Tampilkan postingan dengan label Metropolitan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Metropolitan. Tampilkan semua postingan

Senin, 19 Februari 2024

Mengapa Pariwisata Jakarta Kalah Telak bila Dibandingkan dengan Bangkok?

Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Indonesia. Sebagai sebuah kota metropolitan, tentunya Jakarta menawarkan banyak destinasi-desnitasi wisata menarik bagi wisatawan. Mulai dari wisata belanja, wisata sejarah, pantai, pusat hiburan dll. Sayangnya walau memiliki banyak destinasi wisata, Kota Jakarta belum mampu menarik banyak wisatawan mancanegara (wisman).


Para wisatawan sedang berkumpul saat ini acara car free day di Jakarta
Ilustrasi Kota Jakarta (liputan6.com)

Sepanjang tahun 2023 Kota Jakarta hanya dikunjungi oleh 1,97 juta wisman. Namun sebenarnya tren kunjungan wisman ke kota Jakarta cenderung meningkat semenjak wabah corona melanda. Sayangnya angka tersebut cenderung sangat kecil untuk sebuah kota metropolitan yang serba ada seperti Jakarta.

Untuk level Asia Tenggara saja Kota Jakarta tidak bisa bicara banyak dalam hal kunjungan wisman. Masih kalah bila dibandingkan dengan kota-kota seperti Singapura, Kuala Lumpur, dan Bangkok. Diantara ketiga kota yang disebutkan tersebut, Kota Bangkok menduduki posisi pertama sebagai kota yang paling banyak dikunjungi oleh wisman. Bahkan bukan cuma untuk level Asia Tenggara, Bangkok merupakan peringkat pertama dunia sebagai kota yang paling banyak  dikunjungi turis asing. Sepanjang tahun 2023, Kota Bangkok dikunjungi oleh 22,78 juta turis mancanegara.

Kota Bangkok menjadi destinasi wisata paling banyak dikunjungi di dunia
Ilustrasi Kota Bangkok (skyscrapercenter.com)

Mengapa Kota Bangkok mampu menjadi kota yang paling banyak dikunjungi wisman?

Kalau kita melihat kultur dan perekonomian masyarakatnya, kondisi Kota Bangkok sebenarnya tidak jauh berbeda dengan Kota Jakarta. Maklum, kedua kota tersebut sama-sama berada di negara yang masih berkembang. Jadi secara umum kondisi kotanya belum semodern di negara-negara maju. Lalu, mengapa Bangkok bisa menarik banyak wisman sedangkan Jakarta tidak? 

Ada beberapa faktor yang menjadikan Bangkok sebagai kota yang paling banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara. Apa saja faktor tersebut? Berikut adalah 7 alasan mengapa Kota Bangkok banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara :

1. Street Food

Sebenarnya Kota Jakarta juga memililiki pusat-pusat kuliner yang bertemakan street food. Namun tidak seaktraktif dan semenarik di Bangkok. Ditambah lagi masakan Thailand juga terkenal dengan cita rasanya yang enak. 

Kota Bangkok memiliki beberapa lokasi yang dijadikan sebagai surganya street food. Diantaranya adalah Yaoyarat, kawasan Chinatown Bangkok, Sukhumvit 38 dll. Harga yang ditawarkan juga relatif murah bagi turis.

2. Banyak diadakannya festival

Hampir setiap bulannya selalu diadakan festival di Kota Bangkok untuk menarik minat wisatawan. Kalau anda tertarik yang berbau-bau tradisional, ada festival seperti Songkran dan Loy Krathong. Kalau anda penggila EDM, ada festival yang menawarkan musik modern tersebut hampir setiap bulannya seperti Road to Ultra, Maya, Waterzonic dll. 

3. Destinasi wisata yang menarik

Kota Bangkok terkenal dengan julukan sebagai Negeri Seribu Pagoda. Di Kota Bangkok banyak terdapat kuil-kuil dengan arsitektur yang menarik dan terbuka untuk wisatawan. Salah satu kuil yang paling menarik minat wisatawan adalah Ton Gold Budha. Kuil ini terkenal dengan patung Budha yang besar dan terbuat dari emas solid. Selain itu masih banyak kuil indah lainnya yang akan sulit kita ditemukan di luar Bangkok.

4. Punya kawasan alami di pusat kota

Bila anda merasa suntuk dengan kemacetan dan kesibukan di Kota Bangkok, anda bisa mengalihkan tujuan ke Taman Lumphini di pusat Kota Bangkok. Di sana kita dapat berjalan-jalan di sekitar danau buatan, berpiknik di bawah pohon, dan mengikuti aerobik gratis setiap sore. Taman ini sangat cocok bagi anda yang ingin mencari ketenangan. 

5. Surga bagi wisata belanja

Khusus untuk wisata belanja saya rasa Jakarta tidak kalah dari Kota Bangkok. Apa yang ditawarkan oleh Kota Jakarta tidak kalah beragam dibandingkan Kota Bangkok. Namun berbelanja di menawarkan sesnsai yang berbeda.

Contohnya pada puda puat perbelanjaan Siam Square. Di sana menawarkan sejumlah merk fashion high-end internasional. Di luar itu, pusat perbelanjaan tersebut memiliki bioskop raksasa, arena bowling, aula konser, dan akuarium terbesar di Asia Tenggara. Jadi selain berbelanja, kita juga dapat menikmati suasana liburan. 

6. Sistem transportasi yang memudahkan bagi wisatawan

Sistem transportasi Kota Bangkok sudah tergolong cukup maju. Anda tidak perlu menggunakan kendaraan pribadi untuk menjangkau destinasi-destinasi wisata favorit di Kota Bangkok. Di sekitar pusat Kota Bangkok kita dapat menggunakan sistem transportasi BTS Skytrain dan MRT bawah tanah yang menawarkan akses ke banyak sudut. Untuk wilayah yang tidak dijankau BTS Skytrain dan MRT, kita dapat menggunakan taksis yang dengan mudah dijumpai di setiap sudut kota.

Kota Bangkok memiliki angkutan umum khas yang menawarkan pengalaman menarik. Angkutan umum tersebut dikenal dengan nama Tuk Tuk. Tuk Tuk mungkin tidak menawarkan kenyamanan seperti sistem transportasi lainnya, namun menawarkan pengalaman perjalanan yang unik. Jangan lupa tawar menawar harga dulu sebelum menggunakan jasa Tuk Tuk.

7. Surga rooftop bar

Bangkok menawarkan banyak rooftop bar yang menawarkan indahnya pemandangan Kota Bangkok. Diantaranya adalah Sky Bar yang merupakan salah bar luar ruangan tertinggi di Asia dan Moon Bar yang menawarkan pemandangan 360 derajat yang luar biasa.

