Terlengkap dalam menyajikan informasi seputar kota-kota di Indonesia

Tampilkan postingan dengan label Pendapatan per kapita. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pendapatan per kapita. Tampilkan semua postingan

Manakah yang Lebih Maju Antara Kota di Kalimantan vs Kota di Sulawesi?

Pulau Kalimantan dan Sulawesi masuk dalam jajaran 5 pulau  terbesar di Indonesia dari segi luas wilayah. Sementara itu kalau dilihat berdasarkan jumlah penduduk, Pulau Kalimantan tercatat memiliki populasi 16,38 jiwa. Sedangkan untuk Pulau Sulawesi tercatat memiliki populasi 20,34 juta jiwa. Berdasarkan angka diatas, Sulawesi memiliki populasi penduduk lebih banyak hampir 4 juta jiwa dibandingkan pulau Kalimantan.

Kedua pulau ini sama-sama memiliki populasi yang jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan pulau Jawa. Hal tersebut berpengaruh terhadap wilayah urban atau perkotaan di kedua pulau tersebut yang juga kalah banyak bila dibandingkan dengan pulau Jawa. Namun seperti apa jadinya bila kita bandingkan wilayah perkotaan di pulau Kalimantan dengan  Sulawesi?

Kota Makassar, kota terbesar di Pulau Sulawesi
ilustrasi Kota Makassar, Kota terbesar di Pulau Sulawesi (salsawisata.com)

Pada tulisan kali ini kita akan mencoba membandingkan antara kota-kota di pulau Kalimantan vs kota-kota di pulau Sulawesi. Perbandingannya berdasarkan beberapa indikator seperti PDRB, pendapatan per kapita, infrastruktur dll. Untuk perbandingannya diambil berdasarkan 5 kota paling maju dari kedua pulau tersebut. 

Dihimpun dari berbagai sumber, 5 kota paling maju di Pulau Kalimantan adalah Balikpapan, Samarinda, Banjarmasin, Pontianak, dan Palangkaraya. Sementara itu 5 kota paling di Pulau Sulawesi adalah Makassar, Manado, Palu, Kendari, dan Bitung. Tentunya daftar kota tersebut merupakan versi kotakita.xyz. Jadi bisa saja diantara para pembaca memiliki pendapat yang berbeda.

Baca juga : 5 Kota Termaju di Pulau Kalimantan

Seperti apakah perbandingan antara 5 kota paling maju di Pulau Kalimantan vs 5 kota Paling maju di Pulau Sulawesi? Berikut adalah perbandingannya satu per satu. 


1. Balikpapan vs Makassar

Kota Makassar cenderung lebih maju bila dibandingkan dengan Kota Balikpapan. Balikpapan dan Makassar sama-sama memiliki infrastruktur yang sudah cukup berkembang. Namun infrastruktur Kota Makassar sedikit lebih maju karena kota Makassar diproyeksikan sebagai kota perdagangan utama di kawasan timur Indonesia. 

Kedua kota ini merupakan kekuatan ekonomi terbesar di regional masing-masing. Hanya saja Kota Makassar jauh lebih unggul dibandingkan Kota Balikpapan kalau dilihat berdasarkan nilai perekonomian. Hal tersebut tercermin dari PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kota Makassar yang mencapai Rp208,936 triliun, berbanding PDRB kota Balikpapan yang berada diangka Rp127,326 triliun. 

Besarnya perekonomian Kota Makassar tidak terlepas dari populasi Kota Makassar yang mencapai 1,5 juta jiwa. Hal tersebut menjadikan Makassar sebagai satu-satunya kota metropolitan di kawasan timur Indonesia. Sementara itu Kota Balikpapan hanya memiliki populasi sekitar 733 ribu jiwa. Namun Kota Balikpapan memiliki pendapatan per kapita yang lebih besar dibandingkan Kota Makassar. Kota Balikpapan memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp180,960 juta. Sementara itu Kota Makassar memiliki pendapatan per kapita Rp145,886 juta. 

