Tampilkan postingan dengan label Regional. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Regional. Tampilkan semua postingan

Jumat, 08 Maret 2024

Jokowi Berniat Menjadikan Kota Makassar Seperti Shenzhen China, Mungkinkah Terwujud?

Makassar adalah salah satu kota dengan perkembangan terpesat di Indonesia. Kota ini merupakan ibu kota dari provinsi Sulawesi Selatan dan merupakan kota terbesar di Pulau Sulawesi. Saat ini populasi kota Makassar sudah lebih dari 1,5 juta jiwa dan merupakan salah satu kota dengan populasi terbesar di Indonesia.

Makassar, kota terbesar di kawasan indonesia timur
ilustrasi kota Makassar (salsawisata.com)

Pesatnya perkembangan Kota Makassar memunculkan ide dari presiden Joko Widodo untuk mengembangkan kota Makassar dan sekitarnya menjadi sekelas kota Shenzhen di China. Hal tersebut tentunya bukan tanpa alasan. Makassar adalah pusat perdagangan utama di kawasan Indonesia timur. Di tambah lagi kedepannya kota Makassar akan menjadi penyangga bagi IKN (Ibu Kota Nusantara).

Salah satu upaya pemerintah untuk memantapkan posisi Kota Makassar sebagai kota perdagangan diwujudkan dengan membangun pelabuhan Makassar New Port. Sekedar informasi, Makassar New Port merupakan pelabuhan terbesar kedua di Indonesia setelah pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta. Dengan hadirnya Makassar New Port diharapkan Kota Makassar tidak hanya menjadi pusat perdagangan nasional, tetapi juga internasional.

Makassar New Port, pelabuhan terbesar kedua di Indonesia
ilustrasi pelabuhan Makassar New Port (bumntrack.co.id)

Untuk menjadikan Makassar sebagai kota kelas dunia tentunya tidak cukup hanya ditopang oleh infrastruktur pelabuhan. Berbagai infrastruktur penopang lainnya juga harus menjadi perhatian. Diantaranya adalah infrastruktur jalan tol, rel kereta api, serta jalan lingkar Makassar. Apalagi Kota Makassar tidak dapat berkembang dengan sendirinya tanpa didukung oleh kota-kota penyangganya. Diperlukan sinergi berkelanjutan oleh pihak-pihak yang terkait. 

Kalau untuk saat ini pemerintah Indonesia sudah mulai membangun rel kereta api dan jalan tol di Kota Makassar. Namun tentunya belum semasif kota-kota besar lainnya yang lebih berkembang seperti Jakarta dan Surabaya. 

Kota Makassar memiliki kawasan metropolitan yang dikenal dengan nama Mamminasata. Kawasan ini mirip seperti Jabodetabek di Jakarta dan sekitarnya. Kawasan Mamminasata terdiri dari kota Makassar, kabupaten Gowa, kabupaten Maros, kabupaten Takalar, dan kabupaten Pangkep. Untuk membuat kawasan-kawasan tersebut semakin bersinergi tentunya perlu didukung dengan infrastruktur yang memadai sehingga Mamminasata semakin terkoneksi satu sama lain. Contohnya seperti di wilayah Jabodetabek yang telah memiliki infrastruktur KRL dan jalan tol yang menghubungkan kota Jakarta dengan wilayah-wilayah penyangganya. 

Boleh dibilang Makassar sudah memiliki sejumlah pondasi untuk dapat tumbuh menjadi kota yang lebih pesat lagi. Namun pertanyaannya, mampukah Kota Makassar mengalami perkembangan pesat seperti kota Shenzhen di China? 

Tentunya sulit bagi kota Makassar untuk bisa menyamai capaian kota Shenzhen. Shenzhen bisa semaju saat ini bukan hanya ditopang oleh sektor perdagangan, tetapi juga industri manufaktur. Industri manufaktur di Kota Shenzhen  menghasilkan produk-produk berbasis teknologi seperti ponsel, laptop hingga robot. Sementara industri manufaktur di dalam negeri kita belum sampai ketahap itu. 

Shenzhen merupakan salah satu kota termaju di China
ilustrasi kota Shenzhen di China (cnn.com)

Pesatnya perkembangan Shenzhen juga tidak terlepas dari pengaruh Hongkong. Hongkong adalah salah satu pusat perdangan terpenting di dunia. Sebelum menjadi semaju saat ini, perekonomian Shenzhen tertolong akibat posisinya yang menjadi penyangga bagi Hongkong. Namun tentunya saat ini perekonomian Shenzhen tidak bergantung lagi pada Hongkong. Shenzhen telah tumbuh menjadi kota yang memiliki kekuatan perekonomiannya sendiri. Sementara bagi Makassar tidak ada kota disekitarnya yang dapat memberikan pengaruh besar.

Kalau kita melihat kota Shenzhen dari beberapa indikator seperti populasi, PDB, pendapatan per kapita dll, levelnya sudah setara dengan Jakarta. Jadi menjadikan Kota Makassar seperti Shenzhen sama saja dengan menjadikan kota Makassar seperti Jakarta. Hal tersebut bukan tidak mungkin, tetapi sulit untuk diwujudkan. Satu lagi, tentunya juga tidak akan terwujud dalam waktu dekat. Namun yang perlu kita apresiasi adalah niat baik pemerintah Indonesia untuk memeratakan pembangunan di Indonesia. 


Rujukan : 


Senin, 04 Maret 2024

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa

Pulau Pulau Jawa terkenal sebagai pusat perekonomian Indonesia. Hampir 60 persen perekonomian Indonesia ditopang oleh Pulau Jawa. Hal ini berbanding lurus dengan populasi pulau Jawa. Mayoritas penduduk Indonesia berdomisili di pulau Jawa. Lebih dari 150 juta penduduk Indonesia berdomisili di Pulau Jawa. Dengan populasi sebesar itu, menjadikan pulau Jawa sebagai pulau dengan populasi penduduk terbanyak di dunia. Padahal dari 5 pulau besar di Indonesia, luas pulau Jawa berada pada posisi terakhir.

Dengan populasi penduduknya yang besar tentunya menjadikan wilayah urban atau perkotaan di Pulau Jawa lebih banyak dibandingkan wilayah-wilayah lainnya di Indonesia. Bicara tentang wilayah kota, pada kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kota-kota terkaya di Pulau Jawa. Kekayaan kota-kota tersebut diukur berdasarkan pendapatan per kapita.

Kota Jakarta merupakan salah satu kota terkaya di Pulau Jawa
Ilustrasi Kota Jakara, salah satu kota terkaya di Pulau Jawa (thejakartapost.com)

Berbeda dengan kota-kota kaya di luar pulau Jawa yang didominasi oleh kota-kota yang kaya sumber daya alam, kota-kota kaya di Pulau Jawa justru didominasi oleh kota-kota industri dan jasa. Apa saja kota-kota terkaya di pulau Jawa? Berikut adalah 5 diantaranya.

5 Kota Terkaya di Pulau Jawa


Kediri

Diurutan pertama ada Kota Kediri. Kediri adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota Kediri bukan hanya memegang status sebagai kota terkaya di Pulau Jawa, namun Kota Kediri juga merupakan kota terkaya di Indonesia. Hal tersebut dilihat berdasarkan tingginya pendapatan per kapita dari Kota Kediri.

Dilansir Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Kota Kediri mencapai Rp527,9 juta. Dengan pendapatan per kapita sebesar itu, menjadikan pendapatan per kapita kota Kediri sudah setara dengan pendapatan per kapita Korea Selatan. Angka tersebut sangat jauh diatas pendapatan per kapita nasional. Pendapatan per kapita nasional Indonesia hanya mencapai Rp71 juta. 

Besarnya pendapatan per kapita Kota Kediri ditopang oleh hadirnya pabrik-pabrik skala besar di Kota tersebut. Salah satunya adalah pabrik PT Gudang Garam Tbk.