Kalau kita melihat 7 alasan diatas, ada beberapa hal yang belum dipenuhi oleh Kota Jakarta. Diantaranya adalah sistem tranportasi di Jakarta yang belum menjangkau semua kawasan. Selain itu kota Jakarta sangat minim festival. Berbeda dengan Kota Bangkok yang hampir setiap bulan selalu mengadakan festival.

Beberapa potensi yang dimiliki Jakarta juga tidak digarap dengan maksimal. Contohnya pusat street food dan kawasan wisata alami yang digarap ala kadarnya. Tidak semenarik dan seaktraktif yang dimiliki oleh Kota Bangkok.

Mampukan pariwisata Jakarta bersaing dengan Bangkok?

Dalam waktu dekat tentunya sulit bagi Kota Jakarta untuk bersaing dengan Bangkok. Bahkan kunjungan wisatawan mancanegara ke Bangkok lebih besar dibandingkan kunjungan wisatawan mancanegara ke seluruh Indonesia. Masih banyak hal yang harus dibenahi dari Kota Jakarta, seperti transportasi, memaksimalkan potensi destinasi-destinasi menarik dll. 

Kalau kita melihat dari segi potensi tentunya Kota Jakarta tidak kalah bila dibandingkan dengan Bangkok. Perlu kerja keras semua pihak agar potensi besar Kota Jakarta dapat memberikan hasil yang maksimal.


Rujukan : 

Kamis, 15 Februari 2024

Batam vs Medan vs Makassar, Manakah Kota Metropolitan Terbaik di luar Pulau Jawa?

Semenjak otda atau otonomi daerah diterapkan oleh pemerintah Indonesia, sedikit demi sedikit daerah-daerah di luar Pulau Jawa mulai mengalami perkembangan. Seperti yang kita ketahui, sebelum diterapkannya otonomi daerah pembangunan di Indonesia terlalu terpusat di Pulau Jawa . Namun berkat adanya otonomi daerah banyak daerah di Indonesia mampu berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki oleh daerah tersebut. 

Salah satu efek paling nyata dari otonomi daerah dapat kita dari perkembangan kota-kota besar di Luar Pulau Jawa. Banyak kota-kota besar di luar Pulau Jawa yang saat ini  memiliki perekonomian dan infrastruktur yang tidak kalah memadai bila dibandingkan dengan kota-kota besar di Pulau Jawa. Hal ini tentunya akan memberikan dampak positif terhadap pemerataan pembangunan Indonesia.

Dari banyaknya kota besar di luar Pulau Jawa, ada 3 kota yang perkembangan paling signifikan. Kota-kota tersebut adalah Kota Batam, Medan, dan Makassar. Boleh dibilang 3 kota ini menjadi lambang kemajuan daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Ketiga kota tersebut masuk dalam kategori kota metropolitan karena telah memiliki populasi diatas 1 juta jiwa. Tentunya kita juga tidak bisa mengabaikan perkembangan dari kota-kota lainnya. Namun 3 kota inilah yang perkembangannya paling menonjol.

Baik Batam, Medan, atau Makassar tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Pastinya menarik bila kita bandingkan ketiga kota tersebut dalam berbagai aspek. Seperti apakah perbandingan antara Kota Batam, Medan, dan Makassar? Berikut adalah ulasan tentang perbandingan antara Kota Batam, Medan, dan Makassar bila kita dari beberapa aspek.

1. Populasi


Medan merupakan kota dengan populasi terbesar di luar Pulau Jawa
Ilustrasi gemerlap Kota Medan menjelang malam (podomorocitydelimedan.com)

Populasi penduduk menjadi pembentuk utama sebuah kota. Suatu wilayah tidak akan dikategorikan sebagai kota kalau memiliki populasi yang kecil. Bila kita bandingkan dari sektor populasi, Kota Medan merupakan yang terbesar diantara dua kota lainnya. Berdasarkan data BPS, populasi Kota Medan untuk tahun 2022 mencapai 2,49 juta jiwa. Disusul oleh Kota Makassar yang memiliki populasi 1,43 juta jiwa. Batam memiliki populasi terkecil yang berada diangka 1,20 juta jiwa. 

2. Luas wilayah


Kota Batam merupakan salah satu wilayah terluat di Indonesia
Ilustrasi pemandangan pusat Kota Batam (booking.com)

Selain populasi, wilayah juga menjadi faktor utama pembentuk suatu kota. Diantara ketiga kota yang sedang kita bahas, Batam merupakan kota yang memiliki wilayah paling luas. Bahkan luas wilayah Kota Batam sangat telak besarnya bila dibandingkan dengan Kota Medan dan Makasar. 

Luas wilayah Kota Batam mencapai 1.575 km². Dengan wilayah seluas itu menjadikan Kota Batam sebagai salah satu kota paling luas di Indonesia. Disusul oleh Kota Medan yang memiliki luas wilayah 265,1 km². Terakhir adalah Kota Makassar yang memiliki wilayah seluas 175,8 km².

3. PDRB


medan merupakan kota dengan PDRB terbesar di luar Pulau Jawa
Ilustrasi pemandangan pusat Kota Medan (skyscrapercity.com/rahul medan)

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah dalam periode waktu tertentu. Dari nilai PDRB kita dapat menilai kekuatan ekonomi suatu wilayah. Berkat populasinya yang besar, PDRB Kota Medan merupakan yang terbesar dibandingkan dua kota lain.

Kota Medan memiliki PDRB yang mencapai Rp280,16 triliun. Disusul oleh Kota Makassar yang memiliki PDRB Rp208,94 triliun. Terakhir adalah Kota Batam yang memiliki PDRB Rp118,67 triliun.

4. Pendapatan per kapita


pendapatan per kapita Kota batam salah satu yang tertinggi di Indonesia
Ilustrasi pemandangan gedung-gedung pencakar langit di Kota Batam (www.instagram.com/khalfiii_)

Pendapatan per kapita merupakan jumlah uang yang diperoleh untuk masing-masing orang pada suatu wilayah tertentu. Dari pendapatan per kapita kita dapat mengukur tingkat kemakmuran dan daya beli suatu wilayah. 

Dibandingkan Kota Medan dan Makassar, Kota Batam memiliki pendapatan per kapita yang lebih tinggi. Pendapatan per kapita Kota Batam mencapai Rp153,49 juta. Selanjutnya disusul oleh Kota Makassar yang memiliki pendapatan per kapita Rp145,89 juta. Terakhir adalah Kota Medan yang memiliki pendapatan per kapita Rp112,31 juta.

5. Infrastruktur


medan merupakan kota dengan infrastruktur terbaik di luar Pulau Jawa
Ilustrasi  jalan tol yang menghubungkan Kota Medan dengan Kota Binjai (hutamakarya.com)

Sebuah kota yang maju tentunya ditopang oleh infrastruktur yang memadai. Tanpa infrastruktur mustahil perekonomian suatu kota akan berkembang. Disektor infrastruktur, boleh dibilang Kota Medan lebih memadai dibandingkan Kota Batam dan Makassar. Kota Medan telah memiliki jalur kereta api dan jalan tol yang menjangkau kota-kota lain di Provinsi Sumatera Utara. Selain itu Kota Medan juga memiliki bandara yang megah dan terhubung dengan jalur kereta api. Sebenarnya Kota Batam dan Makassar juga memiliki bandara yang tidak kalah megah, namun fasilitasnya belum selengkap yang dimiliki oleh Kota Medan. 