2. Samarinda vs Manado

Berdasarkan beberapa indikator, bisa disimpulkan kalau Kota Samarinda lebih maju bila dibandingkan dengan Kota Manado. Hal ini tidak terlepas dari perekonomian Kota Samarinda yang ditopang oleh sektor pertambangan. Jadi infrastruktur Kota Samarinda jauh lebih lebih berkembang dibandingkan Kota Manado. PDRB kota Samarinda tercatat mencapai Rp83,336 triliun. Sementara Kota Manado memiliki PDRB yang jauh dibawahnya, yaitu Rp43,920 triliun. 

Kota Samarinda bukan hanya unggul dalam hal PDRB. Bila dilihat berdasarkan pendapatan per kapita, Kota Samarinda juga lebih unggul dibandingkan Kota Manado. Kota Samarinda memiliki pendapatan per kapita mencapai Rp99,824 juta, berbanding Kota Manado yang memiliki pendapatan per kapita mencapai Rp96,612 juta. 

Sebenarnya Samarinda merupakan kota terbesar di Pulau Kalimantan. Berdasarkan data BPS, Kota Samarinda memiliki populasi yang mencapai 856 ribu jiwa. Jauh lebih besar dibandingkan populasi Kota Manado yang mencapai 478 ribu jiwa.

3. Banjarmasin vs Palu

Kota Banjarmasin lebih maju bila dibandingkan dengan Kota Palu. Perkembangan infrastruktur di Kota Banjarmasin sudah lebih berkembang dibandingkan Kota Palu. Maklum, Banjarmasin memiliki populasi yang cenderung lebih besar. Populasi Kota Banjarmasin sudah melebih angka 700 ribu jiwa. Sementara itu Kota Palu memiliki Populasi yang hanya mencapai 379 ribu jiwa.

Kota Banjarmasin juga memiliki PDRB yang lebih besar bila dibandingkan dengan Kota Palu. PDRB Kota Banjarmasin tercatat mencapai Rp38,498 triliun berbanding PDRB Kota Palu yang mencapai Rp28,445 triliun. Namun pendapatan per kapita Kota Palu lebih besar bila dibandingkan dengan Banjarmasin. Pendapatan per kapita Kota Palu mencapai Rp74,547 juta, berbanding Banjarmasin yang memiliki pendapatan per kapita Rp57,676 juta. 

4. Pontianak vs Kendari

Dilihat berdasarkan beberapa indikator, Kota Pontianak cenderung lebih maju bila dibandingkan dengan Kota Kendari. Pontianak tergolong kota besar dengan populasi yang mencapai 646 ribu jiwa. Angka tersebut lebih besar bila dibandingkan dengan populasi Kota Kendari yang mencapai 370 ribu jiwa.

Populasi yang besar membuat infrastruktur dan aktivitas perekonomian di Kota Pontianak cenderung lebih berkembang dibandingkan Kota Kendari. Menurut data BPS, Kota Pontianak memiliki PDRB yang mencapai Rp35,275 triliun. Angka tersebut lebih besar dibandingkan PDRB Kota Kendari yang berada diangka Rp26,456 triliun. Namun pendapatan per kapita Kota Kendari yang berada diangka Rp74,159 juta lebih besar bila dibandingkan dengan Kota Pontianak. Kota Pontianak tercatat memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp66,170 juta. 

5. Palangkaraya vs Bitung

Palangkaraya dan Bitung memiliki posisi yang relatif seimbang. Namun posisi kota Palangkaraya sebagai ibu kota provinsi serta populasinya yang lebih besar, menjadikan kota ini sedikit lebih unggul dibandingkan Kota Bitung.

Kota Palangkaraya tercatat memiliki PDRB yang mencapai Rp21,955 triliun. Lebih besar dibandingkan PDRB Kota Bitung yang berada diangka Rp20,620 triliun. Sementara itu pendapatan per kapita Palangkaraya tercatat mencapai Rp71,770 juta. Angka tersebut dibawah pendapatan per kapita Kota Bitung yang berada diangka Rp89,773 juta. 


Berdasarkan ulasan diatas, dapat disimpulkan kalau kota-kota di Kalimantan cenderung lebih maju bila dibandingkan dengan kota-kota di Sulawesi. Kota-kota di Kalimantan memiliki populasi dan aktivitas perekonomian yang lebih besar dibandingkan kota-kota di Sulawesi. Faktor inilah yang menjadikan kota-kota di Kalimantan jauh lebih berkembang. Kecuali Kota Makassar yang memiliki populasi dan perekonomian yang lebih besar dibandingkan kota manapun di Pulau Kalimantan. 