Jakarta

Kalau kita lihat berdasarkan PDRB atau Produk Domestik Regional Bruto, tidak ada kota lain di Indonesia yang memiliki PDRB yang lebih besar daripada Kota Jakarta. Namun kalau dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Kota Jakarta berada pada posisi ketiga di Indonesia dan posisi kedua di Pulau Jawa setelah Kota Kediri.

Boleh dibilang Jakarta adalah pusat segalanya di Indonesia. Kota ini menjadi pusat pemerintahan, pusat perekonomian, perdagangan, industri, keuangan, hiburan dll. Jadi tidak heran kalau Kota Jakarta tumbuh menjadi salah satu kota terkaya di Indonesia. Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp298,3 juta. 

Cilegon

Posisi ketiga kota dengan pendapatan per kapita terbesar di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Cilegon. Kota yang berada di Provinsi Banten ini terkenal sebagai kota industri. Salah satu industri baja terbesar di Indonesia, yaitu Krakatau Steel berada di Kota Cilegon dan berkantor pusat di Kota Cilegon. 

Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp268,1 juta jiwa. Secara nasional, pendapatan per kapita kota Cilegon berada pada posisi keempat.

Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia, tentunya Surabaya salah satu penggerak utama perekonomian di pulau Jawa. Sektor perdagangan menjadi salah satu penopang utama perekonomian ibu kota provinsi Jawa Timur tersebut.

Pendapatan per kapita Kota Surabaya berada pada posisi keempat di pulau Jawa dan kelima nasional. Surabaya memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp227,1 juta. 

Semarang

Posisi kelima kota terkaya di Pulau Jawa dipegang oleh Kota Semarang. Semarang merupakan kota terbesar di provinsi Jawa Tengah dan sekaligus merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan data BPS, kota Semarang memiliki pendapatan per kapita Rp137,1 juta. Tingginya pendapatan per kapita Kota Semarang diantaranya ditopang oleh sektor perdagangan dan industri pengolahan. 



Rujukan :

Selasa, 27 Februari 2024

Padang vs Pekanbaru, Perbandingan Dua Kota Terbesar di Sumatera Bagian Tengah

Kota Padang dan kota Pekanbaru adalah dua kota terbesar di bagian tengah Pulau Sumatera

Padang dan Pekanbaru adalah ibukota dari dua Provinsi yang bertetangga di Pulau Sumatera. Padang merupakakan ibukota dari provinsi Sumatera Barat, sedangkan Pekanbaru merupakan ibukota dari Provinsi Riau. Kedua kota ini memegang status sebagai kota terbesar di provinsi masing-masing.

Dulu provinsi Sumatera Barat dan provinsi Riau sama-sama bagian dari provinsi Sumatera Tengah. Namun provinsi Sumatera Tengah akhirnya dipecah menjadi 3 provinsi, yaitu provinsi Sumatera Barat, provinsi Riau, dan provinsi Jambi. Seiring waktu ketiga provinsi tersebut mengalami perkembangan yang berbeda-beda.

Diantara semua kota yang terdapat di bagian tengah Pulau Sumatera, Padang dan Pekanbaru memegang status sebagai kota terbesar. Tentunya menarik untuk melihat perbandingan diantara kedua kota tersebut. Seperti apakah hasilnya? Berikut adalah perbandingan antara kota Padang vs Kota Pekanbaru :

1. Populasi

Kota Pekanbaru memiliki populasi yang lebih besar bila dibandingkan dengan Kota Padang. Pekanbaru tercatat sebagai salah satu kota di Pulau Sumatera yang memiliki populasi penduduk diatas 1 juta jiwa. Lebih detailnya, saat ini Kota Pekanbaru memiliki populasi penduduk yang mencapai 1,1 juta jiwa. Sementara Kota Padang tercatat memiliki populasi penduduk sekitar 919 ribu jiwa.

2. Luas wilayah

Ternyata kota Padang dan kota Pekanbaru memiliki luas wilayah yang nyaris sama. Kota Padang memiliki luas wilayah yang mencapai 694,96 km². Sementara kota Pekanbaru memiliki luas wilayah 632,3 km². Jadi luas wilayah kota padang sedikit lebih besar bila dibandingkan dengan kota Pekanbaru. Namun tidak semua wilayah di kota Padang dapat dijadikan sebagai area perkotaan. Sebagian wilayah di kota Padang berupa kawasan hutan lindung.

3. Produk Domestik Regional Bruto

Produk Domestik Regional Bruto atau PDRB adalah nilai keseluruhan barang dan jasa yang diproduksi oleh suatu wilayah pada periode tertentu. Berdasarkan nilai PDRB kita dapat melihat  kekuatan ekonomi suatu wilayah.

Kota Pekanbaru memiliki PDRB yang lebih besar dibandingkan kota Padang. Berdasarkan data BPS, PDRB kota Pekanbaru tercatat diangka Rp144,58 triliun. Bandingkan dengan kota Padang yang memiliki PDRB Rp72,97 triliun.

4. Pendapatan per kapita

Pendapatan per kapita adalah nilai uang yang diperoleh masing-masing individu pada suatu wilayah tertentu. Singkatnya, pendapatan per kapita merupakan PDRB dibagi dengan jumlah penduduk di wilayah bersangkutan.

Berbanding lurus dengan PDRB, ternyata pendapatan per kapita kota Pekanbaru juga lebih besar dibandingkan dengan kota Padang. Pekanbaru menjadi salah satu dengan pendapatan per kapita tertinggi di pulau Sumatera. Dari data BPS, pendapatan per kapita kota Pekanbaru menyentuh angka Rp143,50 juta. Cukup jauh diatas pendapatan per kapita kota Padang yang berada diangka Rp79,3 juta. 

5. Infrastruktur

Kota Pekanbaru memiliki infrastruktur berbasis jalan tol yang lebih memadai dibandingkan dengan Kota Padang. Sampai saat ini pembangunan jalan tol yang menghubungkan Kota Pekanbaru dengan wilayah-wilayah di sekitarnya relatif tidak mengalami hambatan. Berbanding terbalik dengan kota Padang yang sampai saat ini belum memiliki jalan tol. Namun yang paling menonjol dari kota Pekanbaru adalah infrastruktur yang berkaitan dengan sektor industri. 

Kota Padang unggul dalam infrastruktur berbasis rel dibandingkan dengan kota Pekanbaru. Saat ini kota Padang memiliki jalur kereta api yang menghubungkan kota Padang dengan kota Pariaman. Selain itu kota Padang juga memiliki jalur kereta api yang menghubungkan kota Padang dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM).

6. APBD

APBD adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Makin besar APBD suatu daerah maka makin leluasa daerah tersebut mengalokasikannya untuk berbagai hal seperti pembangunan, gaji ASN dll. 

Kota Padang dan kota Pekanbaru memiliki APDB yang tidak jauh berbeda. APBD kota Padang untuk tahun anggaran 2024 mencapai Rp2,57 triliun. Angka tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan APBD kota Pekanbaru ditahun yang sama. APBD kota Pekanbaru untuk tahun anggaran 2024 adalah Rp2,825 triliun.

7. Indeks Pembangunan Manusia

Secara mengejutkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) kota Padang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan kota Pekanbaru. IPM kota Padang berada diperingkat 10 besar nasional, tepatnya berada pada posisi 10. Sementara IPM kota Pekanbaru berada jauh dibawahnya, yaitu berada diposisi 21 nasional. Secara angka, kota Padang memiliki IPM yang mencapai 82,90. Sedangkan kota Pekanbaru memiliki IPM 81,58.

Itulah ulasan tentang perbandingan antara kota Padang dengan kota Pekanbaru yang dilihat dari beberapa kategori. Kalau kita lihat berdasarkan beberapa kategori diatas, boleh dikatakan Kota Pekanbaru unggul cukup jauh dibandingkan dengan kota Padang. 

Tentunya tujuan kita membandingkan kedua kota tersebut bukan untuk mencari kota mana yang lebih baik. Kita semua tentunya berharap kedua kota dapat sama-sama maju kedepannya.