Secara keseluruhan infrastruktur Kota Batam dan Makassar tidak terlalu terbanting bila dibandingkan Kota Medan. Contohnya Kota Batam yang memiliki jalan non tol yang lebar dan mulus, serta memiliki fasitilitas yang memadai untuk menunjang sektor industri dan pariwisata. Begitupula Kota Makassar yang memiliki penataan infrastruktur yang cukup baik untuk di wilayah bibir pantainya. Namun infrastruktur dikedua kota tersebut masih kalah lengkap bila dibandingkan dengan Kota Medan.

6. APBD


APBD Kota Medan yang terbesar di luar Pulau Jawa
Ilustrasi pemandangan Kota Medan dari udara (instagram/@danboyz88)


APBD merupakan singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Jadi melalui rancangan APBD ini anggaran pendapatan dan pengeluaran daerah akan diatur. Makin besar APBD tentunya makin leluasa suatu kota mengatur keuangannya. 

Kota Medan memiliki APBD yang lebih besar dibandingkan dua kota lainnya. DPRD Kota Medan telah menetapkan bahwa APBD Kota Medan untuk tahun anggaran 2024 adalah Rp8,02 triliun. Disusul oleh Kota Makassar yang memiliki APBD Rp5,73 triliun. Terakhir adalah Kota Batam yang memiliki APBD Rp3,5 triliun. 

7. Indeks Pembangunan Manusia


Indeks pembangunan Manusia kota Makassar tertinggi ke-11 di Indonesia
Ilustrasi pemandangan wilayah pesisir Kota Makassar (urbanjabar.com)

Indeks Pembangunan Manusia atau IPM merupakan indikator untuk mengukur capaian pembangunan manusia di suatu wilayah berdasarkan komponen dasar kualitas hidup. Jadi IPM ini berkaitan dengan kualitas sumber daya manusia suatu wilayah. Kota Makassar memiliki IPM tertinggi dibandingkan dengan Kota Medan dan Batam. IPM Kota Makassar menduduki peringkat 11 diantara semua kabupaten/kota yang ada di Indonesia. Sementara Kota Medan dan Batam secara berurutan menduduki peringkat 26 dan 27 se-Indonesia.

Itulah ulasan tentang perbandingan antara Kota Batam, Medan, dan Makassar. Kalau kita lihat berdasarkan indikator diatas, boleh dibilang Kota Medan lebih unggul bila dibandingkan dengan Kota Batam dan Makassar. Dari 7 indikator diatas, 4 diantaranya diungguli oleh Kota Medan. Sementara untuk Kota Batam dan Makassar boleh dibilang relatif berimbang. 


Rujukan :
https://www.bps.go.id/id
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_kota_di_Indonesia_menurut_luas_wilayah
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daftar_kabupaten_dan_kota_di_Indonesia_menurut_IPM

Rabu, 31 Januari 2024

Selain Jakarta, 10 Kota di Indonesia juga Memiliki Banyak Pencakar Langit

Jakarta merupakan kota metropolitan terbesar di Indonesia. Sebagai sebuah kota metropolitan, pemandangan Kota Jakarta sangat identik dengan gedung-gedung pencakar langit. Bahkan boleh dibilang Jakarta merupakan salah satu kota pemilik gedung pencakar langit terbanyak di Asia Tenggara. Berdasarkan situs skyscrapercity, jumlah pencakar langit di Kota Jakarta sudah diatas 446 gedung. Tentunya itu bukanlah daftar ter-update. Kalau kita memakai data terkini jumlahnya tentu lebih dari itu. 

Sebenarnya beberapa kota lain di Indonesia juga memiliki pencakar langit seperti Jakarta. Hanya saja jumlahnya tidak sebanyak Kota Jakarta. Begitupun dengan ketinggian pencakar langitnya yang belum sejangkung Jakarta. Mau tahu apa saja kotanya? Berikut adalah daftar 10 kota di Indonesia pemilik pencakar langit selain Kota Jakarta.


1. Surabaya

skyline kota surabaya
Ilustrasi gedung pencakar langit di Kota Surabaya (skyscrapercenter.com)

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Ibukota Jawa Timur ini memiliki pencakar langit sebanyak 156 gedung. Cukup jomplang bila kita bandingkan dengan Kota Jakarta. 


2. Bandung

skyline kota bandung
Ilustrasi pencakar langit di Kota Bandung (abimanyutravel.id)

Jumlah pencakar langit di Kota Bandung sebenarnya cukup banyak, yaitu mencapai 86 gedung. Hanya saja ketinggiannya dibatasi karena Bandung berada dalam zona KKOP (Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan. Ini dikarenakan Kota Bandung memiliki bandara yang beroperasi ditengah kota.


3. Medan

skyline kota medan
Ilustrasi pencakar langit di Kota Medan (podomorocitydelimedan.com)

Bukan cuma kota-kota di Pulau Jawa yang memiliki pencakar. Salah satu kota di luar Pulau Jawa yang memiliki pencakar langit yang cukup masif adalah Kota Medan. Ibukota Sumatera Utara ini memiliki pencakar langit sebanyak 44 gedung.


4. Makassar

skyline kota Makassar
Ilustrasi pencakar langit di Kosa Makassar (skyscrapercity.com)

Makassar juga merupakan salah satu kota di luar Pulau Jawa dengan kehadiran pencakar langit yang cukup masif. Satu-satunya kota metropolitan di kawasan Indonesia timur ini memiliki 41 gedung pencakar langit.


5. Semarang

Ilustrasi pencakar langit di Kota Semarang (pemkotsemarang2016.wordpress.com)

Sama halnya seperti Kota Bandung, Semarang juga memiliki bandara yang berada ditengah kota. Hal tersebut membuat ketinggian gedung-gedung di Kota Semarang juga di batasi. Saat ini Kota Semarang telah memiliki 33 gedung pencakar langit.

6. Bekasi

skyline kota bekasi
Ilustrasi pencakar langit di Kota Bekasi (radarbekasi.id)

Bekasi merupakan salah satu kota satelit dari Kota Jakarta. Kota yang berada di provinsi Jawa Barat ini memiliki pencakar langit sebanyak 28 gedung.

7. Depok

skyline kota depok
Ilustrasi pencakar langit di Kota Depok (wartadepok.com)

Depok juga merupakan kota satelit dari Kota Jakarta. Kota ini juga berada di provinsi Jawa Barat. Kota Depok memiliki 24 gedung pencakar langit. 