Namun tentunya hasil perbandingan ini tidak bersifat mutlak. Mungkin saja hasilnya akan berbeda apabila menggunakan indikator yang berbeda. Apalagi yang dibandingkan hanyalah 5 kota paling maju dari kedua pulau.


Referensi : https://www.bps.go.id/id/publication/2023/06/14/99ca8a81cd97e69dc04a31bc/produk-domestik-regional-bruto-kabupaten-kota-di-indonesia-2018-2022.html
Bagikan Postingan Ini:

Kota Terkaya di Indonesia Ini Memiliki Pendapatan per Kapita Setara Korea Selatan

Indonesia merupakan negara yang masuk dalam kategori berpendapatan menengah atas kalau dilihat berdasarkan angka pendapatan per kapita. Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pendapatan per kapita Indonesia saat ini mencapai Rp75 juta. Angka tersebut setara dengan US$4.919,7. Bank Dunia atau World Bank mengklasifikasikan suatu negara sebagai negara berpendapatan menengah atas kalau memiliki pendapatan per kapita US$4.446 sampai US$13.845.

Meskipun secara nasional pendapatan per kapita Indonesia berada diangka Rp75 juta, namun ada beberapa kota di Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita jauh diatas angka tersebut. Salah satunya adalah Kota Kediri. Kediri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia saat ini. Kota ini berada di Provinsi Jawa Timur dan merupakan kota terbesar ketiga di Provinsi Jawa Timur setelah Kota Surabaya dan Malang.


Salah satu sudut Kota Kediri
ilustrasi salah satu sudut Kota Kediri (jawapos.com)

Dilansir jawapos.com, Kota Kediri memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp541,113 juta. Angka tersebut lebih dari tujuh kali lipat pendapatan per kapita nasional Indonesia. Kalau dikonversi ke mata uang Dolar Amerika menggunakan kurs saat ini, pendapatan per kapita kota kediri setara dengan US$33.733. 

Baca juga : 10 Kota Terkaya di Indonesia, Jakarta Hanya Urutan Ketiga

Tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri sudah setara dengan negara-negara maju. Pendapatan per kapita Kota Kediri sudah penyamai pendapatan per kapita Negara Korea Selatan. Korea Selatan memiliki pendapatan per kapita yang berada diangka US$33.745. Namun pendapatan per kapita Kota Kediri masih dibawah pendapatan per kapita Negara Brunei Darussalam yang berada diangka US$37.826. Lantas apakah yang menyebabkan pendapatan per kapita Kota Kediri cenderung jauh lebih tinggi dibandingkan kota-kota lainnya di Indonesia?

Sebelum kita mengulas tentang alasan penyebab tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri, ada baiknya kita sedikit mengulas tentang profil Kota Kediri. Seperti yang kita bahas sebelumnya, Kediri adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur. Populasi dari Kota Kediri menurut data PBS tahun 2023 adalah 289.418 jiwa. Kota ini berjarak sekitar 130 km dari Kota Surabaya yang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Timur. 

Secara geografis, Kota Kediri terletak pada 07°45'-07°55 LS dan 111°05'-122°03 BT. Kota Kediri memiliki wilayah yang tidak terlalu luas, yaitu hanya 67,2 km². Secara administratif, Kota Kediri terdiri dari 3 kecamatan, yaitu Kecamatan Kota, Kecamatan Mojoroto, dan Kecamatan Pesantren. Seluruh wilayah dari Kota Kediri dikelilingi oleh Kabupaten Kediri. Maklum, Kota Kediri sebelumnya merupakan ibu kota dari Kabupaten Kediri sebelumnya menjadi kota otonom seperti sekarang. 

Menjawab pertanyaan sebelumnya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri. Kota Kediri memiliki industri pengolahan dan manufaktur yang cukup berkembang. Salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, yaitu PT Gudang Garam juga memiliki pabrik di Kota Kediri. Selain sektor manufaktur, sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga menggeliat di Kota Kediri. Data dari BPS mencatat bahwa jumlah lapangan usaha sekunder di Kota Kediri mencapai 80% atau yang tertinggi di Provinsi Jawa Timur. Tingginya geliat perekonomian di Kota Kediri tidak terlepas dari keberhasilan Kota Kediri dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif. 