Rujukan :

Sumber1

Sumber2

Kamis, 08 Februari 2024

Pusat Pemerintah Provinsi Sumatera Barat Diusulkan Pindah dari Kota Padang

Pemandangan Kota Padang dari udara
Pemandangan Kota Padang dari ketinggian (kayak.com)

Kota Padang merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Barat. Saat pertama kali berdiri, ibu kota provinsi Sumatera Barat bukanlah Kota Padang. Secara de facto, Kota Padang dijadikan ibu kota provinsi Sumatera Barat pada tahun 1958. Kemudian dikukuhkan secara de jure pada tahun 1979. Sebelumnya ibu kota provinsi Sumatera Barat adalah Kota Bukittinggi.

Lokasi Kota Padang berada di pantai barat Pulau Sumatera yang langsung menghadap ke Samudera Hindia. Luas dari Kota Padang mencapai 1.414,96 km², namun yang efektif untuk ditinggali kurang dari separuhnya atau sekitar 205,007 km². Alasannya karena sebagian besar wilayah Kota Padang merupakan kawasan hutan lindung. 

Dalam beberapa tahun belakangan ini Kota Padang merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang paling sering dilanda benca gempa bumi. Bahkan tidak jarang  bencana gempa tersebut diikuti dengan peringatan tsunami. Walaupun Kota Padang saat ini masih aman dari tsunami, namun potensi terjadinya tsunami di Kota Padang masih sangat besar. Hal ini tentunya mengundang ketakutan bagi penduduk yang menghuni Kota Padang.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) pernah mengungkapkan bahwa Kota Padang merupakan salah satu wilayah di Indonesia dengan resiko gempa bumi dan tsunami yang tinggi. Akibat rawan akan terjadinya bencana alam, muncullah ide untuk memindahkan pusat pemerintahan provinsi Sumatera Barat dari Kota Padang. 

Rencana pemindahan ibukota provinsi Sumatera Barat ini tentunya baru sebatas wacana. Belum ada langkah konkret seperti yang dilakukan pemerintahan Indonesia dalam memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke IKN. Mantan Gubernur Sumatera Barat, Irwan Prayitno pernah menunjukan sikap setuju terhadap wacana pemindahan ibukota provinsi Sumatera Barat tersebut. Namun tentunya harus ada kajian yang mendalam dan pembicaraan yang lebih jauh.

Payakumbuh menjadi salah satu kota yang diusulkan menjadi ibukota baru provinsi Sumatera Barat. Kota ini dinilai aman dari berbagai bencana seperti gempa, banjir, ataupun longsor. Selain itu Payakumbuh memiliki lokasi yang berdekatan dengan Provinsi Riau yang memungkinkan mendorong terjadinya pergerakan ekonomi. 

Sebenarnya wacana ini bisa dibilang bagus karena pemerintahan Sumatera Barat bisa lebih nyaman dalam beraktivitas dan tidak dihantui oleh ketakutan. Hanya saja harus dicarikan juga solusi bagi Kota Padang yang ditinggalkan. Tidak mungkin ketika ibukota provinsi pindah, Kota Padang dibiarkan begitu saja tanpa adanya langkah mitigasi komprehensif.


Rujukan :
https://www.cnbcindonesia.com/news/20221001223431-4-376535/alert-kota-padang-berisiko-tinggi-tsunami-ketinggian-10-m
https://www.antaranews.com/berita/2746937/legislator-usul-pindahkan-ibu-kota-sumbar-ke-payakumbuh
https://www.harianhaluan.com/news/1011595199/ibu-kota-sumatera-barat-pindah-ke-kota-terbesar-yang-luasnya-694337-km2-kapan-diresmikan-ya
https://news.republika.co.id/berita/pwvm0j368/gubernur-sumbar-setuju-ibu-kota-pindah-ke-kaltim

Selasa, 06 Februari 2024

10 Gedung Tertinggi di Kota Bandar Lampung


Kota Bandar Lampung adalah sebuah kota yang berada di Provinsi Lampung dan merupakan ibukota dari Provinsi Lampung. Selain menjadi ibukota, Kota Bandar Lampung merupakan kota terbesar di Provinsi Lampung. Populasi Kota Bandar Lampung sudah lebih dari 1 juta jiwa. Dengan luas wilayahnya yang cuma 192,22 km², menjadikan Bandar Lampung sebagai salah satu kota terpadat di Pulau Sumatera.

Dengan populasinya yang besar, Kota Bandar Lampung terus berkembang menjadi sebuah kota metropolitan. Salah satu pemandangan yang biasa kita jumpai dari sebuah kota besar adalah kehadiran gedung-gedung pencakar langit. Termasuk dengan Kota Bandar Lampung yang saat ini sudah memiliki beberapa gedung pencakar langit. Apa saja gedung-gedung tersebut? Berikut adalah daftar 10 gedung tertinggi di Kota Bandar Lampung.

1. Hotel Grand Mercure

Hotel Grand Mercure, gedung tertinggi di bandar lampung
Ilustrasi Hotel Grand Mercure (accor.com)

Hotel Grand Mercure saat ini telah menjelma menjadi salah satu landmark dari Kota Bandar Lampung. Pasalnya bangunan dari hotel ini merupakan gedung tertinggi di Kota Bandar Lampung. Beberapa sumber menyebutkan kalau Hotel Grand Mercure merupakan gedung tertinggi di Pulau Sumatera. Hotel ini terdiri dari 35 lantai dengan ketinggian yang mencapai 198 m.

2. Novotel Hotel

Novotel Hotel, gedung tertinggi di kedua di Bandar Lampung
Ilustrasi Novotel Hotel (booking.com)

Novotel hotel merupakan gedung tertinggi kedua di Kota Bandar Lampung. Hotel ini terdiri atas 15 lantai. Untuk ketinggiannya bangunannya belum ada informasi resmi yang berhasil ditemukan.

3. Whiz Prime Hotel

whiz prime hotel, gedung tertinggi ketiga di Bandar Lampung
Ilustrasi Whiz Prime Hotel (intiwhiz.com)

Whiz Prime Hotel adalah bangunan hotel yang terdiri dari 14 lantai. Bangunan ini merupakan gedung tertinggi ketiga di Kota Bandar Lampung.

4. Horison Hotel

horison hotel, gedung tertinggi keempat di Bandar Lampung
Ilustrasi Horison Hotel (facebook.com/horisonlampung)

Horizon hotel menambah deretan gedung perhotelan yang masuk dalam daftar gedung tertinggi di Kota Bandar Lampung. Gedung yang terdiri dari 13 lantai ini menduduki posisi keempat sebagai gedung tertinggi di Kota Bandar Lampung.

5. Batiqa Hotel

batiqa hotel, gedung tertinggi kelima di Bandar Lampung
Ilustrasi Batiqa Hotel (booking.com)

Batiqa Hotel adalah gedung tertinggi kelima di Kota Bandar Lampung. Gedung perhotelan ini terdiri dari 12 lantai.

6. Swiss-Belhotel

swiss-helhotel bandar lampung
Ilustrasi Swiss-Belhotel (kopertraveler.id)

Swiss-Belhotel memiliki gedung yang terdiri dari 11 lantai. Gedung ini merupakan gedung tertinggi keenam di Kota Bandar Lampung.

7. Kantor Walikota Bandar Lampung

kantor walikota bandar lampung
Ilustrasi Kantor Walikota Bandar Lampung (kopertraveler.id)

Kantor Walikota Bandar Lampung merupakan gedung perkantoran yang menjadi pusat pemerintah Kota Bandar Lampung. Gedung ini terdiri dari 10 lantai.

8. Pop!

Pop! Bandar Lampung
Ilustrasi Pop!(dianrestuagustina.com)

Pop! adalah salah satu gedung perhotelan di Kota Bandar Lampung yang terdiri dari 10 lantai. Gedung ini merupakan bangunan tertinggi kedelapan di Kota Bandar Lampung.