8. Tangerang

skyline kota tangerang
Ilustrasi pencakar langit di Kota Tangerang (kayak.com)

Tangerang juga salah satu kota satelit dari Kota Jakarta. Kota yang berada di Provinsi Banten ini memiliki 22 gedung pencakar langit.

9. Batam

skyline kota batam
Ilustrasi pencakar langit di Kota Batam (batamnews.co.id)

Batam merupakan kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Kota yang terdiri dari sebuah Pulau ini memiliki 18 gedung pencakar langit.

10. Balikpapan

skyline kota balikpapan
Ilustrasi pencakar langit di Kota Balikpapan (suara.com)

Balikapapan menjadi satu-satunya kota di Pulau Kalimantan yang cukup banyak memiliki gedung pencakar langit. Saat ini Kota Balikpapan memiliki 17 gedung pencakar langit.

Itulah deretan kota selain Kota Jakarta yang juga memiliki gedung pencakar langit di Indonesia. Jujur, sebenarnya kota-kota di luar Jakarta ini belum ada apa-apanya dibandingkan Kota Jakarta dalam keberadaan gedung pencakar langit. Bahkan seandainya gedung-gedung pencakar langit dari kota-kota diatas kita gabungkan, masih kalah jumlah dibandingkan dengan Kota Jakarta. 


Rujukan :

https://www.skyscrapercity.com/threads/emporis-point-updates-statistic-skyline-ranking.1790639/

Kamis, 27 Juli 2017

5 Kota Metropolitan Terkaya di Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan populasi terbesar di dunia. Lebih tepatnya populasi penduduk Indonesia berada pada urutan ke-4 di dunia. Dengan populasi yang besar tersebut, tidak mengherankan banyaknya bermunculan kawasan urban atau perkotaan di Indonesia. Beberapa kawasan perkotaan yang ada di Indonesia masuk dalam kategori kota metropolitan.

Kota metropolitan adalah suatu wilayah yang memiliki populasi yang besar yang memiliki satu kota inti dan daerah-daerah tetangga sebagai penyangga kota inti. Secara umum untuk di Indonesia, sebuah kota masuk dalam kategori metropolitan sekurangnya-kurangnya memiliki populasi 1 juta jiwa.

Bicara tentang kota metropolitan, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 5 kota metropolitan terkaya di Indonesia. Kekayaan yang dimaksud dilihat berdasarkan pendapatan per kapita masing-masing kota. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

1. Jakarta

Jakarta kota metropolitan terkaya di Indonesia
Kota Jakarta (foto : jakarta-tourism.go.id)

Jakarta merupakan kota metropolitan terkaya di Indonesia. Hal ini tidak mengherankan karena kota ini dijadikan pusat segala-galanya. Akibatnya berbagai pembangunan hanya terpusat di Kota Jakarta yang berimbas juga terhadap pendapatan per kapita masyarakatnya. Jakarta memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 194,874 juta rupiah.

2. Surabaya


Kota Surabaya (foto : skyscrapercity.com)

Posisi kedua kota metropolitan terkaya di Indonesia dipegang oleh Kota Surabaya. Surabaya sendiri merupakan kota dengan populasi terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Ibukota Jawa Timur ini terkenal sebagai kota yang menghubungkan antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Pendapatan per kapita Kota Surabaya mencapai 142,596 juta rupiah.

3. Batam


Kota Batam (foto : skyscrapercity.com)

Batam terkenal sebagai salah satu kota industri Indonesia. Selain itu kota ini juga berada pada posisi yang strategis yang berbatasan langsung dengan negara Singapura. Kota ini berada pada posisi ketiga sebagai kota metropolitan terkaya di Indonesia. Kota Batam memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 101,877 juta rupiah.

4. Pekanbaru

Pekanbaru salah satu kota metropolitan terkaya di Indonesia
Kota Pekanbaru (foto : jawapos.com)

Pekanbaru adalah ibukota dari Provinsi Riau. Seperti yang kita ketahui, Riau merupakan salah satu provinsi terkaya di Indonesia. Hal tersebut juga berimbas terhadap Kota Pekanbaru sehingga memiliki pendapatan per kapita yang cukup besar. Pendapatan per kapita Kota Pekanbaru adalah 80,946 juta rupiah dan berada pada posisi keempat diantara kota-kota metropolitan di Indonesia.

5. Semarang


Kota Semarang (foto : wikimedia.org)

Posisi kelima kota metropolitan terkaya di Indonesia dipegang oleh Kota Semarang. Semarang merupakan salah satu kota pelabuhan utama di Pulau Jawa. Ibukota Jawa Tengah ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 78,930 juta rupiah.


Itulah daftar 5 kota metropolitan terkaya di Indonesia yang dilihat berdasarkan pendapatan per kapita masing-masing kota. Semua data pendapatan per kapita diatas bersumber dari data yang dirilis oleh BPS (Badan Pusat Statistik).

Rabu, 19 Juli 2017

Perbandingan Transportasi Jakarta dengan Kota ASEAN Lainnya

Sebagai kota terbesar di Indonesia, Jakarta tentunya memiliki keunggulan dalam banyak hal dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Salah satunya dalam hal fasilitas publik. Jakarta memang memiliki fasilitas publik yang terdepan bila dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Contohnya dapat dilihat dari sektor transportasi. Namun bagaimana kondisi Kota Jakarta bila dibandingkan dengan kota-kota utama ASEAN lainnya bila dilihat dalam hal transportasi? Untuk lebih jelasnya, berikut adalah perbandingan transportasi Kota Jakarta dengan kota-kota utama ASEAN lainnya.

Jakarta vs Singapura

MRT Singapura
MRT Singapura (foto : jayasukses.com)

Boleh dibilang kondisi transportasi di Kota Jakarta tertinggal jauh bila dibandingkan dengan Kota Singapura. Singapura masuk dalam daftar kota dengan moda transportasi terbaik di Asia. Singapura mengandalkan sistem MRT (Mass Rapid Transit) sebagai moda transportasi andalannya. Berbeda dengan Kota Jakarta yang mengandalkan sistem BRT (Bus Rapid Transit) yang kita kenal dengan sebutan busway. Sistem MRT jelas jauh lebih unggul bila dibandingkan dengan BRT. Selain frekuensinya yang lebih tinggi karena memiliki jalur sendiri, kapasitasnya juga lebih besar bila dibandingkan dengan BRT.

Singapura sendiri tidak memiliki sistem BRT seperti yang ada di Jakarta. Sekedar informasi, Jakarta merupakan kota dengan jalur BRT terpanjang di dunia. Namun walau demikian, kondisi bus yang ada di Kota Singapura jauh lebih baik bila dibandingkan dengan Jakarta. Bus di sana jauh lebih bersih dan jauh lebih terawat.

