sanggup melayani kapal-kapal besar dengan bobot hingga 5 juta TEUs. Selain canggih, Pelabuhan Teluk Lamong juga mengusung konsep Green Port. Pelabuhan Teluk Lamong hanya membolehkan truk kontainer yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk masuk ke area pelabuhan. Di sana disediakan transfer area untuk memindahkan kontainer-kontainer dari truk yang tidak menggunakan BBG ke truk yang menggunakan BBG yang telah disediakan oleh pihak Pelabuhan Teluk Lamong.

Pelabuhan Teluk Lamong (foto : marketeers.com)

Selain pelabuhan, Surabaya juga memiliki bandara yang mumpuni. Bandara tersebut bernama Bandara Internasional Juanda. Meski melayani penumpang Surabaya, Bandara Internasional Juanda sebenarnya berada di Kabupaten Sidoarjo. Pada tahun 2015 lalu, Bandara Internasional Juanda mampu melayani penumpang sebanyak 18.911.256 jiwa dan menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Saat ini Bandara Internasional Juanda ditopang oleh dua buah terminal penumpang. Kedepannya Bandara Internasional Juanda akan mengembangkan terminal ke-3 dengan kapasitas yang mencapai 70 juta penumpang. Dengan kapasitas sebesar itu, menjadikan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda sebagai terminal bandara termegah di Indonesia. Mayoritas lahan untuk Terminal 3 Bandara Internasional Juanda rencananya akan berada di area reklamasi. Terminal ini akan diapit oleh dua landasan pacu dan akan memiliki 164 garbarata atau pintu menuju pesawat.

Render Terminal 3 Bandara Internasional Juanda (foto : tribunnews.com)

Infrastruktur yang paling diharapkan dapat segera terwujud di Kota Surabaya adalah Angkutan Massal Cepat (AMC). Untuk mewujudkan hadirnya Angkutan Massal Cepat di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya sudah merencanakan untuk membangun trem dan LRT (Light Rail Transit). Untuk trem, harusnya sudah dilakukan pembangunan di awal 2017. Sayangnya masih terjadi tarik ulur dalam hal pendanaan. Pemerintah Kota Surabaya jelas tidak akan sanggup melakukan pembangunan trem tersebut kalau hanya mengandalkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kota. Untuk itu perlu ada sokongan dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dana dari APBN ini yang sampai sekarang masih belum jelas realisasinya. Padahal Kota Surabaya benar-benar sudah sangat membutuhkan Angkutan Massal Cepat sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Surabaya. Bila sudah memiliki Angkutan Massal Cepat, Pemerintah Kota Surabaya bisa melakukan pembatasan kendaraan untuk daerah-daerah yang dilalui dilalui oleh Angkutan Massal Cepat. Kehadiran Angkutan Massal Cepat tentunya akan semakin mengukuhkan Kota Surabaya sebagai salah satu kota dengan infrastruktur paling memadai. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.