9. Aston Hotel

aston hotel lampung
Ilustrasi Aston Hotel (traveloka.com)

Gedung tertinggi kesembilan di Kota Bandar Lampung adalah Aston Hotel. Gedung ini terdiri dari 10 lantai.

10. Bank Utomo Tower

bank utomo tower lampung
Ilustrasi Bank Utomo Tower (utomobank.co.id)

Bank Utomo Tower merupakan gedung perkantoran milik PT Utomo Manunggal Sejahtera. Gedung ini memiliki 8 lantai dan merupakan gedung tertinggi kesepuluh di Kota Bandar Lampung.



Rujukan :
https://www.skyscrapercity.com/threads/emporis-point-updates-statistic-skyline-ranking.1790639/

Sabtu, 03 Februari 2024

Inilah Alasan Pembangunan IKN akan Berdampak Besar terhadap Kota Balikpapan



Balikpapan adalah salah satu kota terbesar di Pulau Kalimantan. Kota yang yang berada di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) ini akan menjadi salah satu pintu gerbang menuju Ibu Kota Nusantara. Ibu Kota Nusantara atau yang biasa disingkat IKN adalah kota masa depan Indonesia yang disiapkan untuk menggantikan Kota Jakarta sebagai ibukota Indonesia. 

Sebenarnya Balikpapan bukan satu-satunya wilayah penyangga IKN. Kalau dilihat berdasarkan peta lokasi IKN, ada 4 wilayah yang akan menjadi penyangga bagi IKN, yaitu Kota Samarinda, Kota Balikpapan, Kabupaten Kutai Kertanegara, dan Kabupaten Paser. Namun dari ke 4 wilayah tersebut, Kota Balikpapan yang bakal memiliki peran paling besar bagi IKN.

Balikpapan kota penyangga IKN
Ilustrasi Kota Balikpapan (fungsi.id)

Saat ini Balikpapan merupakan kota dengan perekenomian terbesar di Pulau Kalimantan, dengan PDRB yang mencapai 127,33 triliun rupiah. Sektor utama yang menggerakan perekonomian Kota Balikpapan adalah industri dan bisnis. 

Pemerintah Indonesia sendiri memiliki rencana untuk membatasi populasi IKN. Hal ini bertujuan agar IKN tidak tumbuh menjadi kota metropolitan seperti Kota Jakarta. IKN dipersiapkan khusus sebagai pusat pemerintah, bukan untuk industri dan bisnis. Jadi karena populasi IKN dibatasi, harusnya Kota Balikpapan sebagai wilayah peyangga utama IKN yang paling merasakan dampaknya. 

Pembangunan di IKN
Ilustrasi proses pembangunan di IKN

Dibandingkan dengan wilayah penyangga IKN lainnya, Balikpapan akan menjadi kota yang paling terkoneksi dengan IKN. Maklum, pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah infrastruktur yang dapat mempermudah mobilitas antara Kota Balikpapan dengan IKN. 

Saat ini infrastruktur yang telah dibangun oleh Pemerintah Indonesia adalah proyek jalan tol Balikpapan-IKN. Jalan tol ini direncakan akan rampung pada bulan Juli 2024. Apabila tol Balikpapan-IKN ini telah selesai dibangun, jarak tempuh Balikppan-IKN yang biasanya memakan waktu hingga 2 jam nantinya hanya akan menjadi 30 menit. 

jalan tol penghubung Balikpapan dan IKN
Ilustrasi proses pembanguan tol Balikpapan-IKN (antaranews.com)

Selain jalan tol, transportasi berbasis rel juga telah disiapkan untuk menghubungkan IKN dengan Kota Balikpapan. Jenis transportasi yang digunakan berupa MRT (Mass Rapid Transit) dan kereta cepat. Untuk transportasi berbasis rel ini akan dibangun 2 jalur. Jalur pertama akan menghubungkan wilayah perkotaan Balikpapan dengan pusat kota IKN. Sementara jalur yang kedua akan menghubungkan Bandara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan di Kota Balikpapan dengan pusat kota IKN. Namun pembangunan rel kereta api ini baru akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang. 

Dengan persiapan matang yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia, tentunya kedepannya Kota Balikpapan akan lebih menyatu dengan IKN. Seperti yang kita bahas sebelumnya bahwa IKN hanya dikhususkan untuk pusat pemerintahan, bukan tidak mungkin Kota Balikpapan yang akan dipersiapkan untuk penunjang bisnis, industri, hiburan dll. Hal ini tentunya akan meningkatkan populasi dan perekonomian Kota Balikpapan. Seiring berjalannya waktu, Balikpapan yang saat ini hanya berstatus kota besar kedepannya berpeluang untuk menjadi kota metropolitan.

Apakah seiring berjalannya waktu Kota Balikpapan akan menjelma menjadi kota metropolitan seperti Jakarta? Harapan kita tentunya demikian. Semoga saja pemerintah Indonesia memberikan dukungan melalui regulasi ataupun anggaran. Tidak mungkin juga penduduk IKN harus jauh-jauh ke Jakarta untuk menikmati suasana sebuah kota metropolitan. 



Rujukan :
https://regional.kompas.com/read/2022/01/31/064050278/fakta-seputar-ikn-4-daerah-penyangga-samarinda-jadi-jantung-balikpapan?page=all
https://www.ikn.go.id/
https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20221124182839-92-878307/bappenas-klarifikasi-soal-penduduk-ikn-dibatasi-hanya-19-juta-orang
https://kaltim.jpnn.com/kaltim-terkini/2282/balikpapan-ikn-akan-terhubung-mrt-dan-kereta-cepat-kapan-ini-target-oikn?page=2
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230921162756-4-474492/proyek-tol-beres-juli-2024-balikpapan-ikn-cuma-30-menit
https://www.cnbcindonesia.com/news/20230906110456-4-469783/jalur-kereta-api-di-ikn-mulai-dibangun-2025-ini-rute-rutenya


Sabtu, 28 Desember 2019

Mengenal Kota Terluas di Indonesia, Luasnya Hampir 4 Kali Jakarta

Selama ini kita tahunya Jakarta adalah kota terbesar di Indonesia. Hal itu memang benar adanya kalau dilihat dari jumlah populasi. Seperti yang kita tahu, populasi Kota Jakarta saat ini telah melampui angka 10 juta jiwa. Untuk di Indonesia cuma Kota Jakarta yang penduduknya berada diatas 10 juta jiwa.

Kota Jakarta (sumber : ibtimes.co.uk)

Walaupun Jakarta merupakan kota terbesar di Indonesia dalam hal jumlah penduduk, namun tidak kalau dilihat berdasarkan luas wilayah. Dalam hal luas wilayah Jakarta masih kalah dibandingkan beberapa kota lainnya di Indonesia. Luas wilayah Kota Jakarta adalah 661,5 km². Sementara kota terluas di Indonesia memiliki luas wilayah 2.500 km².

Status kota terluas di Indonesia dipegang oleh Kota Palangka Raya. Seperti yang dibahas sebelumnya, Palangka Raya sebagai kota terluas di Indonesia memiliki luas wilayah 2.500 km². Jadi Palangkaraya memiliki luas wilayah hampir 4 kali luasnya Kota Jakarta. Namaun walaupun wilayahnya begitu luas, populasi Kota Palangka Raya hanya sekitar 377 ribu jiwa.

Kota Palangka Raya (sumber : detik.com)

Palangka Raya merupakan ibukota dari Provinsi Kalimantan Tengah. Dulu kota ini sering disebut-sebut sebagai calon ibukota baru Republik Indonesia. Alasannya adalah karena pada saat pemerintahan Presiden Soekarno memang ada wacana untuk memindahkan ibukota Indonesia dari Jakarta ke Palangka Raya. Namun wacana tersebut akhirnya sirna pasca runtuhnya rezim Soekarno.

Bila dilihat berdasarkan demografi, Palangka Raya tergolong kota yang heterogen. Hampir semua etnis-etnis terbesar di Indonesia bermukim di kota ini, seperti Jawa, Madura, Sunda, Bali dan Batak. Selain itu tentunya juga terdapat etnis-etnis asli Kalimantan seperti Banjar dan Dayak.