Kantor unit PT Gudang Garam di Kota Kediri
Kantor unit PT Gudang Garam di Kota Kediri (tribunnews.com)

Sektor lainnya seperti pendidikan sedikit banyak juga memberikan pengaruh terhadap geliat perekonomian Kota Kediri. Meski Kediri merupakan kota yang relatif kecil, namun di sana sudah terdapat beberapa perguruan tinggi swasta dan sejumlah pesantren. Bahkan Kota Kediri dijuluki juga sebagai kota santri karena beberapa pesantren terbaik di Jawa Timur terdapat di kota ini.

Aktivitas perekonomian yang tinggi menjadikan nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh Kota Kediri relatif besar. Nilai barang dan jasa inilah yang akan menjadi komponen untuk membentuk Pendapatan Domestik Regional Bruto Kota (PDRB) Kota Kediri. Jadi penyebab tingginya pendapatan per kapita Kota Kediri adalah karena memiliki PDRB yang relatif besar, sementara itu populasi penduduk Kota Kediri relatif kecil.


referensi :

  • https://economy.okezone.com/read/2022/12/23/470/2732911/kenapa-kediri-jadi-kota-terkaya-ini-alasannya?page=1
  • https://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Kediri
  • https://radarkediri.jawapos.com/ekonomi/784410012/pertumbuhan-ekonomi-kota-kediri-tahun-2023-turun-dibanding-tahun-sebelumnya
  • https://www.worldbank.org/en/country/korea/overview

Bagikan Postingan Ini:

Pendapatan per Kapita 10 Kota Terkaya di Indonesia Setara dengan Negara-Negara Ini

Jakarta Kota dengan perekonomian terbesar di Indonesia
Ilustrasi Kota Jakarta, Salah satu kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia (kabarbumn.com)

Indonesia digolongkan kedalam negara berpendapatan menengah kalau dilihat berdasarkan pendapatan per kapita. Berdasarkan data yang dirilis BPS, pendapatan per kapita Indonesia berada diangka Rp62,2 juta. Umumnya pendapatan per kapita Indonesia selalu naik setiap tahunnya.

Setiap wilayah di Indonesia memiliki pendapatan per kapita yang berbeda-beda. Ada yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional, ada pula yang memiliki pendapatan per kapita dibawah rata-rata nasional. Wilayah yang memiliki pendapatan per kapita diatas rata-rata nasional kebanyakan wilayah yang kaya dengan sumber daya alam atau wilayah yang menjadi pusat bisnis dan industri. 

Menurut data PBS, banyak wilayah di Indonesia yang memiliki pendapatan per kapita jauh diatas rata-rata nasional. Termasuk 10 wilayah kota yang akan kita bahas kali ini. Bahkan pendapatan per kapita kota-kota tersebut bisa kita adu dengan negara-negara lain yang lebih kaya daripada Indonesia. Apa saja kota-kota tersebut? Negara mana saja yang pendapatan per kapitanya setara dengan kota-kota tersebut? Berikut adalah daftar serta ulasan singkatnya.

1. Kediri

Kediri merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di Indonesia. Dilansir BPS, kota yang berada di Provinsi Jawa Timur ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp527,9 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Kota Kediri berada diangka 33.559 Dolar.  Angka tersebut setara dengan pendapatan per negara Korea Selatan. Negara Korea Selatan memiliki pendapatan ker kapita 33.719 Dolar Amerika. 

2. Bontang

Kota Bontang adalah kota dengan pendapatan per kapita tertinggi kedua di Indonesia. Sementara untuk di Pulau Kalimantan, pendapatan per kapita Kota Bontang menduduki posisi pertama. Kota ini memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp344,6 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Bontang setara 21.917 Dolar. Angka tersebut sedikit lebih tinggi daripada pendapatan negara Arab Saudi yang berada diangka 21.139 Dolar. 