Kuala Lumpur vs Jakarta

MRT Kuala Lumpur (foto : voicendata.com)

Kondisi transportasi di Kota Kuala Lumpur masih berada dibawah Kota Singapura. Namun bila dibandingkan dengan Kota Jakarta, Kuala Lumpur masih unggul cukup jauh. Seperti yang kita ketahui, Jakarta hanya mengandalkan BRT sebagai moda transportasi utama. Sementara Kuala Lumpur telah memiliki sistem angkutan berbasis rel seperti yang ada di Singapura. Singapura telah memiliki 3 jalur LRT (Light Rail Transit) dan 1 jalur MRT (Mass Rapid Transit). Selain itu Kuala Lumpur juga telah memiliki satu jalur BRT (Bus Rapid Transit). Untuk angkutan bus, secara umum kondisi bus di Kota Kuala Lumpur tidak jauh berbeda dengan Singapura. Dengan demikian tentunya kondisi bus di Kuala Lumpur jauh lebih baik dibandingkan Jakarta.

Bangkok vs Jakarta

Skytrain Bangkok (foto : investvine.com)

Tidak jauh berbeda dengan kota-kota sebelumnya, transportasi di Kota Jakarta juga cenderung tertinggal bila dibandingkan dengan Bangkok. Sama seperti Singapura dan KL, Kota Bangkok juga telah memiliki sistem rapid transit. Ada dua layanan sistem rapid transit yang beroperasi di Kota Bangkok. Kedua sistem rapid transit tersebut adalah BTS Skytrain dan Bangkok MRT. Masing-masing sistem rapid transit memiliki dua jalur.

Bangkok juga telah memiliki Bus Rapid Transit (BRT) sejak tahun 2010 lalu. Namun BRT yang beroperasi di Kota Bangkok baru satu jalur saja.

Manila vs Jakarta

LRT Manila (foto : lrmc.com)

Kota Manila sama seperti tiga kota yang kita bahas sebelumnya. Kota ini juga telah memiliki sistem rapid transit. Kota Manila memiliki tiga jalur sistem rapid transit jenis LRT (Light Rail Transit). Diantara kota-kota lainnya di ASEAN, Manila merupakan kota tertua yang memiliki sistem rapid transit. Namun di luar sistem rapid transit tersebut, transportasi di Kota Manila tidak lebih baik bila dibandingkan Jakarta.

Hanoi vs Jakarta

BRT Hanoi (foto : vietnamnet.vn)

Dari semua kota yang kita bandingkan dengan Kota Jakarta, boleh dibilang hanya kota hanoi yang posisinya berada dibawah Kota Jakarta. Baik Hanoi ataupun Jakarta sama-sama belum memiliki sistem rapid transit. Kondisi bus ataupun angkutan yang menggunakan jalan raya lainnya yang berada di Kota Hanoi kondsinya masih berada dibawah Kota Jakarta. Sama seperti Jakarta, Hanoi masih mengandalkan transportasi bus sebagai moda transportasi utama.

Minggu, 11 Juni 2017

15 Kota dengan Skyline Terbaik di Asia Tenggara

Asia Tenggara (Southeast Asia) merupakan salah satu regional yang paling berkembang pesat di Asia. Hal tersebut dapat dilihat dari perkembangan perekonomian yang pesat pada sejumlah negara di sana. Terutama negara-negara yang masuk dalam daftar 6 besar penggerak utama perekonomian Asia Tenggara. Negara-negara tersebut antara lain Indonesia, Vietnam, Filipina, Thailand, Malaysia dan Singapura.

Perkembangan pesat tersebut tercermin dari kehadiran gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur, khususnya pada kota-kota di 6 negara yang disebutkan diatas. Pesatnya pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit membuat skyline kota di negara-negara tersebut semakin padat. Bagi yang belum tahu, skyline merupakan garis cakrawala yang terbentuk oleh daratan atau  kumpulan gedung. Dalam kamus Oxford, skyline didefinisikan sebagai an outline of land or buildings defined against the sky.

Bicara tentang skyline, mungkin kita perlu tahu seperti apa kondisi skyline dari kota-kota di Asia Tenggara untuk saat ini. Untuk itu pada kesempatan ini kita akan membahas tentang 15 kota dengan skyline terbaik di Asia Tenggara versi Kota Kita. Untuk lebih jelas, berikut adalah daftarnya.

1. Singapura

skyline kota singapura terbaik di Asia Tenggara
ilustrasi skyline kota Singapura (channelnewsasia.com)

Posisi pertama diduduki oleh Singapura. Boleh dibilang Singapura merupakan salah satu kota dengan skyline terbaik di Asia. Hal tersebut dapat dilihat dari padatnya gedung-gedung pencakar langit di di sana. Keterbatasan lahan membuat pembangunan gedung-gedung vertikal menjadi sesuatu yang mutlak di Singapura. Selain memiliki banyak gedung tinggi, Singapura juga meerupakan sebuah kota yang modern. Kota ini merupakan kota terkaya di Asia Tenggara bila dilihat berdasarkan pendapatan per kapita.

2. Bangkok

skyline kota bangkok
ilustrasi skyline kota Bangkok (mibreit-photo.com)

Bangkok adalah kota terbesar di Thailand. Kota ini merupakan kota dengan skyline terbaik kedua di Asia Tenggara. Sama halnya seperti Singapura, Bangkok juga memiliki gedung-gedung pencakar langit yang padat. Apalagi gedung-gedung di Kota Bangkok ketinggiannya tampak begitu variatif sehingga menambah kesan cantik  skyline-nya.

3. Kuala Lumpur

skyline kota kuala lumpur
ilustrasi skyline kota Kuala Lumpur (travel2next.com)

Kuala Lumpur merupakan kota dengan skyline terbaik ketiga di Asia Tenggara. Salah satu yang membuat skyline Kuala Lumpur tampak menarik adalah karena keberadaan Menara Kembar Petronas yang terkenal. Menara ini merupakan menara kembar tertinggi di dunia. Gedung-gedung pencakar langit di kota Kuala Lumpur juga cukup padat, meski tidak sepadat Singapura dan Bangkok. Kota ini merupakan kota terdepan di Asia Tenggara dalam kepemilikin gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggian diatas 300 m.

4. Manila


ilustrasi skyline kota Manila (nairaland.com)

Kota dengan skyline terbaik keempat di Asia Tenggara dipegang oleh Kota Manila. Manila merupakan kota terbesar di Filipina. Skyline di kota ini cukup padat.. Hanya saja karena penataan kotanya yang tidak terlalu baik, membuat skyline Manila tidak sebagus Singapura, Bangkok dan KL. Tidak jauh berbedalah dengan kondisi Kota Jakarta.

5. Jakarta


ilustrasi skyline kota Jakarta (detik.com)

Jakarta berada diposisi kelima untuk skyline terbaik di Asia Tenggara. Gedung-gedung di kota terbesar di Indonesia ini bukannya kalah banyak bila dibandingkan kota-kota yang kita bahas sebelumnya. Jakarta hanya kalah dalam hal kerapatan gedung karena pembangunan gedung-gedung tinggi di Kota Jakarta yang cenderung menyebar. Kalau dilihat berdasarkan pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggian diatas 200 m, Jakarta justru berada pada posisi teratas.

6. Hanoi


ilustrasi skyline kota Hanoi (ietyatourist.com)

Boleh dibilang Hanoi tertinggal selangkah bila dibandingkan dengan empat kota sebelumnya. Kondisi gedung-gedung di Kota Hanoi masih kalah banyak dan kalah rapat. Namun ibukota Vietnam ini mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang pesat dalam beberapa tahun ini. Bahkan kota ini telah memiliki gedung dengan ketinggian diatas 300 m. Jakarta saja untuk saat ini belum memiliki gedung dengan ketinggian diatas 300 m. 

7. Saigon

skyline kota saigon
ilustrasi skyline kota Saigon (vecteezy.com)

Saigon merupakan kota terbesar di Vietnam. Vietnam memang belum memiliki kota dengan skyline sebagus Singapura, Bangkok, KL dan Jakarta. Namun negara ini beruntung karena memiliki dua kota dengan skyline yang tidak jauh berbeda. Antara Saigon dan Hanoi perbedaan skyline-nya memang tidak terlalu mencolok. Masih bisa diperdebatkan mana kota dengan skyline terbaik diantara kedua kota ini. 

8. Penang

skyline kota Penang
ilustrasi skyline kota Penang (malaymail.com)

Penang merupakan salah satu kota utama tujuan wisatawan di Malaysia. Statusnya sebagai kota wisata membuat kebutuhan akan hunian menjadi meningkat di kota ini, khususnya bagi wisatawan. Inilah sebabnya Penang memiliki skyline yang cukup padat walaupun populasinya tidak terlalu besar. Hanya saja karena mayoritas gedung-gedung di Penang diperuntukan untuk hunian, menyebabkan desain gedung-gedung di sana tampak tak menarik. 

9. Johor Bahru

skyline kota johor bahru
ilustrasi skyline kota Johor Bahru (nst.com.my)

Johor Bahru merupakan kota penghubung antara Malaysia dengan Singapura. Boleh dibilang Johor Bahru merupakan kota satelit bagi Singapura. Posisinya yang strategis membuat kota ini menjadi salah satu tujuan menarik untuk investasi. Salah satunya adalah investasi disektor properti. Apalagi Johor Bahru tidak membatasi kepemilikan properti oleh asing. Hal inilah yang membuat kota ini mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang cukup pesat. 

10. Pattaya

skyline kota pattaya
ilustrasi skyline kota Pattaya (.vecteezy.com)

Sama halnya seperti Penang, pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit di Kota Pattaya ditopang oleh sektor pariwisata. Tanpa sektor pariwisata, sudah pasti Pattaya tidak akan memiliki pencakar langit sebanyak saat ini. Pasalnya penduduk kota ini hanya 100 ribuan orang.


11. Surabaya

skyline kota Surabaya
ilustrasi skyline kota Surabaya (jawapos.com)

Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia. Kota ini menjadi penghubung antara Indonesia bagian barat dengan Indonesia bagian timur. Pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya tergolong pesat. Namun sama seperti Jakarta, keberadaan gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya cenderung menyebar. 

12. Cebu

skyline kota cebu
ilustrasi skyline kota Cebu (philstar.com)

Dari segi populasi, Cebu merupakan kota terbesar ketiga di Filipina. Namun untuk urusan skyline, Cebu berada diposisi kedua setelah Kota Manila. Kota Cebu mengalami pertumbuhan gedung-gedung pencakar langit yang cukup pesat dalam beberapa tahun belakangan. Imbasnya skyline kota ini tampak semakin padat. 

13. Da Nang


ilustrasi skyline kota Da Nang (liveandinvestoverseas.com)

Da Nang adalah kota dengan skyline terbaik ketiga di Vietnam. Padahal Da Nang sebenarnya merupakan kota terbesar keenam di Vietnam. Kota ini memiliki gedung-gedung pencakar langit yang relatif tinggi, walaupun sebenarnya jumlahnya tidak terlalu banyak. 

14. Tangerang


ilustrasi skyline kota Tangerang (https://www.instagram.com/yb2eya)

Tangerang adalah kota terbesar di Provinsi Banten. Sama seperti Da Nang, Tangerang juga memiliki gedung-gedung yang relatif tinggi walau jumlahnya tidak terlalu banyak. Dengan demikian skyline Kota Tangerang tampak cukup baik. 


15. Malaka

skyline kota malaka
ilustrasi skyline kota Malaka (akarpadinews.com)

Beberapa tahun lalu skyline Malaka tidak ada apa-apanya. Namun kota ini terus mengalami pertumbuhan pencakar langit yang pesat. Sekarang telah menjadi kota dengan skyline terbaik keempat di Malaysia. 

Rabu, 24 Mei 2017

Melanjutkan Cita-Cita Memajukan Kota Batam

Batam adalah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Kota ini merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia karena posisinya yang strategis. Kota Batam berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Berkat lokasinya yang strategis tersebut, membuat pemerintah Indonesia memberikan berbagai keistimewaan terhadap Kota Batam. Salah satunya dengan menetapkan Kota Batam sebagai kawasan perdagangan bebas. Dengan demikian, diharapkan Kota Batam dapat menjadi salah satu kota yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Namun sayangnya semua harapan tersebut masih jauh dari kenyataan. Padahal ketika pertama kali pemerintah Indonesia mengembangkan Kota Batam pada dekade 1970-an, Kota Batam direncakan dapat menjadi Singapura-nya Indonesia. Makanya berbagai infrastruktur besar dibangun di Kota Batam. Contohnya Jembatan Barelang yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia dan Bandara Internasional Hang Nadim yang merupakan bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia. Namun akhirnya pengembangan Kota Batam malah jalan di tempat. Sekarang jangankan dengan Singapura, dengan Johor Bahru saja Batam masih kalah saing. Padahal Kota Batam jauh lebih dulu berkembang dibandingkan Johor Bahru.

Foto : Bpbatam.go.id

Salah satu alasan mengapa perkembangan Kota Batam tidak sesuai harapan adalah karena adanya dualisme kepemimpinan. Pemerintah Indonesia ingin mengurus sendiri Kota Batam dengan membentuk Badan Pengusahaan (BP) Batam. Sementara di luar itu, Batam juga memiliki Pemerintahan Kota yang sah. Jadi, sebelum pemerintah mengambil langkah lebih jauh, harusnya selesaikan terlebih dahulu dualisme kepemimpinan di Kota Batam sehingga tidak ada kejadian saling tindih kepentingan.

Meski Kota Batam masih jauh dari harapan, namun kota ini masih menjadi salah satu kota dengan perkembangan perekonomian terpesat di Indonesia. Potensi ekonomi Kota Batam memang besar. Diantaranya ditopang oleh sektor industri, perdagangan dan jasa. Kota Batam juga masuk dalam daftar 3 besar daerah sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara ke Indonesia. Jadi kalau kita bicara potensi, Batam memang memiliki potensi yang besar. Tinggal bagaimana cara Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan semua potensi yang ada. Salah satunya mungkin dengan cara meningkatkan konektivitas dengan Singapura.

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, Kota Batam kalah saing bila dibandingkan dengan Johor Bahru. Johor Bahru adalah salah satu kota di Malaysia yang berbatasan langsung dengan Singapura. Saat ini Kota Johor Bahru benar-benar menikmati berkah dari kemajuan Singapura. Pasalnya antara Johor Bahru dan Singapura telah semenjak lama dihubungkan oleh jembatan yang bernama Jalan Penghubung Johor-Singapura. Jadi saat ini Kota Johor Bahru telah berperan layaknya sebagai kota satelit bagi Singapura. Banyak orang Singapura yang kemudian berinvestasi di Johor Bahru, terutama disektor properti.

Kota Johor Bahru yang semakin berkembang pesat (Foto : Flickr.com)

Batam juga harus melakukan hal serupa kalau mau mendapatkan berkah dari kemajuan Singapura. Meskipun untuk membangun jembatan yang menghubungkan Batam dengan Singapura akan membutuhkan anggaran yang lebih besar. Pemerintah Indonesia juga pasti akan berpikir panjang untuk membangun jembatan yang menghubungkan Batam dengan Singapura karena anggaran yang besar tersebut. Padahal kalau jembatan tersebut benar-benar terwujud, Kota Batam tidak akan hanya terhubung dengan Singapura, tetapi juga akan terhubung dengan Malaysia. Anggaran yang besar tersebut akan sebanding dengan apa yang akan diraih oleh Kota Batam.

Selain hal diatas, pembenahan internal juga perlu dilakukan oleh Kota Batam. Batam terkenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Sebagai kota industri, salah satu infrastruktur yang dibutuhkan oleh Kota Batam adalah infrastruktur yang menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan. Dengan demikian arus perdangan akan lebih lancar. BP Batam memang sudah ada rencana untuk membangun jalan tol yang menghubungkan Kawasan Industri Muka Kuning dengan Pelabuhan Kargo Batuampar. Namun saat ini masih sebatas wacana.

Kota Batam juga perlu membangun angkutan cepat atau rapid transit. Tidak ada kota maju di dunia yang tidak memiliki angkutan cepat. BP Batam juga sudah pernah mengusulkan wacana ini dengan membangun angkutan cepat jenis LRT (Light Rail Transit). Intinya adalah, Kota Batam perlu mengembangkan infrastruktur yang mampu membuat mobilitas barang dan orang menjadi lebih efesien.

Sebagai penutup saya ingin menyampaikan bahwa inti dari tulisan ini adalah, Pemerintah Indonesia harus melakukan langkah besar kalau ingin memberikan perubahan besar bagi Kota Batam. Kita sangat menghargai cita-cita pemerintah yang ingin memajukan Kota Batam. Namun semua itu sulit dicapai kalau pemerintah tidak berani berkorban lebih besar.

Rabu, 10 Mei 2017

Jakarta, Surabaya, dan Bandung Masuk dalam Daftar Global City

Global city atau kota global merupakan sebutan untuk kota-kota yang dianggap memiliki peranan penting dalam perekonomian global. Beberapa hal yang menjadi faktor agar sebuah kota masuk dalam daftar kota global adalah perekonomian yang besar dan infrastruktur yang memadai. Selain itu tentunya harus menarik sebagai tujuan investasi sehingga banyak perusahaan multinasional yang menanamkan modal di sana.

Indonesia sendiri menempatkan tiga kotanya dalam daftar kota global untuk regional Asia Pasifik. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Seperti yang kita ketahui, Jakarta, Surabaya, dan Bandung merupakan tiga kota terbesar di Indonesia. Ketiga kota tersebut juga memiliki porsi terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Kota Jakarta memiliki kontribusi 16,95 persen terhadap PDB Indonesia. Sementara Surabaya dan Bandung masing-masing memiliki kontribusi 3,48 persen dan 1,68 terhadap PDB Indonesia.

Kota Jakarta (Foto : Dailystar.co.uk)

Beberapa negara lainnya di Asia Tenggara juga menempatkan kota-kota mereka dalam daftar kota global. Selain Indonesia, ada negara Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura yang juga memiliki kota global. Thailand diwakili oleh Kota Bangkok. Sementara Malaysia dan Vietnam masing-masing diwakili oleh Kota Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh. Diantara negara-negara ASEAN, hanya Indonesia yang memiliki lebih dari satu kota global.

Kita harapkan semoga terus bertambah kota-kota di Indonesia yang masuk dalam kategori kota global. Kalau perlu tidak hanya kota-kota di Pulau Jawa, namun juga kota-kota di luar Pulau Jawa seperti Medan dan Makassar.  Apalagi saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pemerataan pembangunan ke berbagai daerah di Indonesia.

Dibawah ini merupakan daftar lengkap kota-kota di Asia Pasifik yang masuk dalam daftar kota global yang bersumber dari situs atkearney.


Jumat, 24 Maret 2017

Melihat Perkembangan Pesat Kota Surabaya

Surabaya adalah ibukota dari Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Surabaya memiliki populasi penduduk yang mencapai 3.110.187 jiwa berdasarkan data tahun 2012. Dengan jumlah penduduk sebesar itu, menjadikan Surabaya sebagai salah satu kota metropolitan di Indonesia.

Sebagai sebuah kota metropolitan, tentunya Surabaya memiliki area metropolitan. Area metropolitan Surabaya bernama Gerbangkertosusila yang merupakan akronim dari Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan. Area metropolitan Gerbangkertosusila merupakan area metropolitan terbesar kedua di Indonesia setelah area metropolitan Jabodetabek. Berdasarkan data tahun 2010, Gerbangkertosusila memiliki populasi penduduk yang mencapai 9.115.485 jiwa dengan luas wilayah adalah 1.548,3 km persegi. Berbagai kerjasama terus dilakukan untuk meningkatkan perekonomian daerah-daerah yang masuk dalam area metropolitan Gerbangkertosusila. Salah satunya adalah pengalihan sektor industri dari Kota Surabaya ke kota-kota penyangga seperti Gresik dan Sidoarjo. Dengan demikian, beban Kota Surabaya dapat terkurangi serta perekonomian Gresik dan Sidoarjo dapat lebih berkembang. Surabaya bisa lebih fokus lagi untuk mengembangkan perekonomian disektor jasa dan perdagangan.

Boleh dibilang Kota Surabaya mengalami perkembangan yang pesat saat ini. Salah satu indikatornya dapat dilihat dari kehadiran gedung-gedung pencakar langit yang semakin menjamur di Kota Surabaya. Memang, gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya belum sebanyak dan belum sejangkung gedung-gedung pencakar langit di Kota Jakarta. Namun setidaknya Kota Surabaya sudah bisa sedikit mendekati Kota Jakarta. Kota Surabaya telah memiliki gedung pencakar langit yang ketinggian mencapai 50 lantai. Kedepannya akan semakin banyak lagi gedung-gedung pencakar langit dengan ketinggan 50 lantai atau lebih yang hadir di Kota Surabaya.

Baca juga : 20 Gedung Tertinggi di Kota Surabaya

Gedung-gedung pencakar langit di Kota Surabaya (foto : ramaperdanasby di instagram)

Selain gencar membangun gedung tinggi, Kota Surabaya juga gencar dalam mengembangkan infrastruktur. Salah satu infrastruktur Kota Surabaya yang terkenal unggul dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia adalah trotoar atau jalur pedestrian (pedestrian way). Selama kepemimpinan Walikota Tri Rismaharini, Kota Surabaya memang sangat fokus dalam membenahi trotoar. Hingga tahun 2016 lalu, Kota Surabaya telah memiliki lebih dari 45 km trotoar yang nyaman bagi pejalan kaki. Trotoar-trotoar tersebut dibuat lebar dan bebas dari PKL. Salah satu trotoar paling lebar di Kota Surabaya berada di Jalan Embong Malang. Trotoar tersebut memiliki lebar 5 meter dan kerap dimanfaatkan oleh sejumlah komunitas untuk melakukan aktivitas. Selain gencar membenahi trotoar, Tri Rismaharini juga terkenal gencar membenahi taman-taman di Kota Surabaya. Salah satu taman di Kota Surabaya yang bernama Taman Bungkul, sempat meraih predikat sebagai taman terbaik di Asia pada tahun 2013 lalu.

Baca juga : Beginilah Perbandingan antara Kota Bandung dengan Kota Surabaya

Salah satu trotoar di Kota Surabaya (foto : detik.com)

Infrastruktur jalan juga tidak luput dari perhatian Pemerintah Kota Surabaya. Saat ini ada beberapa proyek infrastruktur jalan yang sedang dikerjakan di Surabaya. Proyek-proyek tersebut antara lain Middle East Ring Road (MERR), Frontage Road (FR) sisi barat dan timur, Jalan Lingkar Luar Barat (JLLB), dan Jalan Lingkar Luar Timur (JLLT). Saat ini yang tengah dikebut pengerjaannya adalah proyek Frontage Road sisi barat dan MERR II C. Diharapkan kedua jalan tersebut sudah selesai pengerjaannya pada tahun 2017 ini. Jalan-jalan baru tersebut diharapkan dapat mengurai kemacetan di Kota Surabaya yang semakin hari semakin parah kondisinya.

Sebagai sebuah kota perdagangan, Surabaya tentunya memiliki infrastruktur pelabuhan yang memadai. Pelabuhan Tanjung Perak merupakan penopang utama sektor perdagangan di Kota Surabaya. Pelabuhan ini merupakan pelabuhan tersibuk kedua di Indonesia setelah Pelabuhan Tanjung Priok. Untuk menunjang kinerja Pelabuhan Tanjung Priok, pada tahun 2015 Surabaya juga meresmikan pelabuhan lainnya yang bernama Pelabuhan Teluk Lamong. Pelabuhan ini disebut-sebut sebagai pelabuhan tercanggih di Indonesia. Pengoperasian pelabuhan ini sudah  menggunakan komputerisasi sehingga minim pemanfaatan tenaga manusia secara langsung. Pelabuhan ini sanggup melayani kapal-kapal besar dengan bobot hingga 5 juta TEUs. Selain canggih, Pelabuhan Teluk Lamong juga mengusung konsep Green Port. Pelabuhan Teluk Lamong hanya membolehkan truk kontainer yang menggunakan Bahan Bakar Gas (BBG) untuk masuk ke area pelabuhan. Di sana disediakan transfer area untuk memindahkan kontainer-kontainer dari truk yang tidak menggunakan BBG ke truk yang menggunakan BBG yang telah disediakan oleh pihak Pelabuhan Teluk Lamong.

Pelabuhan Teluk Lamong (foto : marketeers.com)

Selain pelabuhan, Surabaya juga memiliki bandara yang mumpuni. Bandara tersebut bernama Bandara Internasional Juanda. Meski melayani penumpang Surabaya, Bandara Internasional Juanda sebenarnya berada di Kabupaten Sidoarjo. Pada tahun 2015 lalu, Bandara Internasional Juanda mampu melayani penumpang sebanyak 18.911.256 jiwa dan menjadi bandara tersibuk kedua di Indonesia setelah Bandara Internasional Soekarno Hatta. Saat ini Bandara Internasional Juanda ditopang oleh dua buah terminal penumpang. Kedepannya Bandara Internasional Juanda akan mengembangkan terminal ke-3 dengan kapasitas yang mencapai 70 juta penumpang. Dengan kapasitas sebesar itu, menjadikan Terminal 3 Bandara Internasional Juanda sebagai terminal bandara termegah di Indonesia. Mayoritas lahan untuk Terminal 3 Bandara Internasional Juanda rencananya akan berada di area reklamasi. Terminal ini akan diapit oleh dua landasan pacu dan akan memiliki 164 garbarata atau pintu menuju pesawat.

Render Terminal 3 Bandara Internasional Juanda (foto : tribunnews.com)

Infrastruktur yang paling diharapkan dapat segera terwujud di Kota Surabaya adalah Angkutan Massal Cepat (AMC). Untuk mewujudkan hadirnya Angkutan Massal Cepat di Kota Surabaya, Pemerintah Kota Surabaya sudah merencanakan untuk membangun trem dan LRT (Light Rail Transit). Untuk trem, harusnya sudah dilakukan pembangunan di awal 2017. Sayangnya masih terjadi tarik ulur dalam hal pendanaan. Pemerintah Kota Surabaya jelas tidak akan sanggup melakukan pembangunan trem tersebut kalau hanya mengandalkan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) kota. Untuk itu perlu ada sokongan dana dari APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara). Dana dari APBN ini yang sampai sekarang masih belum jelas realisasinya. Padahal Kota Surabaya benar-benar sudah sangat membutuhkan Angkutan Massal Cepat sebagai salah satu solusi untuk mengurangi kemacetan di Kota Surabaya. Bila sudah memiliki Angkutan Massal Cepat, Pemerintah Kota Surabaya bisa melakukan pembatasan kendaraan untuk daerah-daerah yang dilalui dilalui oleh Angkutan Massal Cepat. Kehadiran Angkutan Massal Cepat tentunya akan semakin mengukuhkan Kota Surabaya sebagai salah satu kota dengan infrastruktur paling memadai. Bukan cuma di Indonesia, tetapi juga di Asia Tenggara.