Meski Palangka Raya memiliki wilayah yang sangat luas, namun hanya sekitar 70 km² wilayah Palangka Raya yang terbangun. Mayoritas wilayah Palangka Raya masih berupa hutan belantara, termasuk kawasan hutan lindung.

Perbandingan luas kota Palangka Raya dengan beberapa kota lainnya di Indonesia (sumber : wikipedia.org)

Di kota Palangka Raya terdapat salah satu jalan yang dikenal dengan nama Jalan Rusia. Dinamai Jalan Rusia karena pembangunan jalan tersebut melibatkan langsung insinyur-insinyur dari Rusia (dulu Uni Soviet). Sampai sekarang kondisi jalan tersebut masih sangat baik meskipun telah berusia diatas 50 tahun.

Minggu, 22 Desember 2019

Transportasi Jakarta Lebih Maju daripada Kuala Lumpur?



Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia dan sekaligus ibukota negara memiliki perkembangan yang jauh lebih pesat dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia. Bahkan boleh dibilang perkembangan Kota Jakarta sangat timpang bila dibandingkan dengan kota lainnya di Indonesia. Namun bila dibandingkan dengan kota-kota terbesar di negara maju, tentunya Jakarta tidak ada apa-apanya.

Jangankan dengan kota-kota terbesar di negara maju, dengan kota-kota terbesar dibeberapa negara berkembang saja Jakarta boleh dibilang masih tertinggal. Namun untungnya saat ini Jakarta mengalami perkembangan yang cukup signifikan diberbagai bidang. Salah satunya adalah dibidang transportasi.

Selama berpuluh tahun Jakarta memiliki transportasi yang relatif kuno bila dibandingkan dengan kota-kota sekelasnya. Barulah beberapa tahun belakangan ini Jakarta mengalami transformasi besar-besaran. Kalau sebelumnya Jakarta tidak memiliki MRT (Mass Rapid Transit), sekarang Jakarta telah memilikinya dengan fasilitas yang cukup modern, walaupun saat ini baru memiliki satu jalur saja. Selain itu Jakarta juga sudah memiliki LRT (Light Rail Transit) yang juga satu jalur.

Kehadiran MRT dan LRT membuat Jakarta tidak tertinggal lagi bila dibandingkan dengan kota-kota di negara tetangga seperti Kuala Lumpur, Singapura dan Bangkok. Hanya saja karena kita membangunnya belakangan, tentunya masih kalah dalam hal jumlah jalur. Contohnya dengan Kuala Lumpur yang saat ini telah memiliki 7 jalur MRT dan LRT.

Memang saat ini kondisi transportasi Kota Jakarta masih kalah bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Namun tentunya upaya untuk meningkatkan kualitas transportasi di Kota Jakarta tidak berhenti di sini saja. Kedepannya akan terus dibangun jalur-jalur baru baik untuk LRT maupun MRT. Contohnya saat ini yang sedang dibangun dan akan rampung dalam 1-2 tahun kedepan adalah LRT Jabodebek. LRT ini akan menghubungkan Kota Jakarta dengan Kota Bogor, Depok dan Bekasi.

Uji coba LRT Jabodebek (tangerangkota.go.id)

Transportasi Kota Jakarta bukannya tidak memiliki keunggulan bila dibandingkan dengan Kuala Lumpur. Jakarta merupakan kota dengan sistem BRT (Bus Rapid Transit) dan Commuter Line yang paling masif di Asia Tenggara. BRT merupakan sebuah sistem transportasi berbasis bus yang memiliki jalur khusus atau kita kenal juga dengan sebutan busway. Sementara Commuter Line merupakan layanan kereta api yang menghubungkan Jakarta dengan kota-kota penyangganya. Layanan Commuter Line ini lebih kita kenal dengan sebutan KRL (Kereta Rel Listrik) Jabodetabek.

 Jakarta BRT (sefsed.com)

Hal yang perlu dikembangkan oleh pemerintah Indonesia maupun DKI Jakarta adalah mengintegrasikan berbagai moda transportasi di Kota Jakarta. Kalau semuanya sudah terintegrasi, bukan tidak mungkin sistem transportasi di Kota Jakarta mampu mengungguli Kota Kuala Lumpur di Malaysia.


Selasa, 28 November 2017

Mengenal Kota Padang Panjang, Salah Satu Kota Terkecil di Indonesia

Padang Panjang adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Sumatera Barat. Kota ini berada di dataran tinggi dengan ketinggan antara 650 sampai 850 meter. Lokasinya di kawasan pegunungan yang berhawa sejuk. Suhu minimum kota ini adalah 21,8 C dan suhu maksimumnya adalah 26,1 C dengan curah hujan yang cukup tinggi. Kota Padang Panjang memiliki curah hujan rata-rata 3.295 mm/tahun. Itulah sebabnya kota ini dijuluki juga dengan sebutan Kota Hujan. 

Gerbang selamat datang di Kota Padang Panjang (foto : flickr.com)

Populasi Kota Padang Panjang berdasarkan data tahun 2014 adalah 49.451 jiwa. Dengan demikian, Padang Panjang memegang status sebagai kota dengan populasi terkecil di Provinsi Sumatera Barat dan masuk dalam jajaran tiga besar kota dengan populasi terkecil di Indonesia. Bukan saja populasinya yang kecil, Kota Padang Panjang juga memiliki wilayah yang mungil. Luas wilayah kota Padang Panjang hanya 23 km². Bahkan Kota Panjang Panjang hanya terdiri dari 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Padang Panjang Barat dan Kecamatan Padang Panjang Timur. 

Nuansa berasaskan Islam sangat kental dengan kota ini. Itulah sebabnya kota Padang Panjang terkenal dengan julukan Serambi Mekah. Berbagai lembaga pendidikan yang berbasis agama Islam sangat mudah dijumpai di kota ini. Salah satunya adalah Sumatera Thawalib yang merupakan sekolah agama Islam paling populer di Indonesia. Selain Sumatera Thawalib, masih ada sejumlah sekolah agama Islam populer lainnya di Padang Panjang. Diantaranya adalah Perguruan Diniyah Putri dan Pesantren Terpadu Serambi Mekkah. 

Sekolah Sumatera Thawalib (foto : suhefriandi.blogspot.com)

Padang Panjang merupakan salah satu kota terpenting di Provinsi Sumatera Barat karena posisinya yang strategis. Kota ini berada pada jalur silang yang terhubung dengan jalur lintas Sumatera. Kota ini menjadi penghubung antara Kota Padang dengan Kota Bukittinggi. Selain itu juga menghubungkan dua kota tersebut dengan Kabupaten Tanah Datar, Kabupaten Solok dan Kota Solok. Pada masa pemerintahan Kolonial Belanda, kota ini merupakan pertemuan antara jalur kereta api dari Kota Bukittinggi dan dari Kabupaten Solok yang akan menuju Kota Padang atau sebaliknya. Pertemuan jalur kereta api tersebut terdapat di Stasiun Padang Panjang.

Stasiun Padang Panjang tempo dulu (foto : indonesieverleden.blogspot.com)

Bila dilihat berdasarkan potensi daerah, Padang Panjang tergolong kota yang biasa-biasa saja. Tidak banyak potensi daerah yang dapat digali dari Kota Padang Panjang. Apalagi mayoritas daratan Kota Panjang merupakan kawasan pebukitan curam yang sulit untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan. Maka dari itu, Pemerintah Kota Panjang mencoba memaksimalkan sektor perdagangan dan jasa dengan mamanfaatkan posisi Kota Padang Panjang yang strategis. Selain itu sektor pariwisata juga terus digiatkan di kota ini. Di Kota Panjang terdapat salah satu destinasi wisata paling terkenal di Sumatera Barat yang bernama Minang Fantasi (Mifan). 

Minang Fantasi (foto : juragangelang.com)

Itulah sekilas ulasan tentang kota Padang Panjang di Sumatera Barat. Semoga informasi yang disajikan bermanfaat.

Senin, 18 September 2017

Kota-Kota di Kalimantan Tidak Seburuk yang Diperkirakan

Selama ini Kalimantan terkenal sebagai salah satu pulau terbesar di Indonesia yang tertinggal dalam hal pembangunan. Alasan yang menyebabkan munculnya pemikiran demikian adalah karena Kalimantan identik dengan kawasan perhutanan. Maklum, Kalimantan memiliki daerah yang sangat luas, sementara populasinya sedikit. Hal ini menyebabkan pembukaan lahan baru untuk pemukiman di Pulau Kalimantan tidak semasif di Pulau Jawa ataupun Pulau Sumatera. Namun kecilnya populasi bukan berarti Pulau Kalimantan bebas dari pembabatan kawasan perhutanan. Hutan-hutan di Kalimantan juga terancam keberadaannya akibat pembukaan kawasan perkebunan secara besar-besaran, terutama perkebunan sawit.

Melalui tulisan ini saya ingin menunjukan bahwa Pulau Kalimantan tidaklah tertinggal seperti yang dibayangkan. Salah satunya dapat kita lihat berdasarkan kondisi kawasan perkotaan yang berada di sana. Contohnya adalah Kota Balikpapan. Kota Balikpapan merupakan pintu gerbang utama Pulau Kalimantan. Kota yang dijuluki dengan sebutan Kota Minyak ini terkenal sebagai salah satu kota dengan standar hidup tertinggi di Indonesia. Makanya Balikpapan beberapa kali meraih predikat sebagai kota paling layak huni di Indonesia. Kota ini merupakan salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Penopang utama perekonomian Kota Balikpapan adalah sektor tambang, khusunya migas.

Kota Balikpapan (foto : @chaztumbelaka di flickr)

Mungkin banyak yang kurang setuju bila Balikpapan dijadikan contoh, sebab kota tersebut merupakan kota yang kaya akan sumber daya alam. Jadi kita coba megambil contoh kota lainnya yang bukanlah kota yang kaya akan sumber daya alam (SDA). Kota tersebut adalah Kota Banjarmasin. Banjarmasin sendiri merupakan salah satu kota terbesar di Pulau Kalimantan dan satu-satunya kota yang menerapkan konsep area metropolitan di Pulau Kalimantan. Banjarmasin memiliki area metropolitan yang dikenal dengan sebutan Banjar Bakula. Area Metropolitan Banjar Bakula terdiri dari Kota Banjarmasin, Kota Banjarbaru, sebagian kecamatan di Kabupaten Banjar, sebagian kecamatan di Kabupaten Barito Kuala dan sebagian kecamatan di Kabupaten Tanah Laut.

Banjarmasin sendiri merupakan pintu gerbang utama pulau Kalimantan setelah kota Balikpapan. Selain Banjarmasin dan Balikpapan, masih ada Kota Samarinda dan Pontianak yang menjadi bukti bahwa kota-kota di Pulau Kalimantan tidak begitu tertinggal seperti yang dibayangkan.

Peta Banjar Bakula (foto : wikipedia.org)

Sama halnya seperti Balikpapan, Samarinda merupakan kota yang berada di Provinsi Kalimantan Timur. Kota ini dialiri oleh Sungai Mahakam yang memiliki peranan besar dalam perekonomian Kota Samarinda. Melalui Sungai Mahakam ini, sektor perdangan di Kota Samarinda menjadi lebih hidup. Apalagi Balikpapan berstatus sebagai ibukota dari Provinsi Kalimantan Timur yang notabene merupakan provinsi terkaya di Pulau Kalimantan.

Secara umum perekonomian Kota Samarinda memang masih berada dibawah Kota Balikpapan. Namun Kota Samarinda terus menunjukan perkembangan yang pesat dalam beberapa tahun belakangan ini. Contohnya dapat dilihat dari kehadiran hotel-hotel dan pusat-pusat perbelanjaan baru yang hadir di Kota Samarinda. Selain itu infrastruktur di kota ini juga terus dibenahi

Bandara Samarinda Baru
ilustrasi Bandara Samarinda Baru (antaranews.com)

Selanjutnya ada Kota Pontianak. Secara perekonomian, Pontianak memang relatif kecil bila dibandingkan dengan 3 kota lainnya yang kita bahas sebelumnya. Namun Kota Pontianak terus menunjukan perkembangan pembangunan yang cukup signifikan. Salah satunya adalah pembenahan kawasan pinggiran Sungai Kapuas yang merupakan urat nadi perekonomian Kota Pontianak. Pemerintah Kota Pontianak fokus untuk menjadikan Pontianak sebagai sebuah waterfront city. Waterfront city Pontianak tersebut disebut-sebut tidak kalah keren bila dibandingkan waterfront city Kota Kuching, Malaysia.

Sabtu, 09 September 2017

Jayapura, Kota yang Indah di Ujung Timur Indonesia

Jayapura merupakan kota terbesar di Pulau Papua. Kota ini adalah ibukota dari provinsi Papua, Indonesia. Berdasarkan data tahun 2014, Kota Jayapura memiliki populasi yang mencapai 315.872 jiwa. Sementara luas wilayah Kota Jayapura adalah 940 km persegi. Dilihat dari letak geografisnya, Kota Jayapura merupakan kota paling timur diantara kota-kota otonom lainnya yang ada di Indonesia. Kota Jayapura berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini disebelah barat.

Ketika pertama kali didirikan, Kota Jayapura dikenal denan nama Hollandia. F.J.P Sachses yang berasal dari Kerajaan Belanda merupakan orang yang berperan dalam lahirnya Kota Jayapura. Kota Jayapura menggunakan nama Hollandia dari tahun 1910 sampai 1962. Setelah itu, kota ini juga sempat menggunakan nama Kota Baru dan Sukarnopura, sebelum akhirnya pada tahun 1968 menggunakan nama Jayapura hingga saat ini. Secara harfiah, istilah Jayapura berarti 'Kota Kemenangan'.

Selama ini banyak yang menganggap bahwa Jayapura adalah kota yang miskin. Anggapan tersebut tidak sepenuhnya benar. Dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Jayapura bukanlah kota yang miskin. Kota Jayapura memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 76 juta rupiah. Jauh diatas pendapatan per kapita nasional yang hanya 41 juta rupiah. Bahkan untuk kawasan Indonesia timur, Jayapura merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi.

Kota Jayapura memiliki topografi yang bervariasi. Disamping memiliki dataran rendah dan pantai, Kota Jayapura juga memiliki perbukitan dan gunung. Kondisi tersebut menjadikan Kota Jayapura memiliki bentang alam yang indah. Salah satu tempat terbaik untuk menikmati indahnya pemandangan Kota Jayapura adalah dari Bukit Jayapura City. Penduduk setempat sering menyebut lokasi ini dengan sebutan Jayapurawood. Dari bukit ini kita dapat menikmati pemandangan hampir keseluruhan Kota Jayapura. Di tambah lagi kita dapat menikmati keindahan laut dan pulau-pulau kecil yang berada disekitar Kota Jayapura.

Kota Jayapura dari Bukit Jayapura City (foto : ceritangela.blogspot.co.id)

Bukit Jayapura City ini berada di daerah Pulimak. Bila menggunakan kendaraan, dibutuhkan waktu sekitar 20 menit dari pusat Kota Jayapura untuk mencapai bukit tersebut. Bukit ini merupakan salah satu titik tertinggi dari Kota Jayapura. Tidak heran bila di Bukit Jayapura City ini banyak dijumpai tiang-tiang pemancar. Pada dasarnya, bukit ini bukanlah sebuah objek wisata resmi. Hanya saja, Bukit Jayapura City ini menjanjikan pemandangan indah Kota Jayapura. Jadi walaupun bukan sebuah objek wisata resmi, Bukit Jayapura City merupakan salah satu destinasi yang wajib untuk dikunjungi di Kota Jayapura.

Jayapura merupakan salah satu kota berkonsep waterfront city di Indonesia. Sebagai sebuah waterfront city, banyak pusat-pusat perniagaan dan hotel di Kota Jayapura yang dibangun dekat dengan bibir pantai. Pesona Kota Jayapura sebagai sebuah waterfront city juga semakin lengkap dengan terdapatnya beberapa pantai yang indah di sana. Diantaranya adalah Pantai Bosnik dan Pantai Amai.


Rujukan : 

Kamis, 25 Mei 2017

Kisah Kota Palangkaraya yang Hampir Menjadi Ibukota Indonesia

Kota Palangraya pasti sudah tidak asing lagi bagi kita semua. Setiap kali ada wacana pemindahan Ibukota Indonesia, kota ini pasti sering kali disebut pakai calon utama pegganti Kota Jakarta sebagai Ibukota Indonesia. Hal tersebut sebenarnya bukan tanpa alasan. Di masa pemerintah Presiden Soekarno, Kota Palangkaraya memang akan dijadikan sebagai ibukota baru Indonesia pengganti Kota Jakarta. Bahkan bukan cuma sebatas wacana, namun berbagai langkah konkritpun telah dilakukan.

Kota Palangkaraya (Foto : Skyscrapercity.com)

Pemerintahan Soekarno telah meyakini bahwa di masa depan akan terjadi lonjakan penduduk yang tak terkendali di Pulau Jawa, sehingga akhirnya memunculkan wacana untuk memindahkan ibukota Indonesia ke luar Pulau Jawa. Ada beberapa alasan mengapa Kota Palangkaraya dipilih sebagai ibukota baru Indonesia. Kota ini berada di tengah Pulau Kalimantan yang merupakan pulau terbesar di Indonesia. Selain itu, Kota Palangkaraya juga memiliki potensi dari Sungai Kahayan, layaknya seperti Sungai Ciliwung yang membelah Kota Jakarta. Soekarno telah menetapkan larangan membangun pemukiman di sekitar Sungai Kahayan. Soekarno berharap hanya taman-taman saja yang boleh dibangun di Sungai Kahayan, sehingga akan menyuguhkan pemandangan yang indah bagi orang-orang yang melewatinya. Selain untuk menunjang pariwisata, tata Kota Palangkaraya memang direncakan akan memadukan transportasi darat dan sungai.

Ayunan kapak Presiden Soekarno pada sebilah kayu di Pahandut, Kampung Dayak, di jantung Kalimantan menandai awal pembangunan Kota Palangkaraya. Peristiwa itu terjadi pada 17 Juli 1957. Sebagai sebuah kota yang baru dibangun, konsep Kota Palangkaraya dirancang secara matang. Ada pengelompokan zona yang memisahkan pusat pemerintahan, komersial dan pemukiman. Sebuah jalan daratpun juga dibangun yang menghubungkan Pusat Kota Palangkarya menuju ke arah Sampit. Jalan tersebut yang saat ini dikenal dengan sebutan Jalan Rusia. Saat ini kondisi jalan tersebut masih mulus meski telah berumur puluhan tahun.

Jalan Rusia ini dirancang oleh insinyur-insinyur yang didatangkan dari Rusia. Itu sebabnya mengapa jalan tersebut diberi nama Jalan Rusia. Pembangunan jalan ini dengan cara mengeruk lahan gambut kemudian diisi dengan batu, pasir dan tanah padat. Itulah sebabnya mengapa Jalan Rusia ini bisa bertahan sangat lama. Rencananya jalan ini akan dibangun sepanjang 175 km yang menghubungkan Parenggean, Sampit dan Pelabuhan Pangkalan Bun. Namun hanya sekitar 34 km pondasi Jalan Rusia yang selesai dibangun. Peristiwa Gerakan 30 September 1965 yang memicu pergantian kekuasaan di Indonesia membuat proyek ini terhenti. Pergantian kekuasaan membuat orang-orang Rusia bergegas meninggalkan Indonesia. Bahkan orang-orang Indonesia yang terlibat pada pembangunan Jalan Rusia ini menyembunyikan jati diri karena rasa takut terhadap pemerintah yang baru. Maklum, pemerintahan Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto sangat anti dengan hal-hal yang berkaitan dengan pemerintahan Orde Lama.

Cita-cita Soekarno yang ingin memiliki ibukota baru menjadi pupus karena runtuhnya rezim yang dia pimpin. Seandainya Rezim Soekarno bisa bertahan lebih lama, tentu saat ini Palangkaraya telah menjadi Ibukota Indonesia. Pembangunan Indonesia juga tidak hanya terpusat di Pulau Jawa seperti yang terjadi sekarang ini.

Rabu, 24 Mei 2017

Melanjutkan Cita-Cita Memajukan Kota Batam

Batam adalah kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau. Kota ini merupakan salah satu kota terpenting di Indonesia karena posisinya yang strategis. Kota Batam berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Berkat lokasinya yang strategis tersebut, membuat pemerintah Indonesia memberikan berbagai keistimewaan terhadap Kota Batam. Salah satunya dengan menetapkan Kota Batam sebagai kawasan perdagangan bebas. Dengan demikian, diharapkan Kota Batam dapat menjadi salah satu kota yang berkontribusi besar terhadap perekonomian Indonesia.

Namun sayangnya semua harapan tersebut masih jauh dari kenyataan. Padahal ketika pertama kali pemerintah Indonesia mengembangkan Kota Batam pada dekade 1970-an, Kota Batam direncakan dapat menjadi Singapura-nya Indonesia. Makanya berbagai infrastruktur besar dibangun di Kota Batam. Contohnya Jembatan Barelang yang merupakan salah satu jembatan terpanjang di Indonesia dan Bandara Internasional Hang Nadim yang merupakan bandara dengan landasan pacu terpanjang di Indonesia. Namun akhirnya pengembangan Kota Batam malah jalan di tempat. Sekarang jangankan dengan Singapura, dengan Johor Bahru saja Batam masih kalah saing. Padahal Kota Batam jauh lebih dulu berkembang dibandingkan Johor Bahru.

Foto : Bpbatam.go.id

Salah satu alasan mengapa perkembangan Kota Batam tidak sesuai harapan adalah karena adanya dualisme kepemimpinan. Pemerintah Indonesia ingin mengurus sendiri Kota Batam dengan membentuk Badan Pengusahaan (BP) Batam. Sementara di luar itu, Batam juga memiliki Pemerintahan Kota yang sah. Jadi, sebelum pemerintah mengambil langkah lebih jauh, harusnya selesaikan terlebih dahulu dualisme kepemimpinan di Kota Batam sehingga tidak ada kejadian saling tindih kepentingan.

Meski Kota Batam masih jauh dari harapan, namun kota ini masih menjadi salah satu kota dengan perkembangan perekonomian terpesat di Indonesia. Potensi ekonomi Kota Batam memang besar. Diantaranya ditopang oleh sektor industri, perdagangan dan jasa. Kota Batam juga masuk dalam daftar 3 besar daerah sebagai pintu masuk utama wisatawan mancanegara ke Indonesia. Jadi kalau kita bicara potensi, Batam memang memiliki potensi yang besar. Tinggal bagaimana cara Pemerintah Indonesia untuk memaksimalkan semua potensi yang ada. Salah satunya mungkin dengan cara meningkatkan konektivitas dengan Singapura.

Seperti yang pernah kita bahas sebelumnya, Kota Batam kalah saing bila dibandingkan dengan Johor Bahru. Johor Bahru adalah salah satu kota di Malaysia yang berbatasan langsung dengan Singapura. Saat ini Kota Johor Bahru benar-benar menikmati berkah dari kemajuan Singapura. Pasalnya antara Johor Bahru dan Singapura telah semenjak lama dihubungkan oleh jembatan yang bernama Jalan Penghubung Johor-Singapura. Jadi saat ini Kota Johor Bahru telah berperan layaknya sebagai kota satelit bagi Singapura. Banyak orang Singapura yang kemudian berinvestasi di Johor Bahru, terutama disektor properti.

Kota Johor Bahru yang semakin berkembang pesat (Foto : Flickr.com)

Batam juga harus melakukan hal serupa kalau mau mendapatkan berkah dari kemajuan Singapura. Meskipun untuk membangun jembatan yang menghubungkan Batam dengan Singapura akan membutuhkan anggaran yang lebih besar. Pemerintah Indonesia juga pasti akan berpikir panjang untuk membangun jembatan yang menghubungkan Batam dengan Singapura karena anggaran yang besar tersebut. Padahal kalau jembatan tersebut benar-benar terwujud, Kota Batam tidak akan hanya terhubung dengan Singapura, tetapi juga akan terhubung dengan Malaysia. Anggaran yang besar tersebut akan sebanding dengan apa yang akan diraih oleh Kota Batam.

Selain hal diatas, pembenahan internal juga perlu dilakukan oleh Kota Batam. Batam terkenal sebagai salah satu kawasan industri terbesar di Indonesia. Sebagai kota industri, salah satu infrastruktur yang dibutuhkan oleh Kota Batam adalah infrastruktur yang menghubungkan kawasan industri dengan pelabuhan. Dengan demikian arus perdangan akan lebih lancar. BP Batam memang sudah ada rencana untuk membangun jalan tol yang menghubungkan Kawasan Industri Muka Kuning dengan Pelabuhan Kargo Batuampar. Namun saat ini masih sebatas wacana.

Kota Batam juga perlu membangun angkutan cepat atau rapid transit. Tidak ada kota maju di dunia yang tidak memiliki angkutan cepat. BP Batam juga sudah pernah mengusulkan wacana ini dengan membangun angkutan cepat jenis LRT (Light Rail Transit). Intinya adalah, Kota Batam perlu mengembangkan infrastruktur yang mampu membuat mobilitas barang dan orang menjadi lebih efesien.

Sebagai penutup saya ingin menyampaikan bahwa inti dari tulisan ini adalah, Pemerintah Indonesia harus melakukan langkah besar kalau ingin memberikan perubahan besar bagi Kota Batam. Kita sangat menghargai cita-cita pemerintah yang ingin memajukan Kota Batam. Namun semua itu sulit dicapai kalau pemerintah tidak berani berkorban lebih besar.

Rabu, 10 Mei 2017

Jakarta, Surabaya, dan Bandung Masuk dalam Daftar Global City

Global city atau kota global merupakan sebutan untuk kota-kota yang dianggap memiliki peranan penting dalam perekonomian global. Beberapa hal yang menjadi faktor agar sebuah kota masuk dalam daftar kota global adalah perekonomian yang besar dan infrastruktur yang memadai. Selain itu tentunya harus menarik sebagai tujuan investasi sehingga banyak perusahaan multinasional yang menanamkan modal di sana.

Indonesia sendiri menempatkan tiga kotanya dalam daftar kota global untuk regional Asia Pasifik. Kota-kota tersebut adalah Jakarta, Surabaya, dan Bandung. Seperti yang kita ketahui, Jakarta, Surabaya, dan Bandung merupakan tiga kota terbesar di Indonesia. Ketiga kota tersebut juga memiliki porsi terbesar terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia. Kota Jakarta memiliki kontribusi 16,95 persen terhadap PDB Indonesia. Sementara Surabaya dan Bandung masing-masing memiliki kontribusi 3,48 persen dan 1,68 terhadap PDB Indonesia.

Kota Jakarta (Foto : Dailystar.co.uk)

Beberapa negara lainnya di Asia Tenggara juga menempatkan kota-kota mereka dalam daftar kota global. Selain Indonesia, ada negara Thailand, Malaysia, Vietnam, dan Singapura yang juga memiliki kota global. Thailand diwakili oleh Kota Bangkok. Sementara Malaysia dan Vietnam masing-masing diwakili oleh Kota Kuala Lumpur dan Ho Chi Minh. Diantara negara-negara ASEAN, hanya Indonesia yang memiliki lebih dari satu kota global.

Kita harapkan semoga terus bertambah kota-kota di Indonesia yang masuk dalam kategori kota global. Kalau perlu tidak hanya kota-kota di Pulau Jawa, namun juga kota-kota di luar Pulau Jawa seperti Medan dan Makassar.  Apalagi saat ini pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya melakukan pemerataan pembangunan ke berbagai daerah di Indonesia.

Dibawah ini merupakan daftar lengkap kota-kota di Asia Pasifik yang masuk dalam daftar kota global yang bersumber dari situs atkearney.


10 Gedung Tertinggi di Kota Malang

Malang adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Kota ini merupakan kota terbesar kedua di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya. Berdasarkan data tahun 2014, Kota Malang memiliki populasi penduduk yang mencapai 845.973 jiwa. Bersama dengan Kota Batu dan Kabupaten Malang, Kota Malang merupakan bagian dari kesatuan wilayah yang dikenal dengan sebutan Malang Raya.

Kota Malang mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai pemandangan khas kota-kota besar dapat kita jumpai di kota ini. Salah satunya adalah keberadaan gedung-gedung tinggi. Bicara tentang gedung tinggi, pada tulisan ini kita akan membahas tentang 10 gedung tertinggi di Kota Malang. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah daftarnya.

Malang City Point


Foto : Rumah.com

Malang City Point adalah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung ini terdiri dari 2 tower yang masing-masing memiliki 19 lantai. Jadi, Malang City Point menduduki posisi pertama dan kedua sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Malang City Point berlokasi di Jalan Raya Dieng, Malang.

Soekarno Hatta Apartment


Foto : Jurnalmalang.com

Sesuai dengan namanya, Soekarno Hatta Apartment merupakan sebuah gedung yang difungsikan sebagai apartemen. Gedung yang berada di Jalan Soekarno Hatta ini memiliki 17 lantai. Dengan demikian, Soekarno Hatta Apartment menduduki posisi ketiga sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Gedung Filkom Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Universitas Brawijaya memiliki beberapa gedung tinggi. Gedung tertinggi yang dimiliki oleh Universtias Brawijaya adalah gedung Filkom (Fakultas Ilmu Komputer). Gedung ini terdiri dari 13 lantai dan berada pada posisi keempat sebagai gedung tertinggi di Kota Malang.

Aria Gajayana


Foto : Hotel-r.net

Aria Gajayana adalah sebuah gedung yang berada di Jalan Kawi, Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4. Aria Gajayana terdiri dari 12 lantai dan menduduki posisi kelima dalam daftar gedung tertinggi di Kota Malang.

Best Western OJ Hotel


Foto : Ixigo.com

Sama halnya seperti Aria Gajayana, Best Western OJ Hotel juga merupakan sebuah hotel berbintang 4. Hotel ini berada di Jalan Dr. Cipto, Malang. Best Western OJ Hotel menduduki posisi keenam sebagai sebagai gedung tertinggi di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FIA Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Gedung FIA (Fakultas Ilmu Adminstrasi) Universitas Brawijaya menduduki posisi tertinggi ketujuh di Kota Malang. Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Gedung FEB Universitas Brawijaya


Foto : Skyscrapercity.com

Posisi gedung tertinggi kedelapan di Kota Malang juga dipegang oleh Universitas Brawijaya. Gedung tersebut adalah Gedung FEB (Fakultas Ekonomi dan Bisnis). Gedung ini terdiri dari 12 lantai.

Ibis Styles Malang


Foto : Booking.com

Ibis Styles Malang adalah sebuah hotel bintang 4 yang berada di Jalan Letjen S. Parman, Malang. Gedung ini memiliki 12 lantai dan merupakan gedung tertinggi kesembilan di Kota Malang. Gedung ini merupakan sebuah hotel berbintang 4.

Swiss-Belinn Malang


Foto : Realestate.com.au

Posisi gedung tertinggi kesepuluh di Kota Malang dipegang oleh Swiss-Belinn Malang. Swiss-Belinn Malang adalah sebuah hotel berbintang 3. Gedung yang memiliki 12 lantai ini berada di Jalan Veteran, Malang.