3. Jakarta

Meski terkenal sebagai kota dengan perekonomian terbesar di Indonesia, untuk urusan pendapatan per kapita Jakarta hanya berada pada posisi ketiga se-Indonesia. Kota yang merupakan ibu kota negara Indonesia ini memilik pendapatan per kapita Rp298,3 juta. Angka tersebut setara dengan 18.969,86 Dolar Amerika. Kalau kita bandingkan dengan negara Asia, pendapatan per kapita Jakarta setara dengan negara Oman. Negara Oman memiliki pendapatan per kapita 18.857 Dolar.

4. Cilegon

Cilegon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Banten. Kota ini terkenal dengan industri bajanya. Kota Cilegon memiliki pendapatan per kapita yang mencapai Rp268,2 juta atau setara dengan 17.052 Dolar Amerika. Untuk di Asia, tidak ada negara yang memiliki pendapatan per kapita yang setara dengan Kota Cilegon. Namun pendapatan per kapita Kota Cilegon setara dengan salah satu negara di Eropa, yaitu Latvia. Latvia memiliki pendapatan per kapita 17081 Dolar Amerika.

5. Surabaya

Kota Surabaya merupakan kota terbesar kedua di Indonesia setelah Kota Jakarta. Ibu kota Provinsi Jawa Timur ini memiliki pendapatan per kapita Rp227,1 juta. Angka tersebut setara dengan 14.439,18 Dolar Amerika. Salah satu negara yang memiliki pendapatan per kapita yang setara dengan Kota Surabaya adalah negara Chili yang berada di benua Amerika. Chili memiliki pendapatan per kapita 14.346 Dolar Amerika.

6. Tarakan

Kota Tarakan adalah salah satu kota yang berada di pulau Kalimantan, tepatnya di provinsi Kalimantan Utara. Kota ini terkenal memiliki kekayaan minyak bumi. Pendapatan per kapita kota Tarakan mencapai Rp190,8 juta atau setara 12.128,77 Dolar Amerika. Pendapatan per kota Tarakan setara dengan negara Rumania yang berada di benua Eropa. Rumania memiliki pendapatan per kapita yang mencapai 12.189 Dolar AMerika.

7. Balikpapan

Sama halnya seperti Tarakan, Kota Balikpapan juga berasal dari Pulau Kalimantan. Kota ini juga terkenal dengan kekayaan minyak buminya, sama seperti kota Tarakan. Kota yang berasal dari Provinsi Kalimantan Timur ini memiliki pendapatan Rp181 juta. Pendapatan per kapita Kota Balikpapan kalau dikonversi ke Dolar Amerika berada diangka 11.505,85 Dolar. Angka tersebut setara dengan pendapatan per kapita negara China, yaitu 11.560 Dolar.

8. Batam

Batam merupakan kota dengan pendapatan per kapita tertinggi di wilayah Sumatera. Kota yang berada di provinsi Kepulauan Riau ini memiliki pendapatan per kapita Rp153,5 juta. Dalam Dolar, pendapatan per kapita Kota Batam setara 9.758,93 Dolar Amerika. Angka tersebut hampir sama dengan pendapatan per kapita negara Bulgaria, yaitu 9.551 Dolar Amerika.

9. Makassar

Makassar adalah kota termaju dan terbesar di Pulau Sulawesi. Ibukota provinsi Sulawesi Selatan ini memiliki pendapatan per kapita yang hampir sama dengan Kota Batam, yaitu Rp145,9 juta. Kalau dikonversi ke Dolar Amerika, pendapatan per kapita Kota Makassar setara 9.272,19 Dolar. Pendapatan per kapita Kota Makassar juga hampir sama dengan pendapatan per kapita negara Bulgaria.

10. Pekanbaru

Di urutin terakhir kita ada kota Pekanbaru yang merupakan ibukota dari provinsi Riau. Kota ini memiliki pendapatan per kapita Rp143,5 juta atau setara 9.120,61 Dolar Amerika. Negara yang memiliki pendapatan per kapita paling mendekati Kota Pekanbaru adalah Brazil. Brazil memiliki pendapatan per kapita diangka 8831 Dolar Amerika.
Bagikan Postingan Ini:

Popular Posts

Archives

Pengikut

Recent